⚠Workspace - sunki

10.6K 320 42
                                    

"Nah, masalahnya ya, Kim Sunoo, R&D udah rilis hasil dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah, masalahnya ya, Kim Sunoo, R&D udah rilis hasil dari mereka. Jadi kalau penjualan menurun akhirnya salah siapa, kita!"

Ni-ki berdiri di dekat meja Sunoo dengan tangan terlipat di dada dan raut wajah kesal. Lipatan tangannya ia lepas sejenak untuk melambaikan tangan pada dua orang terakhir yang akan pulang.

Kini tinggal ia dan Kim Sunoo di sana. Lagi. Lagi-lagi mereka lembur berdua.

"Kita tuh sekarang posisinya udah di Big Middle, kita-" ucapannya terputus saat ia menyadari kerlingan di mata Sunoo.

Sunoo tersenyum miring. Senyum yang hampir tidak pernah ia munculkan di tempat kerja kecuali jika tinggal berdua dengan Ni-ki.

"Kenapa? Kok berhenti ngomelnya? Ayo lanjutin." Ia memutar kursi yang sedang ia duduki, membuat posisi mereka kini berhadapan. Ni-ki berdiri terpaku di depannya.

Dusta kalau Ni-ki bilang senyum dan nada meremehkan yang dilontarkan Sunoo tidak membuat darahnya berdesir. Karena itu pula ia hanya bisa terdiam, secara tidak langsung memberikan kendali pada bawahannya yang sebenarnya usianya lebih tua itu.

Sunoo kembali tersenyum, kini penuh kemenangan menyadari direkturnya itu sudah menyadari situasi.

"Lepas celana dan sepatumu. Cepat."

Ini sama sekali bukan escapade pertama mereka, sama sekali bukan. Karena itulah bahkan sebelum Sunoo selesai menyebutkan perintahnya ia sudah bergerak. Terburu-buru melepaskan sepatu yang hitam mengkilap, ikat pinggang serta celananya yang masih rapi bahkan pada pukul sepuluh malam. Meskipun, tentu saja, sebentar lagi celana itu hanya akan tergolek di lantai.

Tanpa disuruh Ni-ki juga sekaligus melepaskan boxer yang ia kenakan. Hafal betul bahwa Sunoo tidak suka menunggu terlalu lama.

His half-hard cock bobs slowly.

Sedangkan Ni-ki sendiri, berdiri masih dengan kemeja dan jasnya yang rapi walaupun ia sudah bekerja lebih dari sepuluh jam, gemetar karena antisipasi.

"Nishimura Riki." Sunoo berucap.

Datar. Tapi dampaknya bagi Ni-ki? Lihatlah bagaimana setetes precum bergulir perlahan dari ujung kejantanannya.

"Belum diapa-apain kamu tuh." lanjut Sunoo. Lisannya membentuk suara 'tsk' pelan, "but look at you. Pretty little thing."

Ni-ki bahkan tidak tahu tubuhnya mampu gemetar seperti ini cuma dengan beberapa kalimat singkat bawahannya itu.

Sunoo kemudian menarik tangan Ni-ki agar pria itu mendekat, tangan satunya menyambar botol kecil silicone-based lube di sudut mejanya, botol kedua mereka di bulan ini, dan meletakannya di tangan Ni-ki.

Kaki Ni-ki ia tarik untuk diletakkan di kursinya tepat di atas gundukan selangkangannya. Napasnya terkesiap pelan ketika Ni-ki secara instingtif menggerakkan telapak kakinya dengan gerakan memutar dan perlahan.

EUPHROSYNE ; harem ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang