S a t u

988 110 24
                                    

Jihyo's POV

"Pulang nanti aku nggak bisa jemput ya, kak. Ada urusan sebentar sama asprak"

Aku menghela napas panjang begitu mendengar suara Tzuyu dari seberang sana. Di siang bolong ini aku mendadak ditelpon Tzuyu. Dia bilang dia nggak bisa jemput aku karena ada urusan dengan asisten praktikum. Sebenarnya itu bukan hal yang rumit karena letak kos ku dekat dengan kampus, hanya sekitar 5 menit kalau naik motor. Yang menurutku agak memberatkan adalah karena tadi pagi aku berangkat bareng Tzuyu, jadi aku nggak bawa motor hari ini. Masa iya aku harus berjalan kaki di siang-siang bolong begini? Aku sih pengennya menunggu Tzuyu saja sambil menyusul ke fakultasnya.

"Oh... aku tungguin aja gimana? Nanti aku ke fakultas kamu"

"Eh nggak usah kak, bakalan lama. Kakak pulang sendiri aja ya? Aku pesenin ojek online gimana?"

"Nggak usah nggak papa, nanti kalau masalah itu aku bisa pesen sendiri. Yang penting kamu jangan lupa makan ya, beres urusan sama asprak nanti langsung pulang takutnya hujan, Jogja kan lagi musim hujan"

"Iya kak, thank you"

"You're pleasure"

"Ya udah kak aku lanjut dulu ya kak"

"Okay bye Cuw, take care"

"You too. Kabarin kalo udah di kos ya"

"Pasti"

Tut

Telpon langsung kututup. Aku pesan ojek online dan menunggu di pinggir jalan. Ngomong-ngomong Tzuyu itu pacarku. Pacar pertamaku. Iya aku tau ini aneh karena Tzuyu juga sama-sama perempuan seperti aku, tapi memang hanya dia yang bisa mencuri hatiku. Awalnya aku sama sekali nggak tertarik akan hal yang disebut sebagai pacaran. Bagiku pacaran hanya akan buang-buang waktu saja. Tapi saat Tzuyu memperkenalkan diri sebagai adik kelasku disitulah titik perubahannya.

Aku mengenal Tzuyu baru saat aku duduk di kelas 12 SMA dan dia duduk di kelas 11 SMA. Waktu itu dia mendaftarkan diri sebagai Seksi 5 OSIS, sehingga singkat cerita kami pernah ikut diklat latihan dasar kepemimpinan tingkat provinsi bersama. Dia orangnya humoris. Suka tiba-tiba bicara nggak jelas dan bagiku itu lucu. Entah selera humorku yang rendah atau dia benar-benar lucu aku juga nggak tau. Dia juga orang yang perhatian. Dulu waktu kami dekat dia suka meluangkan waktu untuk mengobrol denganku lewat telpon. Walaupun kebanyakan yang kudengar adalah seruan "Mundur-mundur nunggu musuhnya nyerang duluan aja" atau "Waduh kena comeback kalau gini caranya". Hahaha iya, saat telponan kadang dia sedang main game bareng temannya yang cowok semua itu.

Dulu waktu belum pacaran teman Tzuyu yang bernama Changbin suka bertanya "Kak Jihyo kok mau sih telponan sama Tzuyu terus? Padahal kan dicuekin karena Tzuyunya sambil main. Mending telponan sama gue aja kak, dijamin nggak gue cuekin, dijamin gue langsung afk demi lo"

Kalau dengar pertanyaan seperti itu Tzuyu langsung panas dan berseru "Dahlah gue last game ya" Padahal aku belum menjawab sepatah katapun dari pertanyaan Changbin, tapi udah kepanasan duluan. Aku hanya tertawa nggak jelas mendengarnya. Changbin dan yang lain juga kedengeran ikut tertawa puas.

Nanti kalau platform buat dia mabar dan aplikasi gamenya sudah ditutup, dia langsung clingy gitu. Suaranya berubah jadi manja dan minta perhatian banget. "Kak Jihyo maaf ya kalo aku main terus"

Biasanya ku jawab begini "Iya nggak papa, aku seneng bisa nemenin kamu jalanin hobi kamu kok, no need to worries" karena ya memang benar, aku suka ada di sisi dia meski hanya sekedar mendengar seruan-seruan dia dengan teman-temannya yang ramai itu. Bahkan sampai sekarang saat kita sudah pacaran masih suka begitu. Bedanya sekarang secara langsung karena dia juga berkuliah di kampus yang sama denganku dan kamar kos kami bersebelahan. Kadang aku sambil mengerjakan tugas dan dia sambil main entah hanya satu atau dua game. Lama-lama dia mengurangi porsi waktu main gamenya sendiri karena sudah kuliah dan banyak tugas. Nanti kalau sudah selesai main dia ikut mengerjakan tugas juga. Kalau sudah nggak kuat karena ngantuk kita sama-sama memilih tidur. Iya, sesimpel itu tapi aku senang karena tanpa disadari Tzuyu adalah support systemku selama dua tahun ini. Dia suka tanya "Ada cerita apa hari ini?" dan bagiku itu sudah lebih dari cukup

Ngomong-ngomong ojekku sudah datang. Aku pulang dulu.

****

Sampai di kosan aku langsung turun dan berjalan menuju kamarku yang berada tepat di sebelah kamar Tzuyu. Kami sengaja memilih kos yang sebelahan supaya mudah untuk komunikasi. Aku nggak mau kami satu kamar karena akan beresiko. Sudah jadi rahasia umum bukan kalau satu kamar kos itu kadang menimbulkan konflik. Entah itu jadi kesal karena bad habit atau apapun itu. Aku nggak mau ada konflik dengan Tzuyu makanya kuputuskan untuk nggak satu kamar dengan pacarku. Lagipula kalau satu kamar mana bisa konsen belajarnya? Iya intinya begitu.

Saat akan membuka kamar ada salah satu tetangga kosan yang baru pulang juga dan menegurku. Dia Chaeyoung, teman satu prodinya Tzuyu. Bahkan satu kelas kalau nggak salah.

"Hai Kak Jihyo"

"Hai Chaeyoung"

"Baru pulang Kak?"

"Iya nih, kamu juga?"

"Iya kak, cuma satu matkul soalnya hari ini jadi enak agak longgar. Btw aku duluan ya kak udah kebelet"

"Hahaha iya okay, bye Chaeng"

"Bye Kak Jihyo"

Dan dia langsung bergegas masuk ke kamarnya. Jadi ternyata hanya kelompok Tzuyu yang ada urusan dengan asprak ya? Kasihan juga pacarku belum bisa istirahat di saat teman-temannya sudah bisa istirahat. Semoga urusannya cepat selesai deh. 

_________

26-11-2021

Heartfelt (Jitzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang