"motor gue masih ga ya disana, di maling ga ya, motor gue apa kabar nya ya"
Agarish mengehela nafas kasar kala melihat gadis di sampingnya ini yang sedari tadi berdoa agar motornya terselamatkan
"kalo ilang gue ganti yang lebih bagus dari motor lo itu, lo mau motor yang kaya gimana tinggal ngomong"
Cici menatap kesal cowo cupu yang sialnya keren itu
"tau gitu gua ogah nolongin lo, gue gasuka motor laen gue sukanya motor keren gue, walaupun banyak yang ngomong motor gue itu motor butut jelek, motor sawah, tapi bagi gue itu motor, motor paling keren tau ga"
Agarish menatap heran gadis di sampingnya ini jika gadis lain yang sering ia lihat lebih menyukai mobil atau bahkan motor yang lebih elegan atau minimal standar untuk para gadis, tapi gadis di sampingnya ini malah lebih menyukai motor yang sama sekali tak layak pakai
****
"lingga motor nya disana"
Air lingga langsung menghampiri motor milik cici tersebut
"kenapa motornya bisa ada disini"ujar nya"bensin nya abis ling"
"mereka pasti kabur dan ninggalin motornya disini karna bensin nya abis"
"yaudah cabut besok kita cari tau siapa pemilik motor ini, dan hubungin zaldi suruh angkut motor ini bawa ke markas"
"oke ling"
*****
Kini keduanya tengah duduk di salah satu warung kecil.
Cici menatap sebal cowok di depannya, sedangkan yang di tatap hanya menaikan bahunya acuh, lalu mengambil handponenya dari balik saku celananya
Cici menatap gerak gerik cowok di depannya ini dari cara dia membenarkan kacamatanya lalu menyugar rambutnya kebelakang lalu mengambil handpone dari saku celananya semuanya terlihat keren di mata cici
"apa?"ujar agarish yang tiba tiba, kala sedikit risih dengan tatapan cewek di depannya ini
Sontak cici langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya dengan cepat
Agarish menggeleng pelan lalu mengotak ngatik handponenya kembali, entah apa yang di lakukan cowok itu, cici sama sekali tidak perduli, ia kembali mengingat motor kesayangannya, semoga saja motornya itu tidak ada yang mengambil
"ayok"
Cici menatap bingung agarish
"kemana""liat motor lo"
"emangnya udah aman"
Cici mencebik kesal kala tak mendapat jawaban dari cowok yang kini malah meninggalkannya
"tungguin gue!! "
Setelah keluar dari persembunyiannya kedua manusia itu kini kembali ketempat dimana motor butut yang mereka sempat tinggalkan itu berada
"loh loh loh motor gue, kannnn motor gue ilang!" cici menatap sangar agarish
"ini semua gara gara lo tau ga!"
"ga ada yang nyuruh lo buat nolong gue!"
Cici menatap cowok di depannya dengan tatapan emosi bercampur sedihnya
"lo emang ga ada terima kasih nya ya, nyesel gue nolongin lo, nyesel juga gue karna udah kagumin cowok minim ahlak kaya lo! huaaa bundaa motor cici ilang"
Agarish bukannya merasa kasihan justru ia ingin tertawa melihat kelakuan gadis itu,
Cici kembali melebarkan matanya kala melihat cowok itu malah tertawa
"lo ya! bukannya mikir atau gimana atau seenggaknya lo tuh bantuin gue buat nyari bukannya malah ngetawaain"
Agarish menggelengkan kepala nya dengan pelan melihat tingkah cici yang begitu gusar dan terlihat menyedihkan bahkan gadis itu rela menggusar gusar di tengah jalan seraya berbicara dan merapalkan doa agar motor bututnya itu kembali
"gue ganti lo mau motor yang kek gimana"
Cici melipat tangannya di depan dada wajahnya kembali sangar menatap cowok di depannya
"gue ga butuh motor laen! Gue cuman mau motor gue!"
Cici mendekati agarish dengan tatapan seriusnya, tak lama mata gadis itu mengeluarkan air matanya
"ayo bantu cari motor gue, motor itu satu satunya peninggalan almarhum ayah gue pliss"
Agarish menatap lamat lamat wajah gadis itu ada rasa bersalah di dasar hatinya ketika melihat gadis itu menangis, dimana sangat sangat menyayangi barang peninggalan almarhum ayahnya, ia sedikit bangga dengan gadis ini
"gue bakal bawa balik motor lo,"
Cici merasa sedikit senang mendengarnya
"beneran"Agarish menganggukkan kepalanya
"mending sekarang lo pulang gue cariin taxi sebentar, lo tunggu sini"
Lumayan lama agarish akhirnya berhasil mendapat kan taxi untuk dirinya
"lo ga mau ikut masuk"
"gue gampang pulangnya"ujar agarish
Cici menganggukkan kepalanya
"motor gue ya jangan lupa"Agarish menganggukkan kepalanya seraya mengacak gemas surai rambut milik cici
"motor lo pasti balik tenang aja"Mobil taxi mulai berjalan. Sedangkan cici sendiri masih memegang jantung nya yang berdetak begitu kencang
"demi apa rambut gue di gibas gibas"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SADIS BOY
Teen Fictionkisah gadis cerewet. Yang bertemu dengan seorang cowok berkacamata yang amat keren di matanya bertemu tanpa di sengaja dan berakhir dengan suatu ikatan yang mempersatukan mereka. Bagaimana kisahnya Silahkan di baca saja Jangan banyak tanya Jangan j...