"Kau mengingatku?" Ucap perempuan tadi
"Kau? Aku pernah melihat wajahmu. Seperti nenek, tunggu tapi bukan. Nenek punya tahi lalat di dekat matanya. Siapa kau?" Aku mulai penasaran dengan alurnya
"Ayu Siregar. Nenek buyutmu." Katanya
Aku terkejut bukan main. Dia nenek buyutku. Tapi kenapa?
"Dia sudah meninggal. Siapa kau? Katakan yang sebenarnya."
"Kyle, aku memang nenek buyutmu. Inilah wujudku kala masa mudaku. Buyutmu ini memang seorang penari dulunya. Kyle, aku ingin kau berubah. Kembalilah menjadi Kyle masa kecilmu. Yang baik, yang selalu patuh pada adat istiadat, tidak seperti Kyle yang sekarang. Aku mohon berfikirlah dengan jernih Kyle. Aku tahu gejolak jiwa muda di dalam dirimu menuntutmu tampil dan hidup dengan budaya barat. Tapi ingat nak, kau pribumi. Sudah seharusnya kau melestarikan budayamu. Kau harus tahu itu." Jelasnya
"Aku tidak tahu harus bagaimana. Tapi memang ini lah diriku yang sebenarnya."
"Tidak ingatkah kau dulu? Nenek buyutmu ini selalu mengajakmu ke pesta rakyat di desa agar kau bisa melihat pertunjukan budaya di sana. Apa kau lupa? Dulu kau sangat suka tarian itu Kyle. Kembalilah menjadi Kyle yang dulu. Beginilah caraku menasehatimu. Aku tahu nenekmu bahkan kewalahan membimbingmu begitu juga orang tua dan saudaramu. Bukankah begitu? Nenek buyutmu ini hanya tidak ingin kau terus terjerumus dengan budaya barat yang tidak mendidik itu."
"Aku tidak ingat apapun tentang masa kecilku. Aku lupa. Memang sudah banyak yang menasehatiku, tapi entahlah."
"Hanya itu permintaan nenek buyutmu ini. Aku harus pergi. Ingatlah kata kataku. Ini demi kebaikanmu Kyle,cucuku."
Setelah itu lambat laun aku melihat dia berjalan ke arah yang jauh hilang dan aku tersadar dari tidurku. Aku bergegas keluar kamar menemui nenekku.
"Nenek, nek. Kyle ingin bicara."kataku berteriak
"Ada apa? Kenapa?" Kata nenek
"Ayu Siregar? Apa itu nama nenek buyutku?"kataku
"Iya kenapa?"
"Nek apa aku pernah hilang ingatan atau bagaimana? Aku sadar, selama ini aku tidak bisa mengingat masa mudaku dulu. Sungguh, apa benar aku pernah hilang ingatan?"
"Kenapa kau tidak tanya pada ibumu saja."
"Dia tidak dirumah nek. Ini jam kerja."
"Dulu kau pernah terjatuh saat bermain ayunan di pohon belakang rumah nenek buyutmu. Memang hilang ingatan, tapi dokter bilang itu bersifat sementara. Aku kira kau mengingat semuanya." Kata nenekku heran
"Benar seperti dugaanku. Nek, maafkan Kyle yang selama ini nakal seperti ini nek. Kyle ingin berubah. Kyle ikut ke Bandung, aku juga akan merubah hidupku ke arah yang lebih baik."
"Pikirkan baik baik ucapanmu nak."
"Aku serius nek. Aku minta maaf" kataku tulus
"Nenek sudah memaafkanmu. Sudahlah, mandi sana lalu makan. Nanti minta maaflah pada seluruh keluargamu." Kata nenekku sambil menepuk pundakku, dan aku hanya tersenyum.
Malam harinya aku melakukan apa yang dikatakan nenek. Aku meminta maaf pada semua orang dan berkata bahwa akan ikut ke Bandung kamis ini. Mereka tersenyum bahagia.
"Akhirnya Kyle anakku kembali." Ucap ibuku mengelus kepalaku
"Aku kembali tapi ibu jangan perlakukanku seperti anak kecil perempuan." Kataku
"Ahaha dia masih saja ketus." Kata Dian tertawa
Begitulah, malam itu aku merasa bagian dari diriku yang hilang kembali. Aku kembali merasakan hangatnya berkumpul dengan keluarga dan tersenyum sendiri saat mengingat nenek buyutku yang datang ke mimpiku.
Akhirnya hari kamis telah tiba. Kami bersiap siap pergi ke Bandung dengan menaiki beberapa mobil. Sampai disana seperti biasa saling bersilaturahmi, mengobrol dan banyak lagi.
"Kyle, Ya Tuhan keponakanku sudah besar." Kata pamanku memelukku. Aku terkejut dan hanya diam
"Paman, dia tidak suka diperlakukam seperti itu. Lihatlah wajahnya." Kata Dian sambil tersenyum padaku.
"Kau diam saja." Kataku
Setelah itu kami menuju makam nenek buyutku untuk berziarah. Aku bisa merasakan sosok itu ada di sekitar sini. Aku hanya diam ikut dengan keluargaku yang mulai mendoakannya. Sesaat setelah semua orang beranjak pergi dari pemakaman ini, aku masih duduk di situ.
"Terima kasih nek. Telah mengembalikan ingatan Kyle yang hilang tentang masa kecilku. Aku sedikit heran kenapa hanya ingatan saat aku berada di Bandung yang hilang? Aku bahkan tidak bisa mengingat dengan baik adat keluarga kita dulu. Ah seharunya aku berterima kasih pada Tuhan. Terima kasih Tuhan telah mengembalikan ingatanku. Aku rasa setelah ini aku menyukai tarianmu nek. Lusa aku akan mengunjungi sanggar tari. Melihat lihat saja aku belum ingin mempelajarinya lebih jauh. Dan aku sadar budaya memang harus dilestarikan bukan dihilangkan atau bahkan diganti dengan budaya luar. Terima kasih nek."
Setelah itu aku kembali ke rumah nenek buyutku. Dan melihat pertunjukan tari yang disuguhnya. Mereka saudari saudariku ditemani beberapa penari bersiap siap untuk menampilkan tarian itu. Dan aku baru sadar kalau tarian yang dilakukan Dian tempo hari sama dengan yang dilakukan nenek buyutku, Tari Ronggeng.
The end
-----------------------------
Thanks ya udah mau baca sampai sini, tetep saling support ya, nantikan cerita selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna
Mystery / ThrillerBahkan tanpa kalian sadari, ada beberapa hal yang sengaja ataupun tidak dilupakan dari dunia ini. Sejarah?Teka teki? terus berputar di alam semesta ini. "Mereka mengenakan topeng" seutas kalimat yang terucap