"Kak, tahu nggak?"
"Nggak."
"Iya juga ya, coba tebak apa yang mau kukatakan?"
"Aku tampan."
"BUKAN ITU!"
Akina mempoutkan bibirnya, memiliki kakak yang cuek sangat menguji kesabarannya.
Akira Kunimi, Kakak laki-laki Akina yang sifatnya sangat bertolak belakang dengan Akina. Jika Akina adalah anak yang berisik dan memiliki banyak teman, maka Akira adalah kebalikannya.
Akira lebih suka berada di tempat yang tidak terlalu ramai. Ia juga hanya berteman dengan orang tertentu.
"Kak, Mama Papa pulangnya tengah malam lagi ya?" kata Akina. Ia sibuk memperhatikan Akira yang sedang membuat rumah-rumahan dari stik es krim.
"Entahlah. Tidur saja sana, kau cerewet sekali." pinta Akira.
"Cih, kau ini kakakku bukan sih?"
Akina bangkit berdiri dan pergi ke kamarnya. Sesaat, langkahnya berhenti.
"Kak ...."
"Hm?"
"Apa dia ... masih mencariku?"
Akira spontan menoleh ke arah adiknya.
"Sudah kubilang kau tidak perlu memikirkan hal itu lagi. Ada aku, tidak usah takut. Tidurlah." jawab Akira.
"Baiklah. Selamat malam, Kakak jelek!" ledek Akina dengan tawa-nya yang khas.
Sesampainya di kamar, gadis itu menatap ke langit-langit yang dihiasi stiker hewan lucu. Ia mengatur nafasnya yang kembali tak karuan.
Dengan cepat, Akina meminum air putih yang ada di botolnya. Kejadian kelam yang tak ingin ia ingat itu kembali berputar di kepalanya.
Akina meraba-raba tempat tidurnya, mencoba meraih sebuah plushie berbentuk lumba-lumba, hadiah ulang tahun dari Akira tahun lalu.
"P - pergi ... pergilah ... jangan men ... dekat ... ugh .... hah ...."
Tak lama kemudian, Akira datang ke kamar Akina dengan panik.
"Kina!"
"K - Kakak ...."
"Kina, tenanglah. Tenang, Kakak disini, tenanglah. Tidak akan ada apa-apa. Ada Mama, ada Papa, ada Kakak juga. Tenang ... tenanglah Kina ...." Akira memeluk adik satu-satunya itu dengan erat.
Di saat seperti ini pun, tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali berkata 'tenanglah'.
Ia terus memeluk Akina hingga adiknya itu tertidur di tubuhnya.
Akira dengan pelan membenarkan posisi tidur Akina dan menyelimutinya. Sebelum keluar, ia mengecup kening Akina.
"Mimpi indah, Kina."
🥀🥀🥀
"Oi Kunimi, bagaimana kabarnya?"
Akira melirik ke arah si empunya suara dengan tatapan tajam dan menusuk.
"Pergi kau, kalau tidak mau mati." usir Akira.
Laki-laki berambut coklat gelap itu hanya tersenyum jahil sambil merangkul bahu Akira.
"Jangan kasar, dong. Begini-begini, dia pernah jadi gadis kesayanganku."
Akira membulatkan matanya. Ingin rasanya ia hantam wajah tampan laki-laki brengsek tersebut.
Saat Akira ingin melayangkan tamparan, sebuah suara memanggil.
"Oikawa Toru!" panggil Iwaizumi Hajime.
"Hei Iwa-Chan, kau terlambat?" tanya Oikawa.
Oikawa, laki-laki yang pernah menjadi pacar Akina. Keduanya sudah lama putus, namun, Oikawa masih tak bisa melepas Akina. Hingga Akina terganggu dan akhirnya ia memutuskan untuk pindah dari Aoba Johsai.
"Sini kau, berhenti menganggu Kunimi!" marah Iwaizumi sembari menarik kerah baju Oikawa.
"Aw aw aw! Iwa-Chan, sakit!" kesal Oikawa.
"Pergilah. Kalau kau ketahuan mengganggu Kunimi lagi, tanganmu benar-benar akan kupatahkan!"
"Ck, kalian keterlaluan. Aku kan hanya ingin tahu kabarnya saja." ujar Oikawa.
"Menjauh, tidak akan kubiarkan kau mendekati adikku lagi." ancam Akira.
"Huft, kepala batu. Baiklah baiklah, aku pergi aku pergi. Kalau dia masih belum punya pacar lagi, beritahu aku ya. Aku siap menerimanya kembali dengan tangan terbuka~."
"OIKAWA!"
"Kunimi, sudahlah. Asal dia tidak mengganggu adikmu, kita aman. Jangan takut, akan kubantu kau untuk menjaga Akina."
Akira menghembuskan nafasnya. Ia menceritakan pada Iwaizumi apa yang terjadi pada Akina kemarin malam.
"Kambuh lagi? Apa dia masih meminum obatnya?" tanya sahabat kecil Oikawa tersebut.
"Tidak, aku yang melarangnya. Aku tidak mau dia ketergantungan obat. Kalau dia sekarat karna terlalu banyak meminumnya, bagaimana? Aku tidak mau hal itu terjadi. Ini semua ... karna si bajingan sampah itu!"
Iwaizumi tidak merespon apa-apa lagi. Melihat mata Akira yang penuh dengan amarah, ia memutuskan untuk diam daripada salah bicara.
"Huh ... si sampahkawa itu ...." gumam Iwaizumi.
Press the Star and leave ur comment, please!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise (Kita Shinsuke x OC)
Fanfiction"Everytime i closed my eyes, it's like a Dark Paradise"-Kita Shinsuke