"Ada apa ini" ucap Mahendra , lalu laki-laki yang menolong kiran pun melepaskan bahu kiran"Aku tidak mau diperiksa" ucap pria itu
"Baiklah tidak apa-apa anda tidak mau diperiksa" ucap Mahendra
"Ta-tapi Dokter..." "Tapi anda tidak bisa keluar dari rumah sakit ini, anda tidak perlu membayar biaya rumah sakit ini dan menetap lah disini selamanya" ucap mahendra sontak hal itu menciutkan nyali pria itu"Apa yang kau lihat, cepat periksa aku" ucap pria itu kepada kirana
"Ah baik akan saya lakukan" ucap kirana lalu mulai mengecek kondisi pria itu
"Dokter jaman sekarang tidak tau sopan santun kepada orang tua" gerutu pria itu Mahendra tak mempedulikan cibiran pria itu, Mahendra malah menatap laki-laki yang menolong kirana
"Dokter saya sudah memeriksa semua pasien diruangan ini" ucap kirana
"Baiklah" balas mahendra"Terimakasih" ucap kirana kepada laki-laki yang membantu nya tadi
"Tentu perawat" balas laki-laki itu, kirana pun beranjak keluar dari ruangan itu diikuti dengan mahendra
"Jadi dia salah satu penjenguk di ruangan ini" batin mahendra
Setiap Harinya laki-laki itu sering berpapasan dengan kirana, hal itu membuat Mahendra sedikit kesal
—Bilik Dokter, meja kerja Mahendra
"Sebenarnya siapa laki-laki itu?" Ucap mahendra
"Laki-laki siapa yang Dokter maksud?" Ucap kirana sembari memegang Dokumen pemeriksaan"Laki-laki dari ruangan 12 I" ucap mahendra
"Ohh Rama yang Dokter maksud" ucap kirana"Bahkan mereka sudah saling bertukar nama" batin mahendra kesal
"Dia anak dari pasien di ruangan itu Dokter, dia sesekali menjenguk kesana dihari luangnya" ucap kirana
"Saat luang? Bukannya setiap hari" batin mahendra
—Ruangan Reservasi Poli Jantung
"Permisi saya ingin bertemu sebentar dengan Perawat Kirana" ucap Rama
"Baiklah tunggu sebentar" ucap Bu Antika yang berjaga di Reservasi
Beberapa saat kemudian kirana pun datang
"Eh Raka ada apa?" Ucap kirana
"Hari ini ibu saya sudah diperbolehkan pulang" ucap Rama
"Syukurlah" balas kirana senang"Saya disini hendak berterima kasih kepada perawat kirana karena sudah merawat ibu saya dengan baik" ucap Rama
"Tidak-tidak ini adalah tugas saya sebagai perawat, syukurlah ibu anda sudah membaik sekarang" balas kirana
"Sekali lagi terimakasih kasih perawat kirana, oh ya ini hadiah dari ibu saya. Saya dititip kan untuk memberikan ini langsung kepada anda" ucap Rama disaat yang bersamaan Mahendra tiba di Bilik Perawat untuk memantau denyut nadi para pasien dan dilihatnya Rama memberikan hadiah kepada kirana
"Apa yang kalian lakukan" ucap Mahendra tiba-tiba sontak hal itu membuat para perawat yang masih berjaga disana melihat mereka
"Dokter" ucap kirana
"Apa yang sedang kau lakukan" ucap mahendra sembari menatap hadiah yang dipegang Rama
"Ah ini, saya hendak..." Tiba-tiba Mahendra merangkul kirana ,sontak hal itu membuat para perawat yang melihat heboh
"Kirana adalah kekasihku, jangan berani-berani kau dekati dia" ucap mahendra, hal itu membuat kirana terbelalak kaget karena mahendra mengakui hubungan mereka dihadapan banyak orang
"I-iya tentu saja Dokter, saya sudah menyadari perasaan perawat kirana terhadap anda" ucap Rama ,Mahendra sedikit bingung dengan jawaban yang dilontarkan Rama
"Ah ini, ini hadiah dari ibu saya karena perawat kirana sudah merawatnya dengan baik selama pengobatan disini" jelas Rama
Mahendra pun mulai gugup karena dia salah paham sendiri
"Ini Perawat kirana terimalah" ucap Rama
"Baik akan saya terima, ucapkan terimakasih ku kepada Bibi" ucap Kirana
"Tentu, kalau begitu saya permisi" ucap Rama lalu pergi"Anu Dokter..." Ucap kirana sembari menatap mahendra
"Ekhem ekhem ada yang cemburu sampai-sampai kehilangan akal sehatnya" goda Bu Antika
"Hahahaha andaikan Dokter Dikta ada disini pasti dia akan tertawa tanpa henti" goda Bu Ratna
Mahendra sangat malu dengan kelakuannya sendiri
"Sudah-sudah kita tidak akan memberitahu kannya kepada yang lain, syukurlah kalian benar-benar berkencan. Kami sangat senang melihat Dokter Mahendra kembali seperti dulu" ucap Bu Ratna
Meskipun begitu Mahendra tetap malu dengan kelakuannya sendiri , lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka
Kirana pun segera menghampiri Bu Antika dan Bu Ratna
"Kirana kita benar-benar hebat bisa meluluhkan es kutub utara" ucap Bu Antika
"Seberapa keras perjuangan kirana sehingga bisa membuat Dokter Mahendra melakukan hal itu" ucap Bu Ratna, mereka pun tertawa bersama dan saling menggoda
Kabar berkencannya Mahendra dan Kirana sudah tersebar di penjuru RS Medistra khususnya para pekerja kesehatan di sana dan yang pasti kekonyolan yang dilakukan Mahendra tetap menjadi Rahasia, jika benar-benar terungkap Seisi RS Medistra akan benar-benar heboh
///•///
"Dokter besok saya hendak megambil cuti sehari untuk pulang sebentar menemui Bibi dan Paman saya" ucap kirana
"Baiklah" balas mahendra
Keesokan harinya, kirana keluar dari apartemen nya dan tiba-tiba didepan apartemen nya sudah berdiri Mahendra yang menunggu kirana
"Eh apa yang Dokter lakukan disini?" Ucap kirana
"Aku akan ikut denganmu menemui Bibi dan Pamanmu" ucap Mahendra
"Do-dokter ingin bertemu dengan mereka?" Ulang kirana
"Ya" balas Mahendra
"Baiklah, ayo kita segera kesana" balas kirana senang
Mereka pun akhirnya berangkat ke Rumah Paman dan Bibi Kirana
"Dokter kita sudah sampai" ucap kirana, kirana pun mulai mengetuk pintu rumah dan keluar lah seorang wanita paruh baya yang menyambut kedatangan merek
"Kirana sudah lama kita tidak bertemu, apa kau baik-baik saja" ucap Bibi kirana
"Saya baik-baik saja Bi, maaf baru bisa datang sekarang, saya akan sering-sering menghubungi Bibi" ucap kirana
"Kirana siapa laki-laki ini?" Tanya Bibi
"Perkenalkan saya Mahendra Zahair ,Dokter Rumah Sakit Medistra dan juga Kekasih dari Kirana" ucap Mahendra
To Be Continued—
KAMU SEDANG MEMBACA
An Incurable Case of Love
Romance[End Season 1] (Season 2 ✓) Kirana Anastasia adalah Seorang gadis SMA yang ceria ,baik hati dan ceroboh Hingga suatu hari untuk pertama kalinya dia Jatuh Cinta Pandangan yang Pertama kepada Seorang Dokter yang bernama Mahendra Zahair Lalu bagaimana...