Hampir dua bulan telah berlalu, keadaan mulai kembali membaik. Sudah beberapa minggu semenjak kepulangan (Name) namun ia masih harus sering mengunjungi rumah sakit beberapa kali dalam seminggu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Ia tinggal bersama Izana dan Kakucho. Kediaman mereka berjarak begitu dekat dengan kediaman Sano sehingga Emma maupun Mikey bersama teman-teman lainnya seringkali berkunjung.
Ingatan gadis itupun perlahan mulai membaik. Ia begitu senang ketika dapat bertemu lagi dengan Takemichi, Chifuyu, maupun Hina. Rasanya sudah sangat lama tidak bertemu dengan mereka, dan (Name) juga baru tahu bahwa Kakucho dan Takemichi adalah teman masa kecil.
Lalu.. siapa laki-laki gondrong dan laki-laki dengan anting cantik serta tato pada leher yang sering bersama Chifuyu itu, pikir (Name). Ia juga sepertinya pernah melihat sosok teman Koko yang berambut pirang itu, entah dimana ia pun tidak begitu yakin. Banyak wajah asing yang terkadang memberikan efek déjà vu ketika (Name) menatap mereka.
Hal yang cukup membuat (Name) terkejut adalah sosok Sanzu yang terkesan ramah kepadanya, walaupun laki-laki itu terkadang melakukan hal yang membuat keadaan begitu canggung. Hanya saja ini benar-benar membuat (Name) merasa aneh, laki-laki itu memiliki sifat yang berbeda dari Sanzu yang ia kenal.
Hal lainnya yang membuat (Name) terkejut adalah bahwa Sanzu memiliki seorang adik perempuan yang bernama Senju. Gadis itu cukup akrab dengan (Name), menurutnya Senju yang seringkali manja kepada Sanzu terlihat seperti Emma yang terkadang manja kepada ketiga kakak laki-lakinya.
Saat ini semuanya tengah berkumpul di kediaman Izana, (Name), dan Kakucho. Satu persatu dari mereka mulai berdatangan.
"Halo lagi, (Name)-chan~" sapaan khas milik laki-laki dengan surai kepang itu masih sama saja, (Name) mulai berpikir bahwa Haitani Ran disetiap dimensi memiliki sifat yang sama. "Akhirnya kau hidup lagi." balas si bungsu Haitani sembari membenarkan letak kaca matanya.
"Benar, aku harap kau tidak melupakan kami juga, apa kau masih mengingatku? Ahahaha.. tidak perlu dijawab, aku sudah tahu jawabannya." balas si sulung menimpali dengan senyuman tipis miliknya."Kalian selalu saja aneh." ucap (Name) sembari berlalu pergi.
Gadis itu menghampiri Izana yang tampak sedang duduk menyendiri. "Kau tidak bergabung dengan yang lainnya?" tanyanya pada laki-laki itu.
Ia tampak menggeleng sembari tersenyum tipis. Sang gadis lantas memiringkan kepalanya menatap Izana bingung, "Apa ada masalah?" tanyanya lagi.Sempat terjadi jeda, "Belakangan ini kepalaku sering terasa sakit. Mungkin karena memori-memori yang menumpuk itu." jawab Izana dengan kekehan pelan diakhir kalimat.
Namun tentu saja itu membuat (Name) khawatir, ia tidak ingin terjadi sesuatu pada laki-laki itu. "Ingin berjalan-jalan sebentar sambil mencari udara segar?" tanya (Name) dan diangguki oleh Izana.Keduanya lantas pergi tanpa sepengetahuan yang lainnya, mereka hanya berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal lalu menuju ke sebuah taman dan memutuskan untuk duduk disana. Suasana terasa begitu nyaman dan bahkan udara pun terasa segar. Tampak beberapa anak tengah bermain serta berlari-larian disana.
"Menurutmu bagaimana kehidupan (Name) dan yang lainnya sekarang?" tanya si gadis dengan tatapan yang masih lurus ke depan memperhatikan anak-anak tersebut.
"Aku harap mereka bahagia." jawab Izana dengan senyuman tipis miliknya.•••
Sementara itu.. jauh menembus dunia, waktu, dan dimensi yang berbeda..
Tampak sepasang anak manusia yang tengah duduk di sebuah rooftop yang diterangi cahaya bulan dengan gemerlap serta suara khas dunia dan pemandangan malam dibawah gedung tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR WORLD
FanfictionTentang seorang gadis dengan kehidupan yang pahit hingga ia menemukan titik terang melalui kematian dan berakhir di dunia yang berbeda. "Aku tidak pernah menyangka kematian akan seindah ini." - (Name) ☞ started: november 7th 2021 ☞ ended: january 18...