Kejutan!!!

11.3K 1.8K 579
                                    

HI SEMUANYAAA!

Karena banyak sekali DM, akhirnya Ratu mau upload aja sekali lagi "Tak Ada Lagi Ganjil-Genap" nya, enjoy while it lasts!

Thank you!

***

"Terkadang yang bikin runyam itu teman-teman kita juga,"



Pintuku diketuk. Aku membuka dengan sumringah. Ada Mas Aiman mengenakan masker hitam, dia membawa satu kantong kertas di tangan kiri.

"Halo!" Aku bergegas menempelkan pipi kanan dan kiriku ke pipi Mas Aiman.

"Masuk yuk!" Aku membuka pintu lebar-lebar dan beranjak ke dapur.

Mas Aiman tampak kaku bagai robot. Dia menutup pintu dengan pelan lalu duduk di meja makan.

"Tadi aku masih pakai masker," katanya sambil melepas masker.

Aku menoleh ke belakang, "Terus, kenapa?"

Mas Aiman tersenyum simpul, "Kan kalau udah buka masker kecupnya bisa di tempat lain."

"Oh gituuuu...." aku manggut-manggut. "Di dagu maksudnya?"

Mas Aiman terkekeh. Gampang juga baikan sama om satu ini.

"Kamu cantik banget? Ke salon?" Tanya Mas Aiman.

"Emang kalau aku nggak ke salon nggak cantik?" Aku berbalik, membiarkan potongan steak terbakar dengan api kecil di belakangku.

Hari ini aku memakai dress warna hitam selutut lengan tiga perempat, dengan bahan blink-blink. Rambut kutata curly dinamis. Make up jangan ditanya, MUA datang!

"Cantik juga tapi ini cantik banget," Mas Aiman merasa salah ngomong.

"Jadi aku harus ke salon terus biar kamu puji? Gitu? Nggak bisa terima aku apa adanya?" Aku dalam hati ingin tertawa melihat air muka Mas Aiman yang mendadak keruh.

"Maaf Gal, nggak maksud gitu," ucap Mas Aiman.

Aku tersenyum manis, "Gitu dong, pokoknya aku kayak apapun kamu terima aja, oke?"

Mas Aiman mengangguk sambil senyum. Nurut amat?

"Eh itu kamu bawa apa?" Mataku menunjuk kantong bawaan Mas Aiman.

Mas Aiman meletakkan kantong di meja, "oh, dessert."

"Sweet banget! Nanti kita buka ya," aku kembali fokus, memanaskan steak!

Ide Nandi adalah, membeli steak dan pura-pura memanaskannya.

"Kenapa nggak masakan Indonesia aja Nand?" Tanyaku saat itu.

"Ntar lo repot menata piringnya. Kalau steak kan dua piring aja babe, lo sama dia. Lo nggak terlalu kelihatan lah kalau kagok," Nandi ngotot pokoknya beli steak aja.

Aku menata daging di piring Mas Aiman satu, di punyaku satu, dan di satu piring lain.

"Teng tong!" Bel apartemen berbunyi.

Aku berbalik menatap Mas Aiman, Mas Aiman menatapku bingung. "Ada siapa?" Tanyanya.

Aku tersenyum canggung. Semoga Mas Aiman terima!

Kubuka pintu, dan, "Hai Gal!" Sapa Nandi.

Nandi melongok ke dalam, "Hai Mas Aiman!!!"

"Hai Nand," Kening Mas Aiman mengernyit.

Nandi masuk tanpa canggung dan membuka masker, "Udah PCR meski nggak punya pcr."

Nandi sendirian yang tertawa.

Tak Ada Lagi Ganjil-GenapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang