Chapter 37 : Always Beside You

3K 408 53
                                    

Chapter 37 : Always Beside You



"Bunda tunggu" seru Jaemin.

Yoona terhenti ketika dia baru mengambil tasnya di atas sofa. Dia berhenti tapi tak menoleh pada Jaemin.

"Terima kasih atas semua kasih sayang palsu Bunda" ucap Jaemin menahan sesak di dadanya.

Yoona tak bergeming, dia tetap tak berbalik melihat Jaemin dengan air matanya yang tertahan.

Akhirnya Yoona meninggalkan ruangan rawat inap Jaemin dengan langkah cepat.

Jaehyun yang saat itu mengetahui sang Bunda akan keluar dari kamar rawat Jaemin pun sengaja bersembunyi di balik tembok. Setelah melihat Yoona pergi, Jaehyun keluar dari persembunyiannya. Pemuda ini bingung mau menyusul sang Bunda meminta kejelasan dengan apa yang baru saja bundanya katakan atau masuk ke dalam melihat keadaan Jaemin yang jelas pasti adiknya itu shock. Tanpa berpikir panjang lagi Jaehyun memilih memasuki kamar rawat adiknya.

Sebelum memasuki kamar rawat sang adik, Jaehyun menarik napasnya. Dia akan bersikap seolah tak melihat dan mendengar apa yang terjadi baru saja ini. Begitu Jaehyun masuk, dia terkejut melihat Jaemin yang masih mimisan dan merintih kesakitan memegangi kepalanya.

"Jaemin" pekik Jaehyun yang langsung berjalan cepat menghampiri sang adik "hey! Kau kenapa?" tanya Jaehyun panik menyentuh pundak Jaemin.

"Akh sakit, kak" rintih Jaemin meremas rambutnya.

"Tahan sebentar. Kakak panggilkan dokter yang berjaga" ujar Jaehyun yang dengan panik menelepon menggunakan telepon ruangan rawat inap yang akan terhubung dengan nurse station.

"Tolong datang ke ruangan pasien atas nama Choi Jaemin kamar VVIP 3" sambung Jaehyun begitu teleponnya diangkat oleh perawat di sana.

"Baik kami segera ke sana" jawab perawat tersebut.

Tak menunggu waktu lama, satu dokter jaga dan satu orang perawat telah mendatangi kamar rawat Jaemin.

"Apa yang terjadi?" tanya dokter jaga itu mendekati ranjang Jaemin.

"Adik Saya mimisan dan mengeluh sakit di kepalanya" jelas Jaehyun yang masih panik.

Di ranjang rawatnya, Jaemin masih menggeliat kesakitan. Meremat kuat kepalanya dan mimisannya juga belum berhenti.

"Tuan, bisa keluar sebentar. Kami akan melakukan tindakan" pinta perawat jaga itu.

Jaehyun mengangguk paham dan dengan langkah lemas Jaehyun keluar dari kamar rawat Jaemin. Dia terduduk di kursi empuk yang tersedia luar ruangan.

Bersamaan itu juga Siwon datang dan melihat putra sulungnya yang terlihat kalut itu. Cepat-cepat Siwon menghampirinya.

"Jaehyun, apa yang terjadi?" tanya Siwon cemas.

Jaehyun langsung berdiri melihat kedatangan sang Ayah "Jaemin mimisan dan kesakitan, Ayah. Dokter sudah ada di dalam memberikan tindakan pada Jaemin" jawab Jaehyun.

Siwon langsung mengintip dari balik pintu kaca kecil. Di dalam sana Siwon melihat Jaemin meraung kesakitan meremat kepalanya. Di sana Siwon juga melihat Jaemin sedang dilakukan tindakan seperti injeksi pada infusnya.




Sementara masih di area rumah sakit Sejoon. Yoona berada di toilet umum lantai bawah. Terduduk di kloset sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Wanita ini tengah menangis. Melihat tatapan Jaemin yang begitu pilu bisa ia pastikan bahwa hati putranya itu hancur dan sakit. Melihat tatapan Jaemin membuat Yoona ikut merasakan sakit hati itu dan hatinya juga ikut hancur. Apalagi setelah berkata demikian, Jaemin langsung mimisan hebat. Dia hanya berharap Jaemin akan baik-baik setelah ini.

Maybe Later? : BruderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang