Chapter 29 : Blood

3K 351 20
                                    

Chapter 29 :  Blood



Sujin High School

Dengan perasaan yang bisa dikatakan cukup riang, Jaemin memasuki kelas dan langsung menghampiri Jeno dan yang lain.

Sementara itu di satu sisi ada raut cemas terutama pada wajah Jeno ketika sahabatnya itu datang.

"Jaem" lirih Jeno.

"Ada apa dengan raut wajah kalian pagi ini?" heran Jaemin meletakkan ranselnya di atas meja.

"Jaem, kau baik-baik saja kan?" tanya Haechan raut wajah cemas.

Jaemin mengerutkan keningnya. Dia curiga kalau Jeno memberitahu keadaan pada Renjun dan Haechan.

"Memang ada apa denganku?" tanya balik Jaemin.

Jeno memberikan ponselnya pada Jaemin. Tanpa ragu Jaemin mengambil ponsel milik Jeno dan membaca artikel pagi mengenai berita semalam. Jeno, Haechan dan Renjun sudah tahu cerita tentang Jaemin. Dimana Jaemin yang tidak diakui keberadaan di keluarga Im ataupun keluarga Choi.

Pada akhirnya Jaemin tersenyum tipis lalu mengembalikan ponsel Jeno "kalian tak perlu cemas. Aku baik-baik. Kalian lihat kan pagi ini aku terlihat riang" Jaemin merentangkan kedua tangannya.

Pemuda itu kemudian tersenyum kecut "kalian tahu melihat kejadian semalam jauh lebih menyakitkan daripada sekedar membaca artikel ini. Tapi tenang saja, aku sudah biasa diperlakukan seperti ini" lanjut Jaemin menundukkan kepalanya.

"Sabar ya, Jaem. Yakinkan pada diri sendiri dan hati. Pasti mereka akan menerimamu" hibur Renjun mengelus pundak Jaemin.

Jaemin mengangguk pelan "Terima kasih, semuanya. Walaupun kakek-kakek dan nenek-nenekku tidak menerimaku tapi aku masih memiliki Ayah, Bunda, Kakak dan semua sahabatku yang menerimaku" tutur Jaemin.

"Kami senang menjadi sahabatmu, Jaemin" balas Haechan merangkul Jaemin.

Jeno tersenyum lega. Dia senang Jaemin bisa diterima oleh sahabat-sahabatnya Renjun, Haechan, Xiyeon dan Heejin. Jaemin yang waktu kecil jarang bersosialisasi dengan teman yang lainnya. Jaemin hanya bermain dengan Jeno dan Heejin.

Jaemin merasa bahagia memiliki mereka.

"Oh iya. Kau sudah belajar untuk ulangan nanti?" tanya Haechan.

Membahas ulangan yang akan diadakan jam pertama membuat Renjun sedikit melirik Jaemin kerena penasaran dengan apa yang akan ditanya oleh Haechan. Apakah Jaemin belajar atau tidak.

Jaemin menggeleng untuk menjawab pertanyaan Haechan "aku semalam ada di acara ulang tahun pernikahan kakek nenek Im. Semalam aku belum belajar dan tadi aku hanya belajar sedikit di mobil. Ya semoga saja aku bisa mengerjakannya. Materi ini cukup sulit" balas Jaemin.

Mendengar jawaban Jaemin, Renjun sedikit tersenyum lega. Renjun mengira kemungkinan Jaemin akan kesulitan menjawab ulangan hari ini. Karena materi ulangan kali ini cukup sulit.

"Jaemin yang cerdas saja, bilang kalau materi ulangan kali sulit apalagi aku" ucap Haechan miris.

Jeno merangkul Haechan "sudah tenang saja kita sama kok, Chan" sela Jeno.

"Kalian pasti bisa" ujar Jaemin menyemangati sahabatnya.

"Daripada kalian bicara saja. Lebih baik kalian belajar sebelum ulangan dimulai" timpal Renjun.

"Oke. Kita harus belajar lagi, Jen. Ayo" ajak Haechan kembali ke bangkunya.

Jeno mengangguk setuju dan duduk bangkunya juga. Renjun pun juga demikian kembali ke bangkunya.



Maybe Later? : BruderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang