O5 - STALKER

1.1K 184 3
                                    

V memberhentikan mobilnya di depan kafe di pinggiran jalan. Jennie mengerutkan keningnya. bisa saja mereka tertangkap dispatch jika blak blakan seperti ini, pikir Jennie. tapi V seperti tidak mementingkan hal tersebut. dirinya sudah terlebih dahulu keluar dari mobil dan membuka pintu mobil jennie.

"silahkan keluar tuan putri"-ucap V memamerkan senyuman kotaknya.
Jennie merotasikan matanya.

lagi dan lagi V memegang tangan Jennie. lagi dan lagi Jennie melepaskan pautan tangan itu.

"jangan sok dekat deh"ucap Jennie.

"haha, yaudah ayo"-ajak V, membuka pintu kafe dan mempersilahkan Jennie masuk terlebih dahulu.

sekarang, mereka sudah duduk disalah satu meja didekat jendela.
"ingin memesan apa?"-tanya V.

"apa saja"-ucap Jennie acuh. baginya, ini hanya menghabiskan waktu nya. sedangkan V, baginya ini kencan pertamanya seumur hidup.

"baiklah, dua waffle belgia dan dua susu strawbery kocok"-pesan V kepada salah satu maid disana.

"baik, tunggu pesanannya tuan, nona"-ucap sang maid, sedikit membungkuk dan pergi.

tak ada yang bersuara, karena bosan .. Jennie memainkan handphone miliknya, sedangkan V hanya menatap Jennie dengan tatapan yang sangat menggangu bagi-nya.

"mengapa menatapku seperti itu?"-ucap Jennie melirik V sekilas. "aku tahu, aku cantik"-lanjutnya, kembali memainkan handphone miliknya.

"sangat cantik"-gumam V yang masih bisa di dengar Jennie.

"tentu, makannya ada orang gila yang mengikuti dan mengganggu ku selalu"-sarkas Jennie meletakkan handphone nya. pesanan mereka telah tiba.

"ini tuan, nona .. selamat menikmati, semoga rasanya cocok seperti hubungan tuan dan nona"-ucap sang maid menyunggingkan senyum malu, tampak ia tersipu.

V terkekeh renyah sedangkan jennie menatapnya tak suka.

setelah maid itu kembali pergi untuk melanjutkan pekerjaannya, Jennie dan V memakan pesanan mereka.

"kenapa?"-tanya V sembari memotong dan memakan waffle miliknya.

"apa?"-tanya jennie tak mengerti.

"stalkermu, benar kan?"-ujar V membenarkan pertanyaan yang ia lontarkan. "kenapa kau mengatakan dirinya mengganggu"-lanjut V yang masih fokus dengan makanannya.

"siapa yang tidak terganggu coba?!"-ucap jennie dengan nada kesalnya.

"mungkin saja dia ingin dekat denganmu, tapi tidak tahu caranya"-ujar V.

"tapi tidak mengikuti ku juga, so annoying"-balas Jennie tak terima.

"emang orang biasa bisa mendekati seorang famous sepertimu?"-tanya V. "dirinya hanya ingin kau tahu keberadaanya"-lanjut V menatap jennie dengan tatapan yang tidak bisa di prediksi.

mungkin saja yang dikatakan V itu benar. tetapi .. tidak begitu juga.

"mengapa kau membelanya? seperti stalker itu adalah kau saja"-sarkas Jennie memakan waffle-nya. V mengedipkan matanya beberapa kali. disusul kekehan khas bariton miliknya.

"bukan membela, hanya memperlurus kau yang menatapnya sebelah mata"-sahut V.

"aku sudah selesai"-ucap Jennie berdiri dan keluar dari kafe. meninggalkan V yang kaget. biarkan ia di cap tidak sopan, Jennie kesal.

cepat cepat V berdiri dan membayar pesanan mereka lalu menyusul Jennie keluar.

"jen, kamu kenapa?"-tanya V dengan sangat lembut.

TN : STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang