T i g a

352 72 32
                                    

(17+)

"Iya ini aku izin dulu ya sama dia" Ucap Tzuyu pada seseorang yang sedang ia telpon. "Nanti aku jemput, see you!" 

Changbin  hanya tersenyum miring melihat kelakuan Tzuyu. Changbin sudah mengenal Tzuyu sejak awal masuk SMA, setiap malam pun selalu main game bersama, tentu saja Changbin sudah hapal gelagat dan kelakuan Tzuyu jika ada yang aneh. Kebetulan mereka berada di kota yang sama sekarang meski tidak satu kampus.

"Haduh Tzu... Kasian Kak Jihyo gue mah" ujar Changbin. Dia tau yang temannya telpon itu bukan Jihyo. Dia juga tau bahwa kata-kata 'izin sama dia' itu merujuk ke Jihyo. 

Mark teman baru mereka ikut tersenyum. Ia tau apa yang sedang terjadi. Ia paham situasinya seperti apa meski ia baru beberapa bulan mengenal Tzuyu dan Changbin.

"Kak Jihyo buat gue aja ya, Tzu?" izin Mark. Tzuyu menghela napas mendengarnya. Ia mencoba menahan emosi atas kata-kata itu.

"Ya nggak gitu juga" Sanggah Tzuyu

"Kan lo udah dapet yang imut, yang mature dan visioner buat gue aja mendingan"

"Ya nggak bisa lah gue sayang sama dia" 

"Sayang mana ada yang ngecheat kali"

Tzuyu hanya diam dan bergegas membuka ponselnya untuk meminta izin pada Jihyo. Ia tak mau meladeni Mark dan Changbin. Ia masih sayang Jihyo dan itu mutlak, tidak dapat diganggu gugat. Bagaimanapun situasinya Tzuyu tetap tidak bisa meninggalkan Jihyo

****

"Kamu kenapa sih?" Tanya Seorang perempuan yang sedang duduk di dalam rangkulan Tzuyu. Tangannya bertaut dengan tangan Tzuyu. Wajahnya mendongak guna melihat wajah orang yang sedang merangkulnya. "Kok keliatan nggak konsen gitu nontonnya?"

"Nggak papa Kak, lanjut nonton aja ya"

"Ih enggak Tzuyu... kamu harus kasih tau aku ada apa. Supaya sama-sama enak"

"Aku nggak papa Kak Sana.. beneran deh"

Sana adalah kakak tingkat Tzuyu yang seangkatan dengan Jihyo. Sana satu prodi dengan Tzuyu. Sejak pertemuan pertama di kantin kampus waktu itu mereka jadi dekat karena Sana selalu mengajak ngobrol Tzuyu.

Sana orangnya ceria, menyenangkan, perhatian, meskipun kadang sedikit teledor. Ada saja hal kecil yang tidak sengaja Sana lakukan sehingga kadang merugikan dirinya sendiri. Misalnya ponselnya sering jatuh ataupun dompetnya tertinggal di kosan.... Dan masih banyak lagi. Semenjak Tzuyu mengenal Sana ia jadi sering gemas sendiri karena Sana ini sepertinya membutuhkan orang lain untuk menuntunnya ke dalam kehidupan yang teratur. Sana membutuhkan perhatian lebih.

"Ini ada hubungannya sama Jihyo ya?" Tanya Sana tiba-tiba, membuat Tzuyu diam tak berkutik. Tebakan Sana benar. Ini memang karena Jihyo -pacarnya- yang sudah beberapa minggu ini ia bohongi. Ia jadi tidak tenang sendiri karena beberapa saat yang lalu ia baru saja membohongi Jihyo lagi.

Karena cuaca mendadak hujan ia jadi bilang ke Jihyo bahwa malam ini harus menginap di kamar kos Dahyun, teman sekelasnya. Padahal yang ia lakukan adalah menginap di kamar kos Sana.

Aku baru beres makan sama temen kelas kak, ternyata mendadak hujan. Jadinya aku nginep di kos Dahyun dulu yang deket sama tempat makannya.

Jihyo membalas begini

Okay. Take care yaa. Salam buat Dahyun.

Dan hal itu entah mengapa membuat Tzuyu semakin tidak tenang. Mengapa Jihyo tidak pernah curiga? Mengapa Jihyo tidak pernah protes selalu ia tinggal? Bahkan dari dulu sebelum mereka jadian Tzuyu sudah sering meninggalkan Jihyo main game. Mengapa Jihyo hanya diam saja dan selalu mengirimi pesan manis yang penuh perhatian.

Kalau dipikir-pikir sejak Tzuyu mendekati Jihyo dulu, pacarnya itu tidak pernah marah ataupun ngambek. Tidak seperti Sana yang selalu mengeluh kalau Tzuyu sibuk dengan ponselnya. Atau bahkan hanya sekedar sibuk dengan pikirannya sendiri seperti saat ini. Sana selalu mau perhatian Tzuyu. Tapi mengapa Jihyo tidak? Tzuyu jadi merasa seperti seseorang yang tidak dibutuhkan dalam hidup Jihyo.

"Kalo lagi sama aku bisa nggak jangan mikirin Jihyo dulu? Begitupun sebaliknya" ucap Sana tiba-tiba seraya menangkup wajah Tzuyu dengan jemari lentiknya. Jantung Tzuyu sampai berdebar di buatnya ketika Sana tiba-tiba mendekatkan wajahnya lalu mengecup bibir ranum Tzuyu.

Tzuyu tersenyum. Pikiran tidak tenangnya mendadak hilang. Diraupnya kembali bibir Sana dengan bibirnya. Menciptakan decakan-decakan yang terdengar syahdu. Keduanya terus melumat bibir satu sama lain diiringi hujan di luar sana. Dan ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah Tzuyu dapatkan dari Jihyo.

"I love you Tzu"

"I love you too"

_____________
28-11-2021

Heartfelt (Jitzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang