(16)

2.2K 287 44
                                    

Irene menggenggam tangan Jennie yang gementar itu. Isak tangis Jennie juga terus kedengaran. Saat ini,semua keluarga Rosie udah berkumpul didepan ruangan operasi dengan rasa khawatir mereka.

"Hiks anak aku eon"isak Jennie

Irene memeluk Jennie dari samping"Kita doain yang terbaik aja buat Rosie. Sekarang Dokter lagi berjuang buat selamatin Rosie"sahut Irene menahan air matanya yang ingin mengalir keluar

"Jennie"Taehyung berlari menghampiri Jennie

Jennie sontak bangkit dan menatap sosok dihadapannya itu"Lo mau apa lagi hah?! Belum puas lo hancurin hidup gue?! Gara gara elo,anak gue kecelakaan!"marah Jennie menarik kerah baju Taehyung

"Astaga Jennie,udah Jen"Irene berusaha menjauhkan Jennie dari Taehyung dibantu oleh Lisa

Namun Jennie sama sekali tidak berganjak"Gue tidak cinta sama elo! Gue tidak mau nikah sama elo! Pergi dari kehidupan gue!"teriak Jennie marah

Limario menarik Taehyung menjauh dari Jennie"Pergi dari sini Choi Taehyung-ssi. Keluarga kami tidak membutuhkan kehadiran elo!"dingin Limario

Taehyung menghela nafasnya dengan kasar dan berganjak pergi dari sana. Sejujurnya dia merasa bersalah atas apa yang terjadi.

****
Didalam ruangan operasi,Dokter Jisoo bersama Dokter Seulgi lagi menjahit luka luka yang ada dikepala Rosie. Keringat dingin membasahi dahi mereka. Perasaan Jisoo benar benar sesak saat ini karna dia udah menganggap Rosie seperti anaknya sendiri.

Secara tiba tiba aktivitas mereka terhenti setelah mendengar bunyi nyaring yang berasal dari mesin detak jantung Rosie"Detak jantung pasien melemah!"teriak salah satu suster

"Siapin defiblirator!"sahut Seulgi

Para suster bergegas menyiapkan defiblirator yang dipinta oleh Seulgi itu"Ji?"panggil Seulgi menatap Jisoo

Seakan mengerti sama tatapan Seulgi itu,Jisoo mengangguk"Gue aja"sahutnya mengambil alih defiblirator.

"Tolong bertahan Rosie"gumam Jisoo meletakkan defiblirator itu diatas dada Rosie dan menariknya membuatkan dada Rosie ikut terangkat.

Percubaan pertama gagal membuatkan perasaan gelisah mula kembali menyerah Jisoo"Ayo sayang,kamu bisa"ujar Jisoo kembali menggunakan defiblirator itu.

Percubaan kedua gagal namun Jisoo tidak menyerah. Jisoo terus aja menggunakan defiblirator itu sehingga bunyi nyaring kembali kedengaran. Terlihatlah mesin detak jantung Rosie yang udah menunjukkan garis lurus itu.

"Andwae Rosie! Jebal,kamu harus bertahan!"ujar Jisoo yang masih berusaha menggunakan defiblirator itu

"Udah Ji!"ujar Seulgi mengambil defiblirator ditangan Jisoo dan menyerahkannya kepada seorang suster. Seulgi beralih menatap Jisoo yang udah mula menangis ini. Buat pertama kalinya Seulgi melihat sahabatnya itu menangis dan itu benar benar membuatkan dadanya menjadi sedak"Ikhlasin dia Ji"bisik Seulgi

"Hiks andwae"isak Jisoo menatap raga yang udah tidak bernyawa itu.

:
:

Ceklekk

Pintu ruangan operasi yang dibuka itu membuatkan perhatian mereka semua tertuju kepadanya"Eonnie,gimana sama Rosie? Dia baik baik aja bukan?"tanya Jennie dengan mata sembabnya

Jisoo menggeleng dan secara tiba tiba dia bersimpuh dilantai. Limario sontak berjongkok dihadapan tunangannya itu"Sayang"

Jisoo menenggelamkan mukanya diceruk leher Limario"Hiks maafin aku. Aku gagal"isaknya

"M-maksud eonnie apa?"tanya Jennie

Mereka beralih menatap Seulgi untuk meminta penjelasan. Yang ditatap hanya menghela nafasnya dengan kasar dan membasahi bibir bawahnya"Rosie udah tinggalin kita semua"

Deg

Sesak,hancur,sakit,itulah yang dirasakan oleh mereka semua saat ini. Jennie bahkan udah menerobos memasuki ruangan operasi. Digenggamnya tangan dingin anaknya itu dan mengecupnya berkali kali"A-aniya. Mereka bohong aja bukan? Bangun Rosie. Buktiin sama mereka kalo kamu masih hidup. Ayo bangun sayang"ujar Jennie

Namun sayangnya sosok dihadapannya udah tidak bernyawa. Tangisan Jennie juga kedengaran semakin keras"Hiks andwae! Bangun Rosie! Mommy tidak mengizinkan Rosie pergi! Ayo bangun!"teriak Jennie mengguncangkan badan sang anak

Mereka semua ikut menyusul masuk dan mereka mula terisak disamping raga yang udah tidak bernyawa itu"Seharusnya grandma yang pergi duluan,tapi sepertinya kamu emang mau  bersama daddy kamu hurm"lirih Hana mengelus kepala cucunya

"Hiks ayo bangun sayang. Mommy janji akan bawa kamu jalan jalan. Jangan tinggalin mommy"isak Jennie.

Irene sontak membawa Jennie kedalam pelukannya"Ikhlasin Rosie. Dia udah bahagia sama Sean disana"

Jennie menggeleng. Hatinya seakan hancur saat ini bahkan lebih hancur dari saat dia kehilangan Sean. Dia udah mengikhlaskan kepergian Sean tapi kenapa Rosie juga harus menyusul Sean? Kenapa semua orang yang dia sayang harus pergi secepat ini? Apa dia tidak pantas bahagia? Tuhan,kalo keajaiban itu ada,Jennie mohon,tolong kembalikan Rosie. Tolong satukan mereka kembali. Jennie tidak membutuhkan hal yang lain. Dia hanya membutuhkan keluarga yang utuh.







  Tekan
   👇

My Little Rosie✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang