🌺SM-10🌺

15.4K 1.8K 185
                                    

Haiiii kalian semuaaaa, hai juga sideeeer\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

Mari tekan vote dan tembuskan 100 komen yeaaayyy.

~~~~~

Kara baru saja selesai mandi setelah kepulangannya dan Iqal tadinya dari kampus, jam sudah menunjukan pukul 8 malam.

Jam nya makan siang. Dan bicara soal makanan, Bik Irma sudah tak bekerja lagi bersama mereka, Bik Irma sudah sakit-sakitan dan dipulangkan ke kampung.

Tapi untuk uang dan segala macam hal lainnya masih ditanggung Kara kok.

"Lelahnya, Iqal mana sih? Pengen peluk badannya." keluh Kara sembari mendudukan diri di sofa.

Helaan napas terdengar memenuhi ruang santai malam itu, Kara memejamkan matanya sejenak, tapi kembali terbuka saat mendengar suara lonceng.

"Heum? Asalnya dari mana ini?" Kara menegakan tubuhnya.

Baru saja dia hendak beranjak, langkah kaki seseorang terdengar mendekat.

Betapa shocknya Kara saat melihat penampilan Iqal. "Shit.." bisiknya shock.

Iqal..sangat menggoda.

sangat menggoda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, foto visual di part 1 itu versi art nya sementara ini versi manusianya, sama-sama mata warna Cyan kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Btw, foto visual di part 1 itu versi art nya sementara ini versi manusianya, sama-sama mata warna Cyan kok.

Jantung Kara berdetak semakin cepat dan tak terkendali, melihat ekspresi malu diwajah merah Iqal itu sungguh cobaan.

"Astaga sayang, kamu ngapain pakai baju begitu?" tanya Kara lembut.

Iqal melebarkan senyumannya, dia berlari pelan kearah Kara dan duduk dipangkuannya seketika. Kara dengan sigap menahan pinggang sang maid.

"Ical suruh Iqal pakai baju kayak gini, soalnya tadi mood Iqal jelek karena kakak peluk cowok lain, kok gitu ya kak? Iqal gak suka kakak sama cowok lain, kakak milik Iqal kan?" tanya nya tuntas.

Raut wajahnya lugu sekali, benar-benar Iqal. "Kenapa kamu gak suka, kalau aku peluk cowok lain?" pancing Kara.

Iqal merengut sebal, dia memeluk leher Kara dan mendusel disana.

"Karena Iqal suka sama kakak, kakak suka Iqal gak?" polos banget pertanyaan nya, astaga.

Kara tak tahan, dia melepaskan pelukan Iqal lalu memegang bahunya pelan. "Kakak juga suka sama Iqal, kamu itu madu-nya kakak paham? Dan kakak ini beruang kamu." cetus Kara.

Iqal tersenyum malu, dia menunduk dan memukul pelan bahu Kara.

"Mau cium dong, cium Ical dong kaaak, aaa mau dicium Mommy Karaaa, Ical bakalan manggil kakak dengan sebutan Mommy! Karena Iqal kan manggilnya kakak, maka Ical manggilnya mommy!"

Pekikan bahagia Ical membuat senyum Kara melebar, dia selalu senang jika Ical muncul, karena anak itu aktif sekali dan ceria.

Berbeda dengam Iqal yang polos, pemalu dan cengeng. "Menggemaskan sekali kamu, Baby." Ical menegang.

Kara berbisik tepat dilehernya, membuat Ical kepanasan, malu sih sebenarnya.

"Kak, ayo kiss bibir Icaaal aaaa mau di kissssss." rengeknya tak sabar.

Kara terkekeh pelan, dia menangkup wajah Iqal dan mencium bibir mungil Iqal lama namun lembut.

Ahh, memang kalau uda Ical yang keluar bakalan ada adegan kisseu-kisseu nya.

Namanya juga alter binal, mau gimana lagi yakan.

"Manis banget—IQAL!?" Kara menahan tubuh Iqal yang hampir ambruk kebelakang.

Dia pingsan dengan wajah yang merah padam dan bibir bengkak, nampaknya Ical masuk dan sengaja mengeluarkan Iqal.

Kasihan anak bayi itu, pasti dia shock karena bibirnya di ngap sama Kara, ckckck. Habisnya Ical gemes sama Iqal, kenapa sih malu-malu bagong terus.

Padahal Ical tau kalau dalam lubuk hati Iqal, dia pengen dicium juga.

Tapi malu.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
🌺Bersambung😾🌺

Spoiled Maid [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang