🌹 Dua 🌹

1.8K 127 0
                                    

Bunga POV

"Maharani!?" seru seseorang yang ku tabrak barusan. Saat  mendongakkan kepalaku ....,

Degg

Pria itu! Kenapa aku harus bertemu dengannya kembali. Aku cepat-cepat menjauh darinya, tak peduli jika dia terus memanggil namaku. Aku berjalan dengan cepat karena tidak ingin bertemu dengan pria itu. Pria yang sampai sekarang masih menduduki tahta tertinggi di hatiku. Saat ku lihat kebelakang, ternyata dia sudah tidak mengejarku lagi. Aman.

Fabian Dirgantara. Ya laki-laki yang ku tabrak tadi adalah Mas Abi, tepatnya mantan suamiku. Seorang dokter selaligus anak pemilik rumah sakit Dirgantara Hospital. Lain waktu aku akan bercerita bagaimana kami bisa menikah.

Setelah sekian lama berpisah, ternyata dia masih seperti dulu, ganteng. Bahkan sekarang lebih dewasa ketampanannya juga semakin bertambah. Kalau menurutku Mas Abi tuh mirip aktor Korea Park Seo Joon.

****

Tak terasa aku sudah sampai di tempat kerjaku. Ku lihat teman-temanku juga sudah pada tiba di sana.

"Lu kenapa Nga, kek di kejar maling gitu," ujar Siska, salah satu temanku juga.

"Abis ketemu maling gua," jawabku asal. Siska memutar matanya jengah.

"Serius lu! Tapi lu ga di apa-apain 'kan?" Siska terlihat panik.

"Canda." Siska langsung memukul bahuku."Aww, sakit, Sis." Aku meringis karena pukulan Siska emang kencang.

"Abisnya, gua kira serius, udah panik tau,"

Siska adalah teman baikku juga setelah Puti, dia baru satu tahun kerja di sini.

"Bunga, udah di tungguin noh sama pelanggan setia  kamu," ujar Puti menghampiri kami berdua.

"Siapa?"

Memang pelangan setiaku banyak, jadi ya, aku ga tau siapa yang datang malam ini.

"Liat aja sana, dari tadi dia nanyain kamu terus."
Tanpa berpikir panjang aku langsung menemui salah satu pelangganku.

Di kelab ini memang ada beberapa ruangan khusus untuk pelanggan VIP, mereka tinggal milih tempat dan ingin di temani oleh siapa. Atau para pria ini membawa kita ke hotel.

Saat tiba di ruangan VIP, ternyata benar seorang laki-laki yang memang sering memakai jasaku untuk menghangatkan ranjangnya, tersenyum manis padaku. Laki-laki yang tak kalah tampan dari mantan suamiku. Seorang pengusaha yang namanya ada di deretan orang terkaya di Indonesia.

"Maaf, nunggu lama," ujarku lalu duduk di sampingnya.

"Tidak masalah, sebagai hukumannya kamu milikku malam ini," kata dia sambil memainkan jemari kekarnya di wajahku. "Puaskan aku malam ini, Sayang. Aku lagi pusing dengan pekerjaanku,"

"Of course, itu memang tugasku Tuan David yang terhormat." Aku pun mulai melakukan tugasku melayani laki-laki hidung belang di hadapanku ini. Ya aku tahu David mempunyai seorang istri, tapi dia selalu bilang kalau rumah tangganya tidak harmonis karena mereka menikah atas dasar perjodohan orang tuanya. Dia bertahan hanya demi putri mereka.

David ini salah satu pelangganku yang royal, dia sering ngasih aku hadiah, dia juga sering membayarku dengan jumlah yang banyak.

Tidak ada cinta saat aku melayani para laki-laki yang ingin di puaskan olehku, aku melakukannya murni karena uang. Banyak di antara mereka mengajaku menikah, mulai dari para pejabat negeri ini, artis dan pengusaha. Tapi aku selalu bilang kalau aku tidak ingin terikat, aku ingin jadi wanita bebas. Mereka sering menjajikan kemewahan kalau aku mau jadi istri dari mereka. Aku tetap pada pendirianku yang tidak ingin berkomitmen dengan siapapun untuk saat ini.

David juga pernah memintaku untuk jadi istri keduanya, jelas aku menolaknya, duda aja aku tolak apalagi pria beristri. No. Big no, aku tidak ingin di cap sebagai orang ketiga perusak rumah tangga orang. Meski faktanya aku adalah orang ketiga. Haaa 

Menurutku beda, antara pelakor dan wanita yang bekerja seperti ku.
Kalau misalnya aku jadi selingkuhan para lelaki beristri atau jadi istri kedua mereka, itu artinya aku benar-benar orang ketiga yang sengaja masuk ke kehidupan rumah tangga orang lain dan berniat mengambil laki-laki itu dari istrinya. Berbeda dengan seorang wanita bayaran sepertiku, yang  tidak terikat oleh siapa pun, tidak ada sedikit pun menjadikan laki-laki yang datang padaku sebagai milikku. Tapi meski begitu keduanya tetap salah, dan merupakan perbuatan yang berdosa.

****

Aku dan Puti sudah pulang ke apartment, aku langsung masuk ke kamarku karena ingin segera istirahat. Semalam David benar-benar membuatku lelah. Tapi setimpal dengan bayaran yang dia berikan padaku.
Biasanya aku mandi terlebih dulu sebelum tidur. Aku tidak mendengar suara Puti lagi, sepertinya wanita itu sudah terlelap. Dia juga kelihatan sangat lelah. Katanya tadi malam banyak pelanggannya yang datang, sampai dia kewalahan. Aku heran sama dia, tubuhnya begitu kuat, semalaman bisa melayani beberapa pria. Beda denganku, paling banyak tiga pria yang ku layani dalam semalam.

Saat aku hendak menutup mataku, tiba-tiba ponselku berdering, ku lihat nama seseorang terpampang di layar smartphone ku.

"Hallo Sayang, ada apa?" tanyaku saat aku mengangkat panggilannya.

"Bunda ..., hiks..., hiks,"

Bersambung

Rabu, 24 Nov 2021
Tuti H Buroh

BUNGA MALAM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang