Bab 2

645 86 1
                                    

Surya asisten yang juga sahabat Kevin sudah mengatur waktu pertemuan dengan Dewi manager Rachel Camila model yang saat ini tengah naik daun. Ketiganya bertemu di sebuah restauran.

"Wah akhirnya bisa juga bertemu dengan manager kondang ini" ucap Kevin berbasa basi.
"Maaf sekali pak Kevin ketemunya baru sekarang" ucap Dewi.
"Tak apa saya mengerti setiap orang punya kesibukan masing-masing" ucap Kevin.
"Bagaimana kalau langsung saja ke pokok pembicaraan" ucap Surya bersuara.

Pria itu mengeluarkan sebuah map yang berisi proposal penawaran pekerjaan untuk Rachel Camila model yang berada dibawah naungan manajemen milik Dewi.

"Kami berencana mengeluarkan produk kecantikan dan kami rasa modelmu cocok dengan produk yang akan kami keluarkan nanti, kami menginginkan Rachel Camila" ucap Surya sambil memberikan mapnya.
"Ok untuk Mila. Begini pak, saya tidak bisa mengambil keputusan tanpa persetujuan Mila. Dan bagaimana kalau saya minta waktu untuk membicarakan ini dengan Mila" ucap Dewi.
"Baiklah saya setuju, dua minggu cukup?" tanya Kevin.
"Sangat cukup pak, begitu dapat jawaban dari Mila secepatnya akan saya hubungi pak Kevin" ucap Dewi.
"Baiklah kalau begitu saya permisi" ucap Kevin yang kemudian berlalu bersama asistennya.

----

Malam hari Mila memenuhi undangan pesta ulang tahun pernikahan salah satu pemilik rumah produksi, ia datang seorang diri tanpa ada yang mendampingi.
Mila menatap sekeliling ruang pesta itu banyak teman modelnya yang juga datang, sebuah pesta yang bertemakan ala hindia dan Mila sendiri pun datang dengan menggunakan sari india yang berwarna merah.

"Happy anniversary bu" ucap Mila pada si pemilik pesta.
"Terima kasih Mila, terima kasih sudah menyempatkan hadir di pesta kami" ucap istri dari pemilik rumah produksi itu.
"Mana berani saya untuk tidak datang bu" canda Mila.
"Ah kamu, ya sudah nikmati pestanya dan cicipi makanannya" ucap si pemilik pesta.

Mila berbaur dengan para tamu undangan, ia banyak berbincang dengan teman-temannya yang juga hadir di sana.

"By the way itu pak Kevin kan?" ucap Renata, model yang tak kalah cantiknya dengan Mila.
"Iya benar" sahut Nadin.
"Sendirian terus ya, apa gak bosan menjomblo terus" ucap Renata.
"Lo deh deketin dia, kalau lo bisa taklukin hatinya gue kasih tiket kemana pun lo mau" ucap Nikita.
"Ah gak berani gue" ucap Renata.
"Kenapa? kok gak berani? biasanya lo yang paling semangat deketin cowok-cowok" ucap Mila.
"Lo gak tau? pak Kevin itu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, dia gak mau pacaran maunya langsung married" ucap Renata.
"Dia cowok alim yang masih tersisa satu di industri ini" tawa Nikita.
"Oh ya?" ucap Mila.
"Memang lo gak tau siapa dia?" tanya Renata.
"Tau namanya juga baru dari kalian ini" ucap Mila.
"Hhh lo ketinggalan informasi melulu. Jadi Mill... pak Kevin itu pemilik rumah produksi yang cukup ternama, lo bayangin aja diusianya yang masih sangat muda dia sudah memegang perusahaan sendiri" ucap Nadin.
"Keren juga ya" ucap Mila.
"Tapi sayang jomblo ngenes" tawa Nikita.
"Sialan lo ngatain orang aja kerjaannya" ucap Renata.
"Emang benerkan, padahal dia hidupnya dikelilingin cewek cantik loh tapi kok ya ngenes amat hidupnya" ucap Nikita lagi.
"Artinya imannya kuat Ta... yang gue tau dia sholatnya selalu tepat waktu" ucap Nadin.
"Ternyata masih ada cowok seperti itu di industri hiburan ini" ucap Mila.

Mila pamit ke toilet, ia berjalan melamun dan hampir saja menabrak seorang pelayan yang membawa banyak gelas, beruntung seseorang menariknya hingga ia tak sampai terjatuh ke lantai. Namun bukannya berterima kasih Mila justru meradang marah saat menyadari apa yang sudah pria itu lakukan, dia Kevin pria alim yang tadi diceritakan teman-teman modelnya.

Kevin menariknya dan tanpa sengaja menyentuh bagian dada Mila hingga membuat perempuan itu meradang, ia merasa Kevin benar-benar sudah melecehkannya.

"Apa yang lo lakukan" geram Mila.
"Maaf, gue benar-benar tidak sengaja. Gue tidak bermaksud apa pun dan hanya berusaha menolong" ucap Kevin yang tak mengenali Mila.
"Ini namanya pelecehan dan gue bisa melaporkan lo tuan" geram Mila.
"Tapi sungguh gue tidak bermaksud apa pun, apalagi sampai melecehkan lo" ucap Kevin.
"Tapi kenyataannya lo sudah melecehkan gue" geram Mila.
"Gue cuma mau nolongin lo, bukannya berterima kasih lo malah ngomel. Dasar cewek gak tau terima kasih" omel Kevin.
"Kok jadi lo ikutan ngomel" omel Mila.
"Ya jelas gue ngomel, gue sudah nolongin dan apa balasannya? gue dituduh melakukan pelecehan oleh cewek yang gak tau terima kasih" ucap Kevin sambil berlalu pergi dari hadapan Mila.
"Hhhh" geram Mila, ia memutuskan untuk pergi dari pesta itu dengan perasaan dongkol.

Mila memacu mobilnya menuju pulang, dan sepanjang jalan ia terus menggerutu kesal.

"Alim... alim dari mana coba, dia bahkan dengan beraninya menyentuh bagian sensitif gue. Kedoknya doang tuh alim, aslinya menjijikan. Dasar raja pencitraan" gumam Mila kesal.

♥♥♥

Part 2

Banjarmasin
8/5/2019
14.16

Big BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang