_D U A_
Suasana sekolah pagi ini nampak belum terlalu ramai. Keyra baru saja melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Pukul 06.00 pagi tadi Ia berangkat agar bus pagi belum terlalu penuh. Butuh 3 halte dari daerah kosnya untuk sampai di sekolah. Kelasnya yang baru diisi oleh beberapa orang membuat Keyra merasa bosan namun tak lama setelah itu Alia datang dan langsung menodong tugas ekonomi pada pertemuan sebelumnya.
"Key, liat ekonomi kemaren dong" katanya setelah mengeluarkan buku dan alat tulis dari tas punggungnya.
"Lo mabok Al? Sejak kapan gue paham materi ekonomi? Sejak gue ikutan bantu masak Ibu Kartini?" "Kan Radhit anak IPS, lo kan juga mau ambil SOSHUM hehehe" Alia mengerlingkan matanya yang ku balas dengan dengusan.
"Lo pernah liat Radhit serius belajar? Kalo pernah, gue traktir soto seminggu deh" jawabku menantang Alia. Bukannya apa, tetapi waktu yang hanya tinggal beberapa bulan lagi untuk UTBK, Radhit masih saja santai nongkrong ke sana ke sini dengan teman-temannya, entah apa yang akan dia lakukan besok saat H-1 ujian, mungkin mengigau kuliah di Hogwarts bersama Harry Potter.
"Radhit pinter tau Key, gitu-gitu juga kemaren 10 besar try out sekolah"
"Iya sih, tapi kalo belajar sama dia, yang ada dia malah cerita 25 kisah nabi"
Setelah perbincangan itu, bel pun berbunyi dan kelas segera dimulai pagi ini.
///
Ting! Sebuah notifikasi memasuki ponsel milik gadis berekor kuda yang berada di atas mejanya. Keyra mengambil ponsel itu dengan malas dan melihat apa yang membuat ponsel itu berdenting mengganggu tidurnya saat jam kosong pelajaran biologi siang ini.
"HAH? Al! Ini beneran kan ya? Cubit gue Al cubit gue cepetan" Alia yang duduk di samping Keyra
terkejut dengan suara yang dihasilkan oleh sahabatnya itu. Dengan refleks, Alia mencubit lengan Keyra yang membuat si empunya semakin menjerit karena cubitan maut Alia
"Aw, sakit banget!" Protes Keyra mengusap lengannya
"Ya lo gaada angin gaada hujan minta dicubit, giliran di cubit marah-marah" Alia sebal dengan kelakuan aneh Keyra.
"Baca! Bacain buat gue, biar gue makin yakin kalo gue ngga halu" Keyra menyerahkan ponselnya ke Alia agar Alia dapat membaca hal yang membuat Keyra berteriak heboh tadi
"Key, jadi ketemu sama author novel lo kemaren nggak? Kalo iya, ntar pulang sekolah gue jemput" Alia membaca kata demi kata yang tertera di ponsel Keyra itu.
"Niko Mahatma? Kayak pernah denger" Alia mengetuk-ngetukkan jarinya mencoba mengingat siapa orang di balik nama itu.
"Key? Kak Niko? Kakak kelas crush lo dulu?" Alia menepuk pundak Keyra kencang hingga Keyra yang awalnya sedang meratapi hidupnya langsung menoleh menatap Alia.
"Menurut lo aja gimana Al. Gue udah lemes ini. Deg-degan ntar dijemput Kak Niko Al. Gue Al, dijemput Niko Mahatma"
"Duh, udah siap sih gue Al buat menerima traktiran boba" Alia berangan-angan dengan mengelus pundak Keyra.
"Amin-in ngga nih?" sambungnya yang membuat Keyra menutup wajahnya menahan rasa malu akibat perkataan Alia.
///
Kegiatan belajar mengajar hari ini selesai pukul 15.00 namun untuk kelas 12 harus dilanjutkan dengan pemadatan materi untuk persiapan ujian nasional yang akan dilaksanakan 4 bulan lagi sehingga membuat siswa-siswi kelas 12 baru bisa pulang pukul 16.30.
Alia meletakkan kepalanya di antara lipatan tangannya di atas meja, menahan kantuk karena jam yang seharusnya sudah Ia gunakan untuk bebersih diri di rumah harus tersita untuk kegiatan ini. Alia memandang Keyra yang saat ini sedang menopang dagunya menggunakan kedua tangannya sambil tersenyum menghadap ke depan seolah-olah sedang mendengarkan penuturan guru yang menjelaskan pembahasan latihan soal sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADANA
Fiksi RemajaTentang takdir terkasih yang hadir dari kegembiraan. Thank you!