HANCUR 05

383 30 2
                                    

Lelaki jangkung dengan paras bak dewa yunani perlahan menduduki bokong nya di kursi panjang yang kini terisikan oleh salah satu sahabatnya.

"Wah pak bos kirain ga bakal datang!" Ucap teguh masih fokus melahap mie ayam.

"Hm"

"Rafa mana?" Tanyanya menatap sekeliling.

"Belum datang, katanya Ada masalah sedikit entar nyusul."

"Langsung ke markas Ada yang mau gue sampaikan sama kalian." Semuanya mengangguk.

"oke Pak bos!"

***********

Gadis cantik dengan iris mata berwarna hitam pekat berjalan sembari menenteng tas jinjing berwarna hijau toska.

Perlahan kaki mungil itu terhenti di kelas XII IPS 2.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi?"

"Ga ada orang? Kemana ya?"

"Ya ada apa na?"

"Astagfirullahalazim!" Kaget ona.

"Maaf, ada apa?"

"Huh, kakak buat ona kaget aja! Eh Kak, kak agamnya ada?"

Gadis itu menggeleng"ya padahal ona bawain bekal buat kak agam! Hm ona boleh nitip ini sama kakak ga?" Tanya ona menatap gadis berparas imut dengan senyum ceria.

"Boleh kok! aku bakal kasihin ini sama dia." Ucap hana.

"Terimakasih ya kak hana! Aku pamit dulu, asalamualaikum."

"Waalaikumsalam" Ucap hana.

Tak lupa tangan mungil itu mengambil aerphone di dalam saku rok lalu memasangkannya di telinga.

"ONA!" Tak ada jawaban membuat chika sebal lalu menyamakan langkahnya dan menarik aerphone ona.

"Astaga! Siapa sih?! Ya ampun chika aku kira siapa tadi!" Kesal ona sekaligus kaget karena dari ulah sahabatnya ini.

"Lu sih gue panggil kaga nyaut-nyaut gue kira lu budeq eh ternyata pake aerphone."

"Maaf aku ga akan ngulanginya lagi." Sesal ona.

"Ga apa apa gue maklumi kok! Yok ke kantin."

"Ngapain?"

"Berak!"

"Bukannya berak di toilet? Kok di kantin?" Pertanyaan polos dari bibir ranum itu seakan membuat chika ingin menampol wajah sahabatnya ini.

"Makan lh na! Masa berak, lu lupa sama janji gue yang semalem?" Ona mengangguk.

"Ya udah ayok! Gue udah laper btw."

"Iya ka.."

***********

"Lu mau kemana bal?" Tanya regal menatap iqbal yang sedang membereskan kertas kertas di atas meja markas mereka.

HANCUR (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang