20. Ya mau gimana lagi

120 18 1
                                    

"Kenalin Haechan punyanya Giselle" ujar Haechan sambil menatap sinis lawan bicaranya.
Alhasil Jaemin Renjun Felix auto melotot melihat perkataan Haechan yang baru saja dilontarkannya.

"Gua pastiin lu gak mungkin pacaran ama dia" ujar lelaki tersebut sambil menunjuk Haechan.

"Mau bukti apa lagi lu?" Ujar Haechan menantang, namun lelaki tersebut hanya langsung beranjak pergi.

"Sorry Haechan" ujar Giselle nama perempuan yang baru saja diakui sebagai punyanya Haechan. Giselle langsung terduduk lemas setelah apa yang terjadi dengannya berusan.

"Lah anjir sejak kapan lu pada pacaran" ujar Renjun bingung, aktivas makan pun dihentikan. Lebih tertarik dengan Giselle Haechan

"Sorry ganggu kalian, maaf banget ya Chan, aku bingung banget. Otak jadi buntu gara-gara itu cowok, maaf jadi libatin kamu ya" ujar Giselle sambil beberapa kali menunduk ke Haechan

"Loh?" Ujar Felix

"Maaf tadi aku langsung sembarang tarik Haechan"

"Terus kenapa tau nama Haechan?" Tanya Jaemin

"Liat name tag" ujar Giselle, lalu pandangan Jaemin ke Haechan seakan ingin menanyakan hal yang sama.

"Sama kayak dia" ujar Haechan

"By the way, gua baru liat lu" ujar Jaemin

"Ahh iyaa, aku murid baru"

"Oalah ini yang diceritain Chenle? Temannya Ennik kan?" Ujar Renjun

"Ehh iya"

"Terus kenapa bisa jadian ama itu orang?"

"Gatau, waktu itu mau nolak tapi diancam" curhat Giselle. Renjun Jaemin seketika tidak ingin menanyakan yang lain.

"Bego apa gimana sih" ujar Haechan, lalu seketika Giselle bingung akibat perbuatannya

"Untung Haechan jomblo, kalau kaga berabe lu" ujar Renjun

"Untung bukan Jaemin atau Renjun yang ditarik" sahut Felix kemudian

"Jadi gimana?"

"Apaan njun?"

"Iya ini aku juga mikir gimana" ujar Giselle merutuki kesalahannya.

"GISELLEEEE" teriak seseorang.

"Lah neng bule" kata Felix

"Shut up asshole"

"Ngamoook" ledek Felix, namun enggan merespon ledekan Felix.

"Kan udah gua bilang itu cowok kaga baik anjir"

"Ennik maafin" ujar Giselle, Ennik yang dipanggil tadi hanya bisa memeluk Giselle kasian.

"Ini kenapa jadi gabung ama Felix?" Tanya Ennik

"Temen gua bantuin temen lu bul" ujar Felix

"Hah?"

"Kasian" kata Renjun

"Iya Haechan kasian gara-gara aku" ujar Giselle berlinang air mata.

"Bukan Haechan, maksud gua, kasian lu" sahut Renjun, lalu seketika yang lain bingung.

"Lah anjir" ujar Haechan

"Chan bantuin ae lah" suruh Jaemin
Rupanya Jaemin mengerti kenapa Renjun kasian, sekalian mendukung Haechan membantu Giselle, dikarenakan waktu menarik Haechan pun Giselle bergetar hebat. Ditambah saat Giselle menggenggam tangan terlihat sekali Giselle meminta pertolongan.

"Itu orang kemungkinan bakal macam-macam ama Giselle" ujar Renjun, mengingat siapa yang menjadikan Giselle taruhan.

"Ini orang yang berbuat salah kenapa jadi gua yang harus bantuin anjir" ujar Haechan bingung

"Kan Sel?"

"Ehh?"
"Gak usah, cukup tadi aja aku udah ngerasa tenang kok sekarang" ujar Giselle sedikit tenang

"Gakkkk" ujar Ennik heboh
"Lu pasti dipantau anjir, yang jelas karena taruhannya gagal" jelas Ennik

"Gua dukung" ujar Jaemin

"Lah kok lu pada yang ngatur"

"Gak usah" pinta Giselle

"Tenang sel? Temen gua jomblo kok gak Ada pawangnya jadi aman" canda Jaemin

"Congor lu jae mau gua sumpel sambel" ujar Haechan sambil memegang sambal.

"Mau ya Chan?"

"1hari" kata Haechan

"LU KATA RENTAL MOBIL" ujar Ennik

"Tapi rental mobil bisa lebih sehari" ujar Felix oot

"DIAM DULU FELIX KIM"

"Yaudah seminggu gua lamain" ujar Haechan

"SEBULAN DEH YA BANG HAECHAN"

"ANJIR LU ADA MAUNYA BARU MANGGIL ABANG" jadi debatin hal gak penting

"Hehehe, sampai keadaan reda aja deh ya?"

"Terserah"

"Kalau gitu kalian harus yakinin ke orang-orang kalau kalian memang pacaran" ujar Ennik mengatur stragegi

"Gak jelas anjir"

"Gimana Chan?"

"Yaudah lah mau gimana lagi"








Anak komplek melenceng jadi anak sekolah dulu yes......

Anak KomplekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang