Mila mendesah menatap surat yang ada di tangannya, ia kemudian membuka dan membaca isi surat tersebut.
"Hai Mila salam kenal, perkenalkan aku Aldi pria yang selama ini menyukaimu secara diam-diam. Namun melalui surat ini aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku padamu, ingin lebih dekat denganmu. Mila... Aku mengetahuimu melalui situs jejaring sosial dan aku tau kamu seorang model ternama dan cukup terkenal. Melihat keseharianmu dari media sosial entah kenapa aku begitu menyukaimu dan ternyata Tuhan mempermudah jalanku untuk dekat denganmu. Melalui papamu yang juga rekan bisnisku aku memberanikan diri datang ke rumahmu namun sayang aku tak bisa menemuimu, maka itu melalui surat ini aku ingin menyampaikan perasaanku, Mila aku jatuh cinta padamu. Aku harap secepatnya kita bisa bertemu. Salam kenal, Aldi Ashad"
Mila menggelengkan kepalanya membaca isi surat itu, ia tersenyum kemudian tertawa.
"Zaman sekarang masih surat-suratan? penasaran orangnya kaya apa sih? kalo dari isi suratnya kok kekanak-kanakan banget. Ya memang dia to the point tapi... gak banget deh" ucap batin Mila.
Mila meletakkan kembali surat itu kemudian ia segera membersihkan diri dan selanjutnya beristirahat untuk kembali memulihkan tenaganya yang habis terkuras setelah seharian beraktifitas.
---
Pagi ini usai mandi dan sarapan Mila segera bersiap, hari ini ia begitu banyak rutinitas dengan jadwal yang cukup padat, mulai dari pemotretan sebuah produk hingga pertemuan dengan klien barunya yakni pak Kevin Fadel.
Usai pemotretan ditemani asisten setianya Mila dan Rani kemudian menuju sebuah cafe untuk bertemu klien barunya untuk membicarakan kesepakatan kontrak baru yang telah disetujuinya, di sana sudah ada Dewi managernya yang telah menunggu.
"Hai kak maaf ya lama macet tadi" ucap Mila.
"Gapapa kok, gue juga baru sampai" ucap Dewi.
"Oh gitu" gumam Mila.
"Pak Kevin belum datang?" tanya Rani.
"Belum" sahut Dewi.
"Kalau gitu gue duduk di sini dulu ya nanti kalau pak Kevin datang gue pindah" ucap Rani.
"Hm" angguk Mila.
"Oh ya gimana tadi pemotretan lo? lancar?" tanya Dewi.
"Lancar jaya kak" sahut Rani sementara Mila asik dengan handphonenya.Yang ditunggu pun tiba, Kevin datang bersama Surya.
"Maaf menunggu lama" ucap Kevin.
Mendengar suara yang baru datang Mila pun mendongak, ia dan Kevin saling tatap sama kagetnya. Mila berusaha menahan emosinya kala berhadapan dengan pria yang kemaren sempat berseteru dengannya tersebut. Rani pun segera berpindah meja begitu melihat Pak Kevin dan asistennya datang.
"Iya gapapa pak, silahkan duduk pak Kevin mas Surya" ucap Dewi pada Kevin dan asistennya.
"Hallo mbak Mila" sapa Kevin seraya mengulurkan tangannya pada Mila.
"Hallo pak" sapa Mila dingin.
"Oh ya kenalkan ini Surya asisten pribadi saya" ucap Kevin.
"Hallo" Surya menganggukkan kepalanya.Mila dan Kevin terus saling tatap, Kevin menatap memuja pada perempuan cantik di depannya tersebut, ia baru menyadari kecantikan natural yang dimiliki Mila. Sementara itu Mila menatap penuh dendam dan emosi pada pria di depannya itu, pria yang beberapa hari lalu tanpa sengaja menyentuh bagian sensitif dari tubuhnya.
"Astaga bagaimana bisa gue kerjasama dengan pria mesum ini, astaga bisa gila gue. Salah ternyata, gue gak tanya detail ke kak Dewi tentang klien yang satu ini, tau gini gue tolak kerjaan ini" ucap batin Mila.
Dewi menatap Mila yang hanya diam.
"Mil kenapa?" tanya Dewi.
"Gapapa kak" sahut Mila.
"Senang bertemu dengan mbak Mila lagi" ucap Kevin tersenyum.
"Oh kalian sudah pernah bertemu?" tanya Dewi, sementara Surya menatap penuh selidik pada Kevin.
"Ya beberapa hari yang lalu kak di sebuah acara" sahut Mila.
"Oh saya pikir kalian..." Surya tersenyum simpul.
"Anda pikir apa?" Mila menatap kesal pada asisten Kevin.
"Baik bisa kita mulai pembahasan kerjasama" Dewi membuka suara.Surya dan Kevin menjelaskan perihal kerjasama yang telah disepakati, mereka juga menjelaskan mengenai produk baru milik mereka yang beberapa bulan lagi akam lounching. Sementara itu Mila hanya mendengarkan ia terlihat malas-malasan.
Usai meeting Mila kembali ke mobilnya diikuti Rani dan Dewi.
"Lo kenapa? gue lihat gak nyaman gitu Mil?" tanya Dewi.
"Lo tau kak pak Kevin itu cowok yang gue ceritakan tempo hari, cowok mesum itu" ucap Mila kesal.
"Masa sih Mil? yang gue tau pak Kevin itu cowok alim, dia bukan orang sembarangan, jadi gak mungkin ah dia berbuat seperti itu" ucap Dewi tak percaya.
"Tampang doang alim kak. Andai bisa gue mau cancel kerjaan ini" sahut Mila.
"Ya gak bisa gitulah Mil, lo sudah tandatangan kontrak, profesional dong" ucap Dewi.
"Iya, sekarang tugas gue adalah harus banyak sabar ketika berhadapan dengan orang itu" ucap Mila.
"Hati-hati, jangan terlalu benci. Bisa-bisa berubah cinta loh" goda Dewi yang kemudian meninggalkan Mila dan Rani.Sementara itu Kevin yang tengah dalam perjalanan kembali pulang terus saja memikirkan Mila, entah kenapa perempuan cantik itu benar-benar menyita perhatiannya. Tak pernah sebelumnya ia seperti ini, seperti gila hanya karena seorang perempuan.
"Astaga bagaimana bisa gue terus memikirkan dia, gak mungkin kan kalau gue jatuh cinta padanya? astaga Tuhan... jauhkan aku dari pikiran kotor, dari segala hal soal perempuan itu" ucap batin Kevin, ia menggelengkan kepalanya.
❤❤❤
4
25 nov 2021
