CHAPTER 3

123 21 18
                                    

Satu hal yang pasti malam ini, tidak ada yang akan menghentikannya melakukan apa yang diinginkannya. Rencana Tiffany yang gagal kemarin malam telah memicu keinginannya untuk detektif kim saat ini. Tiffany tidak akan melewatkan kesempatan itu lagi dan dia akan memastikan bahwa malam ini akan menjadi malam yang liar. Saatnya menjadikan kim taeyeon miliknya.

Akhirnya, untuk kedua kalinya detektif kim berada di dalam rumahnya lagi. Mereka tidak banyak bicara dalam perjalanan ke sini tapi bagi Tiffany, dia tidak membutuhkan kata-kata yang tepat, atau dia sangat membenci tipe orang yang banyak bicara karena orang yang menyukainya lebih memilih tindakan untuk  mengekspresikan diri.

Matanya melirik detektif kim yang hanya diam di sofa ruang tamu, Tiffany menatapnya lebih lama dan dia melihat rona merah di pipinya dan ujung telinganya yang merah menjawab kekhawatirannya. Pasti taeyeon gugup.

“detektif kim..” panggil Tiffany.

Suara Tiffany membuat taeyeon melompat dari kursinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara Tiffany membuat taeyeon melompat dari kursinya. “n-ne?”

“aku akan mengganti pakaianku dulu, aku akan kembali..” ucap Tiffany sambil tersenyum manis.

“o-oke..” taeyeon menganggukkan kepalanya dengan linglung.

Ketika Tiffany sudah pergi ke kamarnya, taeyeon menyandarkan punggungnya di sofa dan menghembuskan nafas yang dia tahan. Jantungnya semakin berdebar kencang setiap detiknya. Taeyeon tidak bisa memikirkan apapun karena Tiffany telah memenuhi pikirannya.

Terutama yang akan mereka lakukan, taeyeon mungkin akan pingsan ditempat saat melakukannya. Dia menggigit bibirnya dan meremas tangannya.

Suara derit pintu menarik perhatian taeyeon, dia menoleh dan melihat Tiffany, taeyeon langsung menegakkan tubuhnya, rahangnya menganga, matanya membulat melihat wanita yang memakai tanktop putih dan memakai celana pendek hitam. Taeyeon tidak yakin apakah hidungnya sudah berdarah saat Tiffany memberinya seringai seksi.

Taeyeon membuka mulutnya dan mencoba mengatakan sesuatu tentang pakaian Tiffany, tetapi dia tidak dapat menemukan suaranya. Dia menelan ludah dengan susah payah dan sebanyak dia ingin bergerak, taeyeon sudah ketakutan oleh tatapan berbahaya yang diberikan Tiffany padanya. Dia terjebak dibawah tatapan yang menggetarkan itu dan apapun yang akan terjadi pada mereka malam ini, semoga sukses untuknya.

Tiffany semakin mendekat, dia mengambil tempat disampingnya dan taeyeon melihat pandangan yang lebih jelas tentang tubuh Tiffany. Matanya mendarat di setiap bagian tubuh yang terbuka, saat taeyeon melirik ke leher Tiffany, tulang selangkanya, dan berhenti sampai ke belahan dadanya. Taeyeon tidak berani melirik ke bawah dan itu bisa membunuh setiap moral yang saat ini sedang berjuang dalam pikirannya. Mengapa dia tidak memilih kebenaran?

Sebuah jari mengangkat dagunya. “taeyeon..” seru Tiffany, suaranya yang serak langsung membuatnya tersentak. Apakah dia mendengarnya dengan benar? Tiffany memanggilnya lagi dengan nama depannya, tanpa memanggilnya sebagai detektif.

THE CRAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang