3

1.5K 316 44
                                    

Senyum Kala memudar ketika username yang Cinta berikan bukanlah milik Cinta. Kala yang sadar sudah dibohongi langsung menoleh ke arah Cinta yang tadi menjauh. Tapi cewek berhoodie itu sudah tak nampak.

"Sial!" seru Kala sadar sudah dibohongi oleh Cinta.

Ponselnya bergetar memperlihatkan nama Lova.

"Lo mau pulang sendiri apa bareng? Lama banget, gue tungguin juga," semprot Lovatta di parkiran.

"Bareng! Tungguin bentar."

Kala langsung lari ke parkiran sebelum ditinggal Lovatta. Dia masih sering nebeng Lovatta meski Langit memberinya tatapan tajam. Bahkan jika Lovatta dijemput Langit, dia akan tetap nebeng. Baginya nebeng itu sama dengan mengurangi polusi udara. Dia juga selalu menekankan pada Langit bahwa dengan dia nebeng, Lovatta tak perlu capek mengemudi karena dialah yang akan jadi supirnya.

"Lama bener sih? Gue udah laper nih," omel Lovatta.

"Sorry, tadi gue ada urusan. Udah dibuka?" Kala menunjuk pintu mobil.

Lovatta mengangguk. "Masih soal instagram?"

Kala hanya nyengir lalu masuk ke dalam besi bermesin yang berwarna putih.

"Tadi Langit bilang mau nyusulin lo. Mana dia?"

"Langsung pulang habis ngasih ini." Lovatta mengangkat es coklat yang tinggal separuh.

"Tumben nggak nungguin, biasanya kan dia nungguin lo udah kaya kena pelet."

"Ih, siapa juga yang melet. Itu tandanya dia sayang sama gue. Lo sih nggak pernah ngrasain jatuh cinta."

"Nggak akan! Kalian itu kaum ribet." Kala mengibaskan tangan kirinya yang bebas.

"Belum aja lo kena batunya."

"Oh ya besok lo bawa mobil sendiri aja ya."

"Omongan lo tuh seolah-olah gue yang minta lo ikut mobil gue tahu nggak."

Seketika Kala tertawa lebar. Lalu melajukan mobilnya.

"Oh ya, lo tahu akun IG si Cinta nggak?"

Bukannya menjawab Lovatta justru melirik Kala dengan ekspresi curiga. Seharian ini Kala menyebut nama Cinta berkali-kali bahkan saat makan di kantin siang tadi.

"Karma kayaknya bentar lagi nyamper nih," celetuk Lovatta dengan cengiran.

"Gue nanya apa lo jawab apa."

"Tanya aja sendiri sama orangnya."

"Udah dan gue dibohongin. Masa gue dikasih akun palsu. Awas aja kalau ketemu besok pagi."

Tawa Lovatta meledak hingga pipinya terasa kram. Sementara Kala menggerutu di balik kemudi.

***

Semalaman Kala mencari akun instagram Cinta. Menulis nama Cinta dengan berbagai versi berulang kali tapi tak juga menemukannya. Rasanya matanya mulai buram karena berjam-jam menatap layar ponsel.

Bahkan saat pagi tiba kembali, Kala masih belum menemukan instagram Cinta. Hingga dia tanpa sadar menghela napas cukup keras di meja makan dan berujung mendapat tatapan tajam papanya.

"Kamu dari semalam papa perhatiin lihat HP terus."

Kala nyengir sembari menggaruk kepalanya.

"Udah punya pacar?"

"Enggak, Pa. Orang cuma temen."

"Temen lama-lama jadi demen?"

"Bukan! Cuma temen. Oh ya, Pa. Hari ini Kala bawa mobil ya?"

Kala Cinta BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang