[BL] Picked Up In Winter [End]

Bab 05 bagian 2

Aku terbangun dari seseorang yang bergumam di telingaku.

Apa itu. Sudah berapa lama saya tertidur agar seseorang membangunkan saya. Ketika saya membuka mata saya dan menyipitkannya sambil mengerutkan dahi saya, seorang pria dengan rambut pendek dan wajah dengan fitur yang berbeda / mencolok memasuki bidang penglihatan saya.

Apa pria ini?

Melihat wajahku yang berkerut lebih besar dan lebih besar, pria itu menyeringai dan membelai kepalaku. Anehnya rasanya sangat baik sehingga saya memejamkan mata lagi.

"Kamu harus bersikap, Happy."

Happy...? Ada apa dengan nama kuno ini ….

Tanpa berpikir panjang, saya tertidur lagi.

"Happy, Bangun!! Happy!!!”

Setelah itu, ada orang lain yang membuat saya membuka mata. Saya tidak tahan dengan suara bernada tinggi dan membuka mata. Karena saya jarang dibangunkan oleh siapa pun sebelumnya, saya merasakan kejengkelan yang tak tertahankan. Ketika saya tiba-tiba mengangkat tubuh saya dan melihat target, seorang anak kecil menatap saya dengan mata terbuka lebar.

Siapa ini…?

Melihat sekeliling yang aneh, kamar dan tempat tidur yang tidak dikenal mulai terlihat.

"Ah ...."

Lalu aku ingat apa yang terjadi sehari sebelumnya. Benar, saya diterima di rumah ini sebagai manusia peliharaan. Dan hari ini adalah pagi pertama di rumah itu.

"Sekarang berhenti tidur dan bangun, Happy. Bermain denganku. Ada banyak salju di luar sekarang, kau tahu?”

Anak kecil itu berbicara dengan suara ramah. Apakah namanya ... ​​Jo Min Hyung?

Cara membujuk anak itu agak menjengkelkan. Dia mungkin semurni usianya yang masih muda dan karena dia tanpa prasangka, dia memiliki kemampuan untuk menyerap hal-hal yang tidak biasa dengan cepat.

Sepertinya anak itu benar-benar percaya, seperti yang dikatakan keluarganya, bahwa saya adalah manusia peliharaan.

Memegang Patrasche di dadanya, matanya menatapku jernih dan murni, tanpa setitik noda.

“….”

Tidak ada yang perlu dikatakan, saya bangkit dengan tenang. Itu hanya untuk sementara waktu, jadi saya pikir tidak apa-apa untuk hidup seperti ini. Aku benar-benar tidak akan menganggap diriku sebagai manusia, berpikir menghabiskan waktu dengan anak itu, melupakan segalanya .... Jika aku bisa hidup seperti ini, itu akan agak nyaman.

Saya sekarang lesu sampai pada titik di mana bahkan berpikir itu melelahkan.

“Happy, kamu harus berjalan hati-hati. Jika kamu pergi ke luar, ini sangat licin.”

Min Hyung menatapku serius dan mengajariku. Ini mungkin apa yang dia sendiri diberitahu oleh orang dewasa pagi ini.

Saya mengikutinya dengan tawa. Sambil memegang Patrasche di satu tangan, yang lain memegang tanganku erat-erat, dia melangkah keluar rumah dengan langkah kaki yang agak berat. Ketika dia membuka pintu depan, salju benar-benar menumpuk. Itu tidak banyak, tapi itu cukup untuk membuat dunia tampak putih.

"Ayo, ayo pergi! Guys!”

… Guys, katanya.

Min Hyung, yang sama sekali tidak menyadari fakta bahwa aku diminta menjaganya, berjalan dengan hati-hati di taman dengan mata besar dan cerah. Sepertinya dia memiliki rasa tugas yang berapi-api ketika datang untuk merawat Patrasche dan aku. Ketika saya melihat itu, saya entah bagaimana merasa itu menggelikan, tetapi saya merasa dada saya semakin hangat.