° Chaotic

2K 303 5
                                    

"Kenapa kepadanya? Kenapa tidak padaku? Sebenarnya apa yang sedang kalian sembunyikan dariku, Kakucho?"

"(Name)-san?!"

Baik Takemichi maupun Kakucho sama terkejutnya. Namun berbeda dengan Kakucho rasa terkejut Takemichi adalah mengenai pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh (Name), pun ketika melihat respon Kakucho barusan Takemichi menjadi paham, bahwa selama ini (Name) tidak tahu apa-apa mengenai dua orang terdekatnya itu.

"(Name)-san bagaimana kau bisa ke sini? Bukankah Izana melarangmu untuk meninggalkan apartement?"

"Aku yang menelponnya." sahut Takemichi.

"Apa maksudmu dengan 'Tolong selamatkan Kurokawa Izana', Kakucho?" tanya gadis itu tanpa basa basi lagi. Sementara Kakucho pun semakin terpojok olehnya.

"Jelaskan padanya, Kaku-chan. (Name)-san berhak tahu, dia kekasihnya. Jika Izana memiliki orang sepenting (Name)-san didalam hidupnya, mengapa kau membutuhkan bantuanku?"

Laki-laki dengan bekas luka pada dahi dan mata kirinya itu perlahan tertunduk. Ia yakin bahwa jika Izana mengetahui hal ini maka laki-laki itu akan marah besar, sementara Kakucho sendiri tidak sanggup menyaksikan kehancuran Izana yang tertelan oleh rasa dendamnya sendiri dan termakan oleh hasutan Kisaki Tetta.

Ia lantas menghela nafasnya yang sedari tadi seakan tersekat lalu menatap netra gelap yang tengah menatapnya menunggu jawaban.

"Maafkan aku (Name)-san. Sebenarnya..."

•••

"Ne, Takemichi. Menurutmu apa yang akan terjadi kedepannya?"

Netra biru Chifuyu menatap kearah Takemichi lamat, sementara lelaki itu hanya termenung.
Entah kenapa masalah semakin menjadi runyam saja.
"Bukankah Mikey-kun bilang Touman akan bentrok dengan Tenjiku? Aku memiliki firasat sesuatu yang buruk akan terjadi."

Takemichi menghela nafas, ia kehabisan akal. Seakan segunung masalah menggantung dikedua bahunya dan terus bertambah membebani punggung.

Keduanya memiliki firasat buruk, baik mengenai pertarungan antara Touman vs Tenjiku, dan juga (Name). Kemunculan gadis itu sedari awal memang sudah tak wajar, karena ia tidak berasal dari linimasa ini. Setidaknya begitulah tebakan mereka.

Terkadang Takemichi masih memikirkan dugaan asal Chifuyu terkait adanya dimensi lain yang pernah ia katakan langsung pada (Name) waktu itu.

"Chifuyu, menurutmu bagaimana dimensi paralel yang pernah kau katakan waktu itu?"

Lelaki bermarga Matsuno itu menatap kearah temannya bingung, sedetik kemudian ia tampak berpikir. "Hm.. entahlah, aku tidak begitu yakin. Para ilmuwan saja belum berhasil memecahkan tentang adanya dimensi tersebut, bukan?"

Takemichi mengangguk seraya mengiyakan.
"Tapi.. jika memang ada, aku penasaran."

"Tentang apa?" tanya Takemichi.

Seulas senyuman lantas terukir pada bibir lawan bicaranya itu, netranya berubah sendu. "Aku penasaran, apakah di dimensi itu Baji-san masih bersama kita.."

Takemichi terkekeh, "Mungkin saat ini kau sedang berbagi peyoung yakisoba bersamanya."

"Ah.. aku jadi iri dengan diriku di dimensi itu." balas Chifuyu diiringi tawa kecil.

OUR WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang