Tornado Sang pencuri Part 2

496 42 24
                                    

Pagi Hari terlihat di balkon rumah , Shiva sedang latihan bela diri .Tiba tiba ada suara teman teman Shiva yang mengajaknya untuk bersepedah. Namun tiba tiba tanah bergetar , dan ternyata ada angin topan yang menuju ke arah mereka . Sedangkan [Name] yang masih tertidur tiba tiba terbangun karena mendengar  suara alarm , bukan suara alarm dari jam namun suara alarm dari bawah kasurnya tepatnya dari dalam koper birunya .

" Hoam kenapa alat itu berbunyi lagi " [Name] turun dari kasurnya dan mengambil alat bulat  yang berada di dalam koper itu ." Hoam Kenapa tanda nya berjalan jalan ?" [Name] melihat di Hologram itu bahwa tanda bahayanya berjalan jalan terus . " Sepertinya aku harus membetulkan alat ini , oh iya aku perbaikinya di ruangan Gudang milik Kak Shiva aja "[Name] pun menaruh koper biru itu di bawah kasur lagi ,dan menaruh alat bulet itu di laci meja lalu ke kamar mandi .

setelah selesai bersih bersih [Name] melihat ke arah jendela dan melihat bahwa jalanan di kota benar benar berantakan ." Apa yang terjadi ? kenapa jalananya begitu berantakan " { Name] kebingungan dan akhirnya keluar dari kamarnya dan melihat bahwa Shiva dan kakek berada di meja makan sedang sarapan sambil menonton TV. " Ah  rupanya cucu nenek sudah bangun , ayo kemari dan ikutlah sarapan " {Name] pun langsung menuju ke meja makan dan naik ke kursi lalu matanya tertuju ke siaran berita .

" Kakek bagaimana badai sebesar itu bisa datang kek ? " Shiva bertanya pada kakek di sela sela dia sedang makan . "Shiva habiskan dulu makananya ,jangan bicara saat makan" Nenek pun memarahi Shiva dan nenek mematikan siaran Tv berita itu . Esoknya angin topan yang sama kembali merusak jalanan di kota Vedas . Angin Topan itu berhenti di depan ATM dan keluarlah seseorang dari balik angin topan tersebut .

Sedangkan di tempat Lain Shiva dan teman temanya berserta [Name] sedang duduk duduk di atas pohon tempat biasa mereka nongkrong . " Cuaca di kota Vedas tidak memungkinkan datangnya badai setiap hari" Reva yang mendengar Shiva berbicara seperti itu pun kebingungan ." Apa maksud dari ucapanmu Shiva?" Reva bertanya sambil melihat Shiva. " Coba kau pikirkan setiap hari ada badai dan bank yang dirampok , pasti ada hubunganya perampok bank dengan badai ini " Shiva menjelaskan dengan serius kepada teman temanya . " huum lagipula bukanya saat badai topan datang langit akan gelap , tapi saat badai topan itu datang langit malah masih cerah " [Name] ikut menimpali . "Betul juga apa yang dikatakan oleh adikmu Shiva " Adit setuju dengan penjelasana [Name].

" Tapi bagaimana kita mencari tau ?" Uday bertanya kepada Shiva. Shiva yang mendengar itu punya ide untuk memasukan kameranya ke dalam angin topan tersebut. Tiba tiba angin topan tersebut muncul dan mengarah ke tempat Shiva dan teman temanya .semuanya pun turun dari pohon . "[Name] kamu bersama Reva dulu nya " Shiva berucap sambil menaiki sepedanya . [Name] yang mendengar itu langsung naik ke sepeda Reva . " [Name] sepertinya kita akan jadi partner sekarang " Reva berucap sambil melirik ke belakang ,sedangkan [Name] hanya tersenyum ke Reva .

Shiva dan kawan kawanya berserta [Name] mengejar angin topan itu. tak berselang lama angin topan itu mengejar balik Shiva dan teman temanya . Shiva dan teman temanya pun berlindung di bawah jembatan . Namun badai topan itu menarik [Name] . dengan cepat Shiva dan teman temanya  langsung memegang tangan [Name] dan menariknya . 

Sedangkan orang yang di dalam badai yang melihat kejadian itu melepaskan [Name] dan pergi ." Untung saja aku masih punya hati terhadap anak kecil " Ucap seorang pria tinggi dengan kulit berwarna hitam . " [Name] kau baik baik saja?" Shiva memeluk [Name] karena khawatir adiknya kenapa napa . " Selama ada Kak Shiva , [Name] pasti baik baik saja " [Name] berucap dengan sangat polos .

semuanya langsung mendekat ke Shiva untuk melihat apa yang berada di dalam badai lewat kamera pengintai yang sudah Shiva masukan ." Ya aku tau badai ini rupanya palsu " Shiva langsung memencet tombol di Earpiece nya untuk dihubungkan ke tempat Reporter . Shiva memberitahu bahwa badai itu adalah palsu ke reporter tersebut . Para reporter itu langsung mengadakan siaran langsung .

Adik Shiva Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang