'Akhirnya bertemu lagi ....'
***
"Dia yang kau bilang kesayangan guru itu?"
"SUDAH KUBILANG JANGAN DITUNJUKKK!"
Gadis manis itu hanya ber-'oh' ria sambil terkekeh pelan. Ia dan temannya sedang mengintip seorang laki-laki kebanggaan sekolah Inarizaki.
"Tampan juga dia ya." bisiknya.
"Hah? Tidak salah? Tampan? Kau lihat darimananya? Dia tidak pernah terlihat dengan ekspresi, selalu saja seperti itu." balas temannya itu.
"Entah, aku juga tidak tahu. Pokoknya menurutku dia tampan."
"Oi sedang apa kalian?" seru Miya Atsumu, member tim voli di Inarizaki.
Kedua gadis itu melompat kaget, Akina dengan panik menoleh ke arah Kita Shinsuke yang dikenal juga sebagai Kapten Voli Inarizaki, laki-laki yang ia intip tadi. Ia takut jika Kita memergoki mereka berdua.
"Akina, minggir."
"E - eh? Kenapa?"
Reika menarik nafasnya sedalam mungkin dan membuangnya, lalu, ia mengangkat kakinya dan menendang perut Atsumu.
"LARI KINA!"
"KAU TIDAK PERLU MELAKUKAN ITU, KAN?!"
"LEBIH BAIK DARIPADA KETAHUAN OLEH KITA-SAN, AYO PERGI!"
Akina menoleh ke arah Atsumu yang merengek kesakitan. 'Maaf', batin Akina dalam hati.
"Huft ... kau sih. Kalau kau tidak memaksaku pergi, ini tidak akan terjadi kan." ujar Reika.
"Habisnya, aku penasaran. Semua guru dan murid selalu berbicara tentangnya. Maklum saja deh, aku kan anak baru disini." balas Akina sambil merapikan tatanan rambutnya.
"Iya juga ya, aku lupa kalau kau anak pindahan."
Akina Kunimi, gadis ceria pindahan dari Aoba Johsai. Gadis dengan rambut panjang dan mata yang indah, selalu terlihat dengan senyumnya yang cerah.
Namun, Akina adalah gadis yang sangat ceroboh. Saking cerobohnya, Reika yang saat ini menjadi sahabatnya sangat ingin membuangnya ke Palung Mariana.
Akina sering kali terjatuh karna tali sepatunya sendiri. Tidak jarang juga ia menabrak dinding atau tiang di sekolah. Bahkan, Akina pernah menumpahkan kuah kari ke seragamnya sendiri saat makan siang.
Meski begitu, Reika sangat menyayangi Akina. Itu semua tidak mengubah fakta bahwa Akina memang anak yang layak untuk disayangi, siapa saja akan tertular dengan keceriaannya.
"Oh, sudah bel masuk. Ayo kembali ke kelas!" ajak Akina. Ia menarik tangan Reika keluar dari toilet.
"Oh iya, nanti siang mau ke— aduh!"
"Kina!" Reika dengan cepat membantu Akina berdiri.
Lagi-lagi, gadis itu menabrak seseorang.
"Ini yang kau bilang itu?"
"Iya iya! Dia orangnya, yang menendang masa depanku!"
Reika dan Akina menganga. Atsumu datang bersama teman satu tim-nya, Suna Rintarou. Akina langsung bersembunyi di belakang Reika.
"Aku yakin mereka ingin protes soal tendanganmu tadi." bisik Akina.
"T - tapi kan aku ingin melindungimu."
"Hoi tikus-tikus kecil."
Reika ter-trigger saat Suna memanggilnya 'tikus'.
"TIKUS? TIKUS KAU BILANG? MAU MATI KAU YA? SIAPA YANG KAU BILANG TIKUS HAH?!" marah Reika.
"Tentu saja kau, kurang jelas?."
"MAJU KAU, SIALAN!"
"Ada apa ini?"
Reika menghentikan layangan tangannya. Ia kembali ternganga melihat Shinsuke yang berjalan ke arah mereka berempat.
"Ah Kita-San, jadi tadi—"
"MAAF AKU BENAR-BENAR MINTA MAAF! AKU TIDAK BERMAKSUD BEGITU! Karna panik, aku memukulmu agar Kita-Senpai tak sadar kalau aku dan Akina mengintipnya. Maaf, maafkan aku." potong Reika.
Shinsuke tidak merespon apa-apa, ia sibuk melihat Akina yang bersembunyi di belakang Reika.
"Yang di belakangmu itu anak baru ya?" tanya Shinsuke.
"Ah, maksudmu Akina? Iya, dia anak pindahan dari Aoba Johsai." jawab Reika sambil melihat ke arah Akina yang seperti anak ayam.
"B—"
"AKU PERGI DULU, TIBA-TIBA KAKIKU SAKIT! DADAH!" Akina memotong kata-kata Shinsuke sembari berlari pergi.
"Kakinya sakit tapi bisa lari. Dia pikir ini di anime yang ada keajaiban-nya kali ya?" gumam Suna.
Shinsuke tersenyum tipis, sangat tipis hingga tak ada yang bisa menyadarinya.
"Hei kau, minta maaf! Seenaknya saja kau menghancurkan masa depanku!" kata Atsumu.
"E? E - eto ... maaf ... aku tidak bermaksud begitu. Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi." ujar Reika.
"Pergilah ke kelas, sekarang pelajaran Yoa Sensei kan?" pinta Shinsuke.
"EH IYA, TERIMA KASIH SUDAH MENGINGATKANKU!"
Sejurus kemudian, Reika pergi meninggalkan ketiga lelaki itu.
"Kita-San, aku kan belum selesai bicara padanya!" rengek Atsumu.
"Itu balasan yang bagus akibat kau berbohong kemarin. Sekarang pergilah ke dorm." kata Shinsuke.
Suna menahan tawanya sebisa mungkin. Kemarin, Atsumu berbohong pada Shinsuke untuk bolos latihan agar bisa merayu gadis-gadis kelas sebelah.
"Sabar ya, dude. Untung kau selamat." ejek Suna sambil menepuk bahu Atsumu yang membeku ketakutan.
Press the Star and leave ur comment, please!

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise (Kita Shinsuke x OC)
Fanfiction"Everytime i closed my eyes, it's like a Dark Paradise"-Kita Shinsuke