Senja berhasil mencetak three-point di tengah jam istirahat meski panas terik menerpa kemudian melakukan passing ke arah Langit.
"Lo suka sama Cinta?" tanya Langit sambil memantulkan bola basket ke lantai lapangan.
Kala yang sedari tadi berjongkok di pinggir lalu bangkit merebut bola basket dari tangan Langit.
"Suka lah, masa benci sama temen sekolah."
"Bukan cuma suka antar temen maksud gue."
"Terus suka yang gimana? Kaya lo sama Lova?"
Langit menaikkan kedua bahunya. "Iya, kali. Kan gue yang nanya."
"Gue sama Cinta cuma temen."
"Lo kayak artis yang kepergok jalan sama cewek tapi nggak mau ngaku pacaran," celetuk Senja.
"Karena gue emang nggak pacaran."
"Tapi lo mengarah ke situ."
"Nggak!" bantah Kala sambil melakukan shooting ke dalam ring tapi meleset.
Langit segera mengambil bola basket yang memantul dari papan ring kemudian melakukan layup untuk memasukkan bola basket ke dalam ring.
"Terus bela-belain ganti mobil cuma buat jemput Cinta apa namanya?"
"Namanya usaha Lang," sambar Senja lalu terkekeh.
"Bukan lah. Gue cuma mau jemput Cinta aja sebagai teman, kayak Lova antar jemput gue selama ini."
"Lo itu nebeng Lova. Lo yang maksa diantar jemput, beda cerita." Langit mengoreksi.
"Sekarang gini deh, kalau Cinta tiba-tiba nggak masuk sekolah tanpa kabar lo panik nggak?
"Ya panik, namanya aja temen."
Senja menghela nafas, mulai tidak sabar melihat tingkah sahabatnya masih belum sadar.
Langit tiba-tiba menepuk bahu Kala.
"Kalau lo lihat Cinta deket sama cowok lain, gimana perasaan lo?" tanya Langit sambil menunjuk jari ke arah pintu perpustakaan di mana Cinta terlihat sedang bercengkrama dengan cowok lain.
Rahang Kala mendadak mengeras, tapi Kala segera memalingkan pandangan lantas menembakkan bola ke ring.
"Biasa aja." Sangkal Kala.
"Biasa aja tapi kok muka lo begitu?" ledek Senja.
"Gue B aja. Lagian Cinta bebas berteman sama siapapun."
"Yakin Cinta cuma berteman sama cowok itu? Temen kok ngusap-usap rambut?"
"Kalau nggak salah namanya Yudha, dari kelas sebelah. Denger-denger jago IT juga kayak Cinta, nggak heran kalau mereka kelihatan akrab dan dekat banget." Langit mulai memanas-manasi Kala.
"Sekarang gini deh, minggu depan kan ada acara Gemintang Halloween Costume Couple Party. Kita lihat Cinta datang sama siapa. Lo? Atau Yudha?" Senja tersenyum jahil.
***
"Terus gimana nyokap lo?" tanya Yudha sambil menaruh buku Ensiklopedia ke rak semula.
"Sekarang bolak-balik Rumah Sakit buat control."
"Lho? Dokter Ryan udah nggak dateng ke rumah lagi?"
"Kondisi rumah lagi chaos banget, Yudh. Semenjak nyokap sama gue pindah rumah ke Kebayoran Lama, nyokap nggak pernah mau pakai uang bokap. Jadi ya gitu deh."
"I am sorry to hear that."
Alih-alih bersedih, Cinta justru tersenyum getir.
"Begitulah Yudh, cinta pada akhirnya ada masa kadaluarsanya. Kaya bokap dan nyokap gue yang ended up divorce. Makanya gue nggak mau berurusan sama drama percintaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Cinta Bertemu
Teen FictionKala yang selalu mengejek teman-temannya karena bucin, akhirnya terkena batunya. Masalah instagram membuat cowok yang terkenal seantero SMA Gemintang bertemu dengan Cinta -cewek introver yang membatasi diri dengan orang-orang seperti Kala. Seketika...