7

505 91 16
                                    

**Sebelumnya Part 6 itu kepotong dan banyak bangetttt typo. Tapi udah aku edit ko. Kalian bisa baca ulang yaaa! Btw, thank u buat kalian yang nunggu ff ini, kedepannya aku usahain update teruss yaaa🤍









Little girl—🌸









Sepanjang hari Sooyoung tak menemukan sosok Taehyung.

Jangankan bersitatap, mendengar suara rendah pria itu saja tidak.

Taehyung disibukan dengan beberapa tugasnya, begitu yang Jisuk katakan.

'Tuan Kim banyak menjalankan bisnis dibeberapa bidang, yang paling besar beliau sendiri yang memegang kendali'

"Nona Park, mari bersiap-siap. Tuan Kim sebentar lagi akan menjemput anda"

Sooyoung berjalan mendekat. Menghampiri Jisuk dengan senyuman hangat miliknya.

"Aku suka saat paman memanggilku Sooyoungie"

'Beliau memiliki anak perusahaan dibidang entertainment'

Sooyoung baru mengerti apa yang Taehyung maksud dengan 'artisnya'.

Jisuk hanya tersenyum tipis. Membimbing jalan lebih dulu.

Menyodori beberapa potong gaun yang ia yakini memiliki daya jual yang fantastis. Terlihat sederhana memeng, namun sekali lagi Sooyoung yakin jika harganya setara dengan harga ponsel keluaran terbaru.

"Mengapa dia memberikanku warna pink?"

"Karena tuan Kim tahu, jika anda akan terlihat sangat manis jika memakainya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena tuan Kim tahu, jika anda akan terlihat sangat manis jika memakainya"

Sooyoung hampir tersedak liurnya. Jawaban yang Jisuk berikan diluar pikirannya. Lagi pula, mana mungkin Taehyung berpikiran demikian.

Jisuk hanya mencoba menyenangkannya, yah Sooyoung yakin itu.

"Jika memakai warna hitam, itu akan menonjolkan kulit anda yang pucat. Bagaimana jika mencoba warna pastel atau pink? saya rasa tak terlalu buruk"

Sooyoung menimbang saran yang Jisuk berikan. Menggigit bibir dengan gelisah.

"Tapi disini tertulis jika dress code nya hitam"

"Baiklah kita gunakan warna hitam, sebelum itu anda akan diberi sedikit polesan makeup"

Benar-benar percakapan tak penting, pikir Sooyoung.







Little girl—🌸








Ucapan Taehyung terus berputar dikepala kecilnya. Memaksa Sooyoung untuk terus mengingat apa yang pria itu katakan padanya.

Sooyoung tak mengerti. Taehyung melarangnya untuk mencintainya, tetapi sikap lelaki yang belakangan kian melembut berkata sebaliknya.

"Bagaimana bisa, kau— secantik ini?"

Untuk kedua kalinya Sooyoung meraskan debaran halus begitu Taehyung berucap demikian.

Alih-alih mengingat bagaimana pria itu memperkosanya, bahkan melukai beberapa bagian tubuhnya. Yang ia ingat hanya sepersekian detik saat Taehyung melayangkan pujian yang melumpuhkan saraf.

Sooyoung memang naif.

"Apa yang kau pikirkan?"

Sooyoung gelagapan, "Ti-tidak ada" Ahh ia juga pembohong yang buruk.

"Apa sesenang itu karena pujian dariku?"

Taehyung menggodanya dengan senyuman tipis diwajah yang terbiasa kaku.

"Turunlah dan tetap bersamaku. Kau mengerti?"

Sooyoung mengangguk cepat. Kembali melihat dunia luar yang tak ia jumpai kurang lebih dua bulan lamanya membuat kurva diwajahnya tak luntur sejak tadi.

Bohong jika Sooyoung tak senang, terperangkap didalam bangunan mewah tidak membuatnya selalu bahagia.

Taehyung meraih telapak tangannya, meremat lembut kemudian menyematkan jemari panjangnya disela-sela jari Sooyoung.

Sandiwara yang terlihat sempurna.

Keduanya memerankan peran 'pasangan' dengan sangat baik. Jauh dari apa yang sebenarnya terjadi.

"Disana– cukup berpura-pura menjadi kekasihku. Jadilah anak pintar, Sooyoung"

Siapa peduli dengan status. Siapa peduli jika ia dibeli sekalipun. Yang cukup Sooyoung lakukan hanya menikmati setiap detik yang berjalan.

"Oh? Tuan Kim, lama tak bertemu"

Lelaki dengan postur tinggi, dengan rambut hitam serta kulitnya yang putih menghampiri.

Taehyung tersenyum tipis, menjabat sopan tangan seseorang dihadapannya.

"Tuan Suh lama tak bertemu"

Sooyoung yakin jika seseorang yang bernama Suh itu mempunyai peran tak kalah penting seperti Taehyung.

Keduanya terlibat obrolan yang ia tak mengerti. Sesaat tertawa, meski hanya tawa canggung yang terkesan memaksa.

"Dan– mengapa kau tidak mengenalkannya padaku?"

Taehyung menatap sengit.

Menepuk punggung kecil seorang disisinya.

"Kekasihku"

"Park Sooyoung, senang mengenal anda"

Lelaki berkebangsaan Chicago menyeringai tipis.

"Kekasih ya? Kudengar beberapa bulan terakhir anda membeli barang bagus dengan harga tinggi. Apakah dia orangnya?"

"Pantas jika harga yang ditawarkan tinggi, kualitasnya masih sangat bagus"

Jari panjang Johnny beranjak menyentuh tebing pipi Sooyoung. Sebelum akhirnya geraman tak suka menengahi.

"Jauhkan tanganmu Suh, tak ada yang boleh menyentuhnya"

Johnny tertawa, "Jika suatu hari kau sudah dibuangnya, datanglah padaku. Aku akan senang hati menerima kucing manis sepertimu"

Taehyung menyeretnya meninggalkan pesta, mengabaikan beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka, juga mengabaikan genggamannya yang kian mengerat meninggalkan rasa sakit untuk Sooyoung.

Keduanya bahkan tak menyadari. Jika seseorang mengawasi keduanya dengan tatapan penuh selidik.

"Akhirnya aku menemukanmu..





Sooyoung ah"

Little girl ; vjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang