Lesson #27

2.4K 246 75
                                    

Lesson Twenty Seven:

"Tidak ada yang bisa benar-benar melihat hari esok!"

°

°


Sore hari yang terasa dingin, Kenzie tengah menunggu seseorang di dalam UKS.

Pukul 16.45 menjelang petang sekolah terasa sudah sangat sepi.

Hanya ada beberapa siswa-siswi saja yang masih ada di sekolah untuk mengikuti ekstrakurikuler mereka.

Tidak lama sibuk dengan pikirannya sendiri akhirnya yang ditunggu pun datang.

Itu Bryan yang awalnya beralasan mau membantu membersihkan beberapa luka di tubuhnya.

"Lo mau jenguk Daren kan pulang sekolah? Gue ikut ya? Pokoknya gue ikut!"

Lalu setidaknya itu yang Bryan katakan pada Kenzie akhirnya, mengakui niat yang sebenarnya.

"Lama banget sih lo?" tegur Kenzie pada Bryan yang baru saja masuk dengan diikuti oleh seseorang.

"Lah! Lo ngapain sampai sini? Kok bisa masuk lo anak sekolah lain!" pekik Kenzie pada orang yang datang bersama Bryan itu. Dia adalah Tian.

Tian tidak langsung menyahut. Dia masuk dan mengambil tempat duduk di samping kanan Kenzie dengan santai.

"Jadi, apa yang dilakukan bos besar kita di sekolah barunya sampai kayak gini ha?" ucap Tian setengah mengejek lalu menekan lebam di pipi kanan bagian atas Kenzie.

"Adaw! Sakit goblok!"

Plak!

Kenzie memekik dan langsung menampik tangan Tian yang usil menyentuh lebamnya.

Jangan tanya kenapa Kenzie bisa mendapat lebam itu yang bahkan ada di tempat lain juga.

Sudah pasti karena dia masih saja jadi babi dan di-bully meski tanpa Daren di kelasnya.

Setidaknya itu akan terjadi selama Daren belum kembali dan memberikan peringatan pada temannya yang lain untuk tidak mengganggunya lagi.

Dia hanya harus bertahan sedikit lagi sampai Daren bisa kembali ke sekolah dan mengatur teman-temannya itu.

Tian tertawa kecil dan menggeleng iba. "Jadi, kenapa?" tanyanya serius setelahnya.

Kenzie menatap Tian dengan raut tidak yakin apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak.

Namun, sebaik apa pun rahasia disimpan pasti kemungkinan besar suatu saat pasti akan terbongkar juga.

Kalau suatu saat akan terbongkar kenapa tidak dia lakukan saja sekarang?

Itu isi benak Kenzie saat ini.

Di saat Kenzie tengah berpikir, Bryan yang baru saja mengambil kotak P3K pun ikut bergabung dengan duduk di samping kiri Kenzie.

Sekarang posisi Kenzie berada di tengah.

"Dia kenapa Yan?" tanya Tian pada Bryan akhirnya karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Kenzie.

Sambil mengeluarkan kapas juga alkohol untuk membersihkan luka Bryan menoleh pada Kenzie.

Menatap Kenzie seperti meminta persetujuan apakah dia boleh menceritakannya pada Tian.

DETAK [Yaoi/BL (15+), Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang