Warn: Mengandung bumbu kegoblokan, ooc, dan sejumput manga spoiler
Sekarang lagi jam istirahat, Soukoku bersama Trio DoA lagi nongkrong di pohon beringin di belakang sekolah.
"Fedya, liat nih. Dia bisa mukulin pohon pisang sampe tumbang." ujar Nikolai sambil menunjukkan layar hp nya ke Fyodor.
"Wih, dia petinju kah?" ujar Fyodor.
"Oh salam dari Binjai toh" ujar Dazai.
"Halah gitu doang mah gue juga bisa." ujar Chuuya.
"Firasat gue gak enak nih..." batin Sigma.
"Yang dibawah mohon jangan berisik, gue mau tidur."
"Eh siapa tuh!?" Dazai yang kaget langsung melihat ke atas dan mendapati ada manusia(?) yang sedang cosplay Kukang.
"Loh... Bram?" Fyodor langsung mengenali sosok makhluk yang lagi rebahan santuy di dahan pohon beringin yaitu Bram Stoker yang merupakan anak kelas sebelah.
"*gasp* OEMJI BRAM PUNYA TANGAN DAN KAKI!? UDAH DIBALIKIN SAMA PAK FUKUCHI YA!?" Nikolai sok kaget.
"BEDA UNIVERSE WOI" Sigma yang kesal langsung menggeplak Nikolai.
"Bram? Saha eta?" Chuuya menaikkan sebelah alisnya.
"Siapa suruh gak muncul di manga selama bertahun-tahun =^=" Dazai menyenggol lengan Chuuya.
"Gais stop." Sigma lelah, begitu juga Bram. Iya, Bram lelah menjadi babu nya Pak Fukuchi. Kalo Sigma sih lelah karena punya temen-temen gak waras.
"Eh, Chuu." panggil Dazai.
"Y?" balas Chuuya singkat.
"Pas Niko nunjukin video salam dari Binjai tadi lu bilang lu juga bisa gitu. Beneran nih?" Dazai memasang tatapan curiga ke Chuuya.
"Iya beneran bisa. Pohon apa aja bisa, bukan cuma pohon pisang. Kalo mau bukti, gue bisa tunjukin sekarang dengan pohon beringin ini sebagai pohon percobaan." balas Chuuya.
"Jangan, ya, nyet. Di atas lagi ada Bram, ntar Pak Fukuchi jadi cari babu baru, dan bisa-bisa targetnya gue. Juga, ini pohon paling gede di sekolah ini, jangan lu apa-apain." jelas Fyodor sambil memberi tatapan tajam ke Chuuya.
"Daripada jadi babu nya Pak Fukuchi, lu mau gak jadi babu gue?" tanya Dazai ke Fyodor dengan tampang kek minta ditabok.
"OGAH" balas Fyodor ngegas.
"Chuuya! Mending coba ke pohon yang di deket gedung kelas kita, deh." usul Nikolai ke Chuuya.
"Wah, boleh juga. Itu pohonnya bagus, kan?" ujar Dazai.
"Eh, jangan lah woi. Itu salah satu tempat favorit gue. Lagian kalo beneran tumbang terus kena gedung kelas kita gimana?" Fyodor ikutan.
Sementara manusia-manusia tadi mendiskusikan tentang pohon mana yang sebaiknya dijadikan percobaan, Sigma hanya bisa berdoa dalam hati, berharap bahwa dirinya tidak akan ikutan kena masalah.
"Oke, gimana kalo pohon yang ada di deket pos satpam?" saran Nikolai.
"Heh, goblok. Lu mau diamuk sama Pak Andre?" balas Chuuya.
"Pohon yang di deket UKS?" tanya Dazai.
"Jangan di situ lah." balas Fyodor.
"Oke, pohon yang di deket aula?" saran Nikolai lagi.
"Mending jangan, deh. Gimana kalo pohon yang di deket lapangan?" ujar Dazai.
"Lokasinya cukup strategis. Menurut gue cocoknya juga disitu." Fyodor setuju dengan saran Dazai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungo Gakuen [BSD Fanfiction]
Fanfic[BSD Fanfiction] Apa jadinya kalo anak-anak Agensi Detektif, Port Mafia, Guild, Decay of Angels, Hunting Dogs, dan lainnya jadi satu kelas? Anda pasti tahu apa yang akan terjadi:) Penasaran akan cerita-cerita keseharian mereka yang luar biasa random...