[Maitake]

chapter 6

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

" Jadi namamu Takemitchi? Nama yang bagus~ Sano Manjirou, panggil saja Mikey "

Nada kekanakan yang sok akrab itu kembali Takemichi dengar, setelah sekian tahun lamanya. Namun kali ini sedikit berbeda, dia dan juga Manjirou di timeline ini benar benar orang asing.

Tapi sepertinya sifat mikey yang ini tidak bisa diubah :)

" Ah iya..... "

Tidak tau ingin menjawab apa akhirnya dia hanya menjawab singkat, jujur saja dia sedikit menyesal memilih untuk duduk di taman ini, sendirian pulak.

Menyesal pun tak akan membuat semuanya berubah yakan? Kalau dia lari dari sini dia mungkin akan mendapat masalah, mengingat sifat Manjirou yang seperti apa.

Tapi kalau dia diam saja seperti ini dan diajak berteman, ataupun menjadi Babu milik Manjirou seperti apa yang terjadi di masa lalu, mungkin tragedi mengerikan itu akan terulang.

Dan dia tidak ingin, sangat tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Dia sudah sangat lelah saat melihat teman temannya satu persatu mati dan meninggalkannya.

Menitipkan sebuah wasiat untuk menjaga ini atau menjaga itu..... Membuatnya memikul beban yang terasa sangat berat.... Sungguh berat.

" —Mitchy- Takemitchi!? Apa kau baik baik saja? "

Ah sepertinya Takemichi melamun terlalu lama, sampai sampai dia tidak bisa mendengar panggilan dari Manjirou.

" Ah.... Tidak ada Mikey-ku— sano-san "

" Panggil Mikey juga gapapa kok, tidak usah terlalu formal..... Aku  ga gigit ko~ "

Seringai kekanakan lagi lagi tercipta di bibirnya, ekspresi yang jujur saja membuat Takemichi merasa rindu.

Pasalnya di Timeline terakhir, Mikey hanya memiliki tatapan kosong dengan aura dingin yang menusuk..... timeline terakhir mikey terlihat seperti mayat hidup. Terlihat hidup diluar namun sudah mati di dalam sana.

" Ah Baiklah...... "

" Ryuuguji ken, panggil saja Draken "

Takemichi tersentak saat mendengar suara berat itu, sungguh tidak baik buat jantungnya. Bukannya apa, hanya saja dia baru sadar ternyata mereka bertiga....