Pagi ini terasa sangat berbeda. Perasaan yang entah bagaimana harus dijelaskan, semenjak dia memutuskan untuk mencoba membuka hati pada seorang pria.
Bayangan itu kelabu dan redup, menyapa di bangun paginya. Dia memilih untuk mengabaikannya. Suara-suara bising ketidak jelasan yang menggema dan Terasa menusuk ulu hatinya membuatnya menelan pil pahit yang ia jujur tidak sukai.
Baekhyun beranjak dari tempat tidur setelah meminum pil pertahanan diri. Dia mandi dan bersiap untuk acara rutinitas nya, bekerja di kantor yang memiliki 162 lantai setara dengan tinggi gedung Burj Khalifa, membuatnya harus ekstra dalam bekerja.
"Selamat pagi Frau, sarapan sudah siap" beberapa pelayan membungkuk sopan atas kedatangan sang tuan rumah yang akan menyantap sarapannya.
"Baik, Terima kasih"
Baekhyun tersenyum dengan tulus dan mempersilahkan kepada para pelayannya untuk kembali bekerja. Dia duduk sendiri dimeja yang begitu luas.Dia menatap meja yang kosong, hanya ada dirinya sendiri, dan dia merasa sangat hampa.
"Uhm bibi, apa- Kai tidak datang? Biasanya anak itu selalu sarapan bersamaku"
"Her Kai tadi menelfon bahwa dia sedang sibuk di Krankenhaus Frau" [ rumah sakit ]
"Sibuk apanya, dia pasti sedang menggoda Gadis itu" Baekhyun mencebik sambil memotong rotinya, meskipun seperti enggan memakan sarapannya, dia tetap memakannya karena Baekhyun sangat menghargai pekerjaan para pelayannya.
Langkah sepatu yang menapak, terdengar jelas ditelinganya. Atensi yang semula menatap malas pada roti berselai strawberry kesukaannya teralihkan pada seseorang yang datang tanpa diundang.
"Gutten Morgen Frau" [selamat pagi nona ]
"Ah- ?"
Baekhyun tertegun, menatap sesosok pria yang telah mengaduk otak dan perasaannya akhir-akhir ini"Saya datang untuk menemani Anda sarapan"
"Tapi saya tidak meminta anda untuk datang"
"Kai bilang padaku jika anda tidak suka makan sendirian"
"Ishh anak itu" Baekhyun mencebikkan bibirnya, geram akan tingkah kai yang selalu membuat gemas tangannya untuk mencubitnya
"Frau!" Chanyeol sedikit menyentak, membuat Baekhyun terkejut ditempatnya
"Oh- ya?"
"Jangan melakukan itu"
"Melakukan apa?"
"Ekspresi itu jangan lakukan"
Baekhyun terjengit tak faham apa yang disampaikan oleh Her Richard
"Anda menggemaskan jika seperti itu"
Seketika Baekhyun menunduk malu, pipinya sangat terlihat merona parah. Dia menamparkan pipinya lembut agar sedikit menghilangkan rona merah yang tersemat.
Tapi, dengan tiba-tiba Her Richard datang dan menangkup kedua pipinya. Membuatnya menegang seketika ditempat. Jantungnya berpacu lebih laju dari sebelumnya. Menatap mata, hidung dan bibir yang terpahat sempurna. Membuatnya sedikit lemas dengan kondisi seperti ini
"Wajahmu memerah, apa kau demam? Tapi ini tidak panas sama sekali. Oh- anda baik-baik saja Frau?"
Baik-baik saja adalah pengalihan kata dari anggukkan kepalanya. Namun hatinya bergejolak ingin berteriak. Kesadarannya datang terlalu cepat membuatnya menyayangkan di situasi seperti ini.
"Oh- s-silahkan duduk Her"
"Sebentar lagi. Saya menyukai ini"
"Menyukai apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
RESET [ CHANBAEK GS ]
FanficPertemuan akan selalu ditakdirkan. untuk mereka Yang memilih bersama atau berpisah Pertemuan kali ini yang akan merubah semuanya. Kau tidak akan bisa menebaknya Siapa pemenangnya? Apa yang didapatkannya? From : Byun Baekhyun As Elizabeth berrta a...