18🏳‍🌈

7.1K 290 11
                                    

Kini Yohana dan Gaini sudah didalam pesawat. Perjalanan mereka membutuhkan sekitar 2 jam an lebih untuk sampai di Korea. "Kamu kalo ngantuk tidur aja dipundakku honey, sepertinya kamu kecapean." ucap Yohana. "Ngga baby i'm fine. Kamu aja tidur gih sini pasti kamu capek banget ngurusin aku" Gaini meraih kepala Yohana dan menidurkannya di pundaknya sambil mengusap lembut rambut Yohana, dan kini Yohana pun sudah tertidur, Gaini juga mulai mengantuk dan menyenderkan kepalanya disamping kepala Yohana.

Sudah setengah perjalanan Gaini terbangun karena merasa ada yang menggerayangi tubunya. Saat membuka mata ternyata Yohana sedang meremas dadanya dibalik mantel yang Gaini kenakan. "Hmm ni anak bikin kaget aja." batin Gaini lalu melanjutkan tidurnya dan tak memindahkan tangan Yohana karena tak ingin mengganggu tidurnya Yohana.

"Baby bangun." ucap Yohana sambil mengusap pipi Gaini agar bangun. "Iya," jawab Gaini dengan suara serak khas bangun tidur. "Kita udah hampir sampai." kata Yohana.
Saat turun dari pesawat pribadi keluarga Yohana, mereka sudah ditunggu oleh mobil milik keluarga Gaini untuk menuju ke rumah Gaini.

Sampai di rumah Gaini sudah disambut oleh mamanya. Dan Gaini segera membuka pintu dan memeluk mamanya. Sedangkan Yohana membantu supir membawa koper mereka ke dalam rumah.
"Gimana kabarnya sayang, mama rindu." ucap mama. "Gaini baik ma, papa gimana ma masih dirawat?." tanya Gaini sambil menitihkan air matanya. "Papa dikamar sayang, lagi dirawat sama dokter, dokter bilang gula darah papa naik mungkin efek capek beberapa hari ini papa lembur ngurusin bisnis barunya." jelas mama Gaini. "Oh ya ma, kenalin ini Yohana teman kampus sekaligus parter main Gaini. Yohana ini teman satu-satunya Gaini disana ma." jelas Gaini pada mamanya. "Hai Yohana, makasih ya udah jadi teman baiknya Gaini, mama khawatir Gaini disana ga punya teman soalnya gitu deh anaknya." kata mama Gaini sambil tertawa memeluk Yohana. "Mamaaa" rewel Gaini. Mama dan Yohana tertawa melihat Gaini merajuk. "Kalian mau makan dulu apa jenguk papa? Oh ya kamar kalian ada di atas ya mama udah suruh maid untuk bersihin tadi."tanya Mama Gaini. "Gaini mau jenguk papa sebentar dulu ma, yok Yo."

"Papa Gaini pulang, papa kenapa sampai sakit begini, Gaini khawatir disana." ucap Gaini lalu memeluk papanya yang sedang berbaring dikasurnya.
"Papa gapapa sayang,cuma kecapean dikit, seharusnya kamu gausah repot-repot kesini kuliah kamu gimana." jawab papanya.
"Gaini udah izin dosen pa. Papa jangan terlalu memaksakan pekerjaan ya,ingat umur papa udah ga muda lagi harus pintar-pintar jaga kesehatan pa." kata Gaini. "Iya sayang, udah kamu istirahat dulu sana, pasti kamu kecapean kan. Oh iya ini temanmu?" tanya Papa Gaini. "Saya Yohana,teman kampus Gaini Pak." jelas Yohana sambil membungkukkan badan seperti budaya orang Korea. "Makasih ya Yohana, udah nemenin Gaini. Sayang ajak temanmu istirahat ya." pinta papa Gaini. "Iya pa, Gaini ke kamar dulu ya, papa juga istirahat biar cepat sembuh. Emmuah." Gaini mencium pipi papanya lalu pergi ke kamarnya.

Sampai dikamar Gaini lalu merbahkan dirinya di atas kasur empuknya, sedangkan Yohana melepas Jas dan topi yang ia kenakan lalu berbaring di samping Gaini.
"Ahh akhirnya bisa tidur dikamar ini lagi.Eh By kamu hubungin mama kamu dulu gih, bilang udah sampai gitu takutnya mama khawatir" ucap Gaini. "Hmm okey."
"Hai ma," Hai sayang.
"Yohana udah sampai di Korea ma, mama ga nangisin Yohana kan?" goda Yohana.
"Syukurlah kalo udah sampai. Nggalah kan baru beberapa jam kamu ninggalin rumah." jawab mamanya dengan tertawa. "Gaini mana Yo? Tanya mama Yohana. "Tuh lagi tiduran" Yohana mengarahkan hpnya ke arah Gaini dan Gaini segera bangun dari tidurnya dan menyapa mama Yohana.
"Ehh Hai ma, Gaini pinjem Yohananya dulu ya ma hahaha." sapa Gaini. "Iya pinjem aja dulu, asal oleh-oleh buat mama jangan lupa ya ahahaha" goda mama. "Ye emang Yo apaan buat pinjem-pinjeman." sahut Yohana. Mama dan Gaini pun tertawa.
Setelah mematikan ponselnya Yohana dan Gaini berencana untuk mandi dan berkeliling sebentar di halaman rumahnya.

"Sayang,kamu mandi dulu ya. Abis itu aku ajak jajan di samping rumah ku, udah lama ga jajan disana." ajak Gaini. "Wih beneran, yaudah ayok." balas Yohana kegirangan. "Yaudah sana kamu mandi dulu." ucap Gaini. "Gimana kalo mandi bareng biar cepet, perut aku juga udah laparr" pinta Yohana sambil merengek. Padahal aslinya mah moduss. "Yaudah, kasian sayang aku laper yak." balas Gaini dan dianggukin manja oleh Yohana.

Kini mereka berdua udah naked di dalam kamar mandi dan memulai aktivitas mandinya. "Sini aku bantu." ucap Yohana dan membantu Gaini mengusapkan sabun di punggungnya. Tangan Yohana yang nakal pun mulai menggeryangi tubuh Gaini yang putih dan seksi itu. "Yang ih, nakal banget." ucap Gaini. "Tapi kamu suka kan?" balas Yohana menggoda.

Tangan Yohana kini berada di dada Gaini dan memijatnya dengan lembut sambil memainkan puting Gaini. "emmhh" desah Gaini pelan Karena sensasi geli campur enak dari tangan Yohana. Tangan satunya mulai turun dan berhenti di area sensitif milik Gaini. Yohana menekan klitoris Gaini lalu digesekkan dengan sela-sela jarinya. "Ahh daddy." desahan Gaini terdengar lagi. Tangan kanan Yohana masih bermain dibawah sana sedangkan tangan kirinya lihai meremas payudara Gaini. "Emmhh,ahhhhh daaddy uhhh..."
Yohana lalu membalikkan badan Gaini yang tadinya membelakangi nya, menggiringnya ke tembok dan mulai menerkam bibir seksi Gaini. Nampaknya Yohana mulai terpancing pemirsa.

Tangan Gaini yang melingkar di leher Yohana kini digenggam ke atas oleh Yohana, agar leluasa dalam mencium Gaini.

Tangan Gaini yang melingkar di leher Yohana kini digenggam ke atas oleh Yohana, agar leluasa dalam mencium Gaini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat tangan Yohana menggerayang menuju area sensitif Gaini, Gaini menahannya. "Udah katanya biar cepet mandinya." ucap Gaini. "Hehe maaf reflek abisnya menggoda banget tiap liat badan kamu." kata Yohana. "Udah mo mandi dulu." ucap Gaini sambil menoel puting Yohana dan segera berjalan ke bak mandi. "Ehh" Kaget Yohana. Awas aja ya, batin Yohana dengan senyum menyeringai.

Selesai mandi Gaini mengambil handuk dan keluar dari pintu kamar mandi. "Cepetan sayang lama banget mandinya." ucap Gaini. "Iya bentar lagi." kata Yohana. Di kamar Gaini masih mengenakan handuk sedang mengeringkan rambutnya yang basah. Tiba-tiba Yohana memeluk tubuhnya dari belakang dan membawanya ketempat tidur dan membaringkannya diatas tubuh Yohana. "Sayanngg.mmmmmhh" Gaini yang mulai mengomel pun tidak jadi karena sudah dibungkam oleh mulut Yohana.

Ciuman berlangsung panas, kini handuk Gaini juga sudah lepas hingga tak ada lagi kain yang menutupi tubuh indahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciuman berlangsung panas, kini handuk Gaini juga sudah lepas hingga tak ada lagi kain yang menutupi tubuh indahnya. Yohana meremas pantat Gaini yang mulus. "mhhh." desahan samar dari Gaini terdengar. "Sayang ada mama,nanti kalo dengar gimana." ucap Gaini mengentikan aksi mereka. "Tapi, aku pengen honey." balas Yohana dengan puppy eyesnya. "Hmm, oke nanti malam ya,sekarang cepet pakai baju kamu kita makan di luar katanya laper." ucap Yohana. "Hm cium dulu" pinta Yohana dengan memanyunkan bibirnya. "Ih ih ih lucu banget astaga makhluk apa ini," dengan gemas Gaini mencium bibir Yohana yang sudah manyun tadi dengan singkat.

Nih dah up, vote dulu dong🏳‍🌈🏳‍🌈🏳‍🌈🏳‍🌈

Cool GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang