⚠Rut - yunki

9.5K 338 78
                                    

Jake menghela nafas, badan kekarnya ia sandarkan pada kursi kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake menghela nafas, badan kekarnya ia sandarkan pada kursi kerjanya.

Ingatannya terngiang kembali bagaimana mata kecil berbinar milik Wony menatapnya.

Lagi-lagi ia menghela nafas.

Tangannya bergerak untuk mendial seseorang. 

"Tolong antarkan aku air dingin." pintanya kepada sang sekretaris yang bertugas di luar ruangannya.

Peluh di sekitar dahi Jake mulai terlihat. Ia melonggarkan sedikit dasinya karena merasa sesak. Dan tak lama setelahnya seorang bersetelan rapi seperti dirinya masuk membawa segelas air dingin yang tadi dipesannya.

Sang sekretaris tiba-tiba khawatir dengan penampilan sang bos yang jauh dari kata baik-baik saja. Ia segera mendekat dan menawarkan agar bosnya beristirahat di rumah saja. Tetapi Jake menolak dan mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.

Jake semakin merasa panas dan sesak di dadanya. Ia heran kenapa tubuhnya bereaksi aneh, tak seperti biasanya.

Jake meminum air dingin yang dibawa oleh sekretarisnya tersebut tetapi respon tubuhnya tak berubah. Ia mencoba untuk berdiri dan hampir saja rubuh, jika saja sekretarisnya tak sigap menahan tubuhnya.

"Sebaiknya anda beristirahat di rumah saja tuan."

Jake pada akhirnya mengalah dan pasrah ketika sekretarisnya mengantarkan ia pulang.

★☆★

Di sisi lain, Ni-ki terpekik girang sesaat setelah Jay mengiriminya foto Jake dan Wony —putri Jay— di potret bersama.

"Astaga, tuan Shim kenapa kaku sekali saat memangku Wony?" gumamnya masih berbinar menatap foto tersebut.

"Apa ku bilang bahwa Wony itu sangat menggemaskan." lanjut Ni-ki.

Ni-ki merubah tidurnya menjadi terlentang. Sambil menatap langit-langit kamar, ia bergumam lagi, "tuan Shim bilang bahwa ia akan lembur malam ini."

Ni-ki menghela nafas sedih. Ia akan sendirian malam ini, pikirnya.

Bunyi pintu dibuka terdengar. Ni-ki segera bangkit dan bertapa terkejutnya ia saat mendapati Jake pulang dengan keadaan yang kacau.

Ah, ini berbahaya. Jake berucap dalam hati.

Ni-ki segera berlari mendekat. Ia memegang kening sang kekasih dan benar saja kekasihnya saat ini demam. Wajah Jake bahkan sudah memerah dengan peluh yang membanjirinya.

Jake hampir terhuyung ke depan, Ni-ki dengan sigap langsung memeluknya. 

"Tuan, apa anda baik baik saja?".

Kenapa aku susah sekali mengendalikan feromon sialan ini. Jake semakin gila ketika Ni-ki memeluknya.

Ni-ki menangkup wajah Jake yang memandangnya sayu. Ia terdiam sejenak, dan kemudian tersadar. 

EUPHROSYNE ; harem ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang