"What do you want to do tonight?" tanya Ni-ki sambil scrolling layar handphone-nya.
Di tengah hari di musim panas, lelaki berusia dua puluh tiga tahun itu sedang duduk dipojokan sebuah cafe kecil dekat apartemennya. Ditemani dengan secangkir es kopi dan seorang lelaki lain yang duduk tepat di hadapannya.
"I'm thinking of doing something to you, but watching a movie isn't bad."
Sontak, pria bongsor itu pun tersedak americano yang ia tegak.
Bagaimana ia tidak terkejut, lelaki yang duduk di depannya itu baru aja secara tidak langsung bilang kalau dia mau having sex dengan Ni-ki.
Memang mereka sudah dekat lumayan lama. Mungkin ini udah masuk bulan keempat sejak dia dan Jungwon memutuskan untuk seeing each other exclusively. Pacaran lah, kalau kata anak jaman sekarang.
Dan memang sudah hampir tidak terhitung juga berapa kali Jungwon berujung menginap di apartemen Ni-ki setelah kencan malam mereka.
Tapi mereka nggak pernah ngapa-ngapain kok.
Sering nyaris. Sering banget, malah.
Tapi nggak pernah.
Soalnya selama ini Ni-ki terlalu takut untuk melangkah lebih jauh. Setiap kali keduanya bergumul diatas kasur dan sedikit lagi melewati batas, lelaki yang lebih muda itu langsung menghentikan aktivitas panas mereka.
Bukannya dia tidak mau. Karena siapa juga yang bisa menolak sosok Yang Jungwon dalam keadaan setengah telanjang diatas tempat tidurnya.
It's easy to give your body, but to give your heart, it's not that easy.
Ni-ki cuma nggak mau ngasih hati dan badannya ke orang yang salah lagi. Dan sejauh ini dia belum bisa nentuin Jungwon itu orang yang tepat atau tidak.
Suara tawa kecil yang keluar dari mulut Jungwon memecah kereta pikiran kekasihnya yang lebih muda itu. Gemas melihat ekspresi Ni-ki yang berubah menjadi panik. Tangannya lalu mengusap dagu Ni-ki dengan tissue yang terkena tumpahan kopi.
"Becanda, sayang." ujarnya pelan, "ampe keselek gitu."
"Ya kamu tiba-tiba ngomong kayak gitu pas aku lagi minum, gimana aku ga keselek!"
"DIbawa serius banget sih, lagian kita juga udah sepakat bakal nunggu sampai kamunya siap kan?" jelas Jungwon sambil menyesap secangkir espresso panas dari cangkirnya.
Ni-ki tidak menjawab, karena jujur ia tidak tau harus memberi respon apa.
Terkadang ia merasa tidak enak pada Jungwon yang sudah terlalu banyak mengalah. Tapi di satu sisi juga dia sangat berterima kasih karena kekasihnya itu tidak pernah memaksa dan bersedia menunggu sampai Ni-ki benar-benar siap.
"Anyway, I didn't do anything tonight. What do you want babe?" tanya Jungwon.
Ni-ki manyun, "ya itu, pengen movie date," jawabnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHROSYNE ; harem ni-ki
Random: goddess of good cheer, joy and mirth. ⚠bxb, yaoi, kinda mature (?) [All x Nishimura Riki] Start : 21-11-21 End : -