-𝙅𝙚𝙡𝙤𝙪𝙨𝙮

108 16 4
                                    






Sendai mencapai puncak terdinginnya hari ini, Sakusa berkata pada (Name), bahwa gadis itu tidak boleh keluar saat ini, tapi (Name) adalah orang yang keras kepala, ia memaksakan dirinya untuk bertemu rekan kerja untuk kasusnya Hinata.
 

Penghangat ruangan bekerja dengan baik karena suhu didalam sangat kontras dengan suhu udara di luar. Matanya menelusuri ruangan kafetaria yang ramai, ia tersenyum saat objek yang ia cari tengah melambaikan tangan padanya.
 

"Lama tidak bejumpa, Daichi" sapa (Name) pada pria dihadapannya
 

"Ah selamat datang (Name)"
 

Daichi Sawamura adalah salah satu anggota kepolisian, ia bertemu dengan (name) saat temannya—Suga menceritakan tentang sepupunya yang punya kemampuan luar biasa untuk menyelesaikan sebuah kasus, akhirnya mereka berdua—Daichi dan (Name) dipertemukan dalam sebuah kasus pembunuhan salah satu anggota legislatif dan ternyata (Name) memang se-hebat itu menurut Daichi

 
"Bagimana? Datanya bisa ku pinta?" Tanya (Name)
 

"Ini data salinannya (Name)" Daichi memberikan map yang isinya cukup penuh
 

Sebenarnya (Name) hanya meminta data-data berupa foto di tempat kejadian saat itu, gadis itu hanya ingin memastikan bahwa penglihatannya benar dan mencegah terjadinya salah ambil tindakan untuk kedepannya.
 

"Terima kasih, Daichi kau sangat membantu"
 

"Ini juga karena kasus tahun lalu yang kau pecahkan (Name), makannya kami kembali mempercayaimu"
 

"Ahaha kasus yang itu sangat mudah, mungkin yang ini akan sedikit sulit" ujar (Name)
 

"Kau sudah bertemu dengan Shoyo, (Name)?" Tanya Daichi
 

"Um! Aku sudah bertemu dengannya, Shoyo benar-benar anak yang baik ya" jawab (Name)
 

"Ya, kau benar. Shoyo memang anak yang baik"
 

Mereka berdua melanjutkan perbincangan itu dengan topik yang lebih santai, tak terasa waktu terus berjalan, sore pun datang, Daichi terkejut saat melihat arloji pada tangannya.
 

"Sudah petang (Name), kau pulang kemana? Biar aku antarkan"
 

"Dia pulang bersamaku" ujar seseorang dibelakang Daichi
 

"Uh oh! Omi!!!" (Name) berseru kegirangan
 

"Oh ya sudah aku duluan ya (Name), Sakusa" ujar Daichi sambil membungkukan badan lalu melenggang pergi
 

"Oi, sudah kubilang jangan dulu keluar hari ini" Sakusa duduk di kursi yang tadinya di duduki oleh Daichi
 

"Ahaha kau kan tau, aku ini keras kepala, lagi pula aku sudah berjanji pada kak Levi untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas" ujar (Name)

 
"Huh? Siapa lagi dia?" Sakusa melayangkan tatapan sinisnya pada (Name)

 
"tetangga Shoyo"

 
"Oh, bagaimana kau bisa mengenalnya?"
 

"Dia... anak dari selingkuhan ayahku"
 

"Berarti kau juga mengenal sosok mayat itu?"
 

"Ya... sosok mayat itu selingkuhan ayahku"
 

"Hnn, ayo kita pulang"
 

"Eeeh kau bahkan baru duduk Omi"
 

"Aku akan menghukummu"
 

"Aaaaa tidak jangan Omi"
 

(Name) diseret Sakusa keluar dari kafetaria, lalu mereka pun pulang untuk menghukum (Name) yang tidak mendengarkan Sakusa.
 

"Huhu Omi, jangan"
 

Air mata (Name) terus mengucur bersamaan dengan apa yang dilakukan Sakusa padanya. Sakusa menghiraukan tangisan (Name) tetap terfokus pada kegiatannya.
 

"Nah selesai" ujar Sakusa

 
"Hiks kanvasku berkurang gara-gara karya jelek Omi"
 

"Dasar, hanya sebuah kanvas, aku bisa menggantinya di lain waktu, tapi kali ini aku tidak akan menggantinya, rasakan hukumanmu (Name)"
 

Bagi (Name) media dan alat lukisnya merupakan hal yang sangat berharga, apalagi kanvas, ia jarang sekali dibelikan kanvas oleh sang ayah, makannya ia sangat meminimalisir penggunaan kanvas, (Name) akui Sakusa sangat pandai memilih hukuman.










------------
HAI APAKABAR SEMUANYA???
aku baru selesai uts nih:)
Kalian nunggu cerita ini gak??
Xixixixi maaf udah bikin kalian
nunggu lama, aku nunggu laptopku
balik tapi sampe sekarang belom, janji palsu t___t
Semoga kalian suka yaa😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arcade | Sakusa KiyoomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang