15

566 77 5
                                    

Waktu berjalan cepat.

Beberapa minggu ia menghabiskan bagaimana rasa bahagia yang sempat ia rasa semasa kecil.

Taehyung yang dari hari ke hari memperlakukannya bak putri dalam istana. Memujanya, memberikan beribu perhatian yang sebelumnya telah Sooyoung lupakan seperti apa rasanya.

Rona merah dipipi hampir selalu menghiasi wajah Sooyoung. Tersenyum lebar hingga kedua netra jernihnya membentuk bulan sabit- sangat indah.

Tak jarang keduanya menghabiskan waktu hanya dengan saling menatap yang kemudian disusul tawa kecil dari yang sang wanita.

Memasuki musim dingin, suhu kota cukup rendah kala itu meski salju belum menampakan diri. Sooyoungmemiliki kebiasaan baru kala musim berganti, menyeruput coklat panas ditemani dengan rangkulan lengan besar Taehyung dibahu sempitnya.

Mencari kehangatan instan lewat suhu tubuh si pria.

Meski aroma tubuh Taehyung menusuk hidung hingga kadang membuatnya pusing; jika terlalu lama menciumnya. Sooyoung tetap menyukainya.

"Taehyung"

Pria yang tengah disibukan dengan tablet ditangan menjawab dengan dengungan pelan.

"Ayo kencan!"

Taehyung hampir tersedak liurnya sendiri kala Sooyoung yang dengan mudahnya mengajak kecan dengan ekspresi luar biasa cerah.

"Saat salju pertama turun, mari berkencan! Berkeliling sekitar Myeongdong tidak buruk kan?"

Taehyung melepas kacamata yang membingkai wajah tampannya. Menyimpan tablet dinakas, menatap si mungil yang nampak antusias dengan rencananya.

Sejujurnya ia pun menginginkan hal demikian.

Berjalan-jalan dari pagi hingga malam datang, mengenggam jemari kecil si gadis pucat sehari penuh. Taehyung menginginkan hal itu.

Namun sekali lagi, pekerjaan menyita waktunya untuk memberikan perhatian lebih.

Ditambah ini menjelang pergantian tahun.

"Kau akan membeku jika keluar rumah"

Sooyoung otomatis merengut.

Demi tingkah Sooyoung yang konyol. Rasanya saat ini Taehyung ingin sekali melahap Sooyoung bulat-bulat.

"Kau pasti sibuk, ah aku tahu itu"

Sooyoung mulai dengan mode ngambek - nya. Pura-pura mengerti dengan alasan Taehyung namun dalam hati mendumal tak suka. Ah dasar remaja puber.

Lain halnya dengan Taehyung yang justru tersenyum kecil. Mengusak surai lembut Sooyoung, meraih jemari si mungil untuk ia bawa dalam genggaman.

"Aku akan berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, namun sepertinya tak bisa berjanji saat salju pertama. Sebagai gantinya bagaimana saat malam natal?"

Taehyung berujar luar biasa lembut. Sesekali mendaratkan kecupan ringan dipunggung tangan gadis.

Sooyoung lantas menengadah. Binar dinetra jernihnya mampu membuat Taehyung terkekeh halus hingga membawa tangannya menuju pipi tinggi Sooyoung, mencubitnya gemas.

"Terimakasih!"

Lilitan lengan kecil ia sematkan dipinggang si pria.

Apa yang bisa Taehyung lakukan selain tersenyum sembari mengusap surai legam Sooyoung? Jawabannya tidak ada.

"Sebagai ucapan terimakasih, bagaimana kalau menciumku?"

Sooyoung melepaskan pelukan.

Duduk tegak diatas ranjang besar Taehyung dengan seprai maroon membungkus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little girl ; vjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang