M

121 19 0
                                    

Hari masih pagi dan suasana rumah Chaewon sudah gaduh tidak seperti biasanya. Sang pemilik rumah sendiri kini sedang berkutat di dapur dengan wajah mengantuknya, sambil berdiri dan bersandar pada kulkas, Chaewon menutup kedua matanya menunggu air yang berada di dalam teko listriknya mendidih.

Hyojoo keluar dari kamar Chaewon dan terlihat lemas, bibirnya tampak pucat dan rambutnya diikat dengan sembarangan membuat penampilannya tampak sangat berantakan. Baru satu langkah ia keluar dari kamar Chaewon, Hyojoo sudah kembali berbalik dengan cepat sambil menutup mulutnya.

Menyadari itu Chaewon membuka matanya dan kembali ke kamar untuk memeriksa kondisi Hyojoo yang kini sudah berjongkok dengan wajahnya menghadap toilet.

"Seharusnya kau tidak nekat melarikan diri ke sini tadi malam, aku rasa kau sakit karena kehujanan tadi malam", Chaewon masih berusaha membantu Hyojoo dengan menepuk pelan punggung sahabatnya itu.

Hyojoo hanya menggeleng dan masih berusaha untuk mengeluarkan isi perutnya. Pada akhirnya Hyojoo kelelahan dengan posisinya saat ini dan memilih untuk berdiri dan mencuci mulutnya di wastafel.

Chaewon meninggalkan sahabatnya itu untuk kembali ke dapur karena berniat memberikan segelas air hangat untuk Hyojoo.

Tadi malam mendadak saja Hyojoo membangunkan Chaewon dan menumpang di rumahnya, Hyojoo tidak menjawab semua pertanyaan Chaewon dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah Hyojoo langsung tertidur di samping Chaewon dengan tetap mengacuhkan pertanyaan Chaewon.

Pagi harinya Chaewon terbangun karena mendengar suara Hyojoo di kamar mandi yang sedang berusaha mengeluarkan isi perutnya.

"Sudah merasa lebih baik?"

Mereka berdua kini sudah duduk berhadapan di meja makan, Hyojoo menggenggam cangkir berisikan air hangat yang tadi diberi oleh Chaewon dan menyeruputnya sedikit sebelum kembali meletakannya ke atas meja. Hyojoo mengangguk menanggapi pertanyaan barusan, Chaewon sendiri sudah tidak lagi merasa mengantuk tetapi merasakan kepalanya sedikit berdenyut.

Jujur saja beberapa hari terakhir ini Chaewon selalu kesulitan untuk tidur dan itu berdampak pada berkurangnya jam tidurnya, Chaewon sering merasa kepalanya berdenyut.

"Chaewon-ah, apa yang harus aku lakukan?"

"Kali ini apa lagi, kau tidak mengatakan apa-apa sejak semalam, aku tidak tahu apa masalahmu".

Hyojoo mengusap wajahnya dengan kedua tangannya sebelum menjawab pertanyaan Chaewon.

"Sepertinya aku hamil. Apa yang harus aku lakukan?"

"Mwo?"

--

Joongi baru saja kembali ke rumahnya setelah dari kemarin ia pergi untuk melakukan dinas ke luar kota. Joongi meletakan barang-barangnya dengan asal ke atas sofa kemudian ikut merebahkan dirinya di sofa yang lainnya.

Mendengar suara pintu terbuka, Joongi mendengar langkah kaki Wonwoo yang baru saja masuk, sepertinya remaja itu baru saja pulang dari sekolahnya.

"Hyung, kau sudah pulang rupanya".

Joongi tidak menanggapi Wonwoo dan masih tetap menutup kedua matanya, sementara Wonwoo sendiri sudah sibuk memeriksa isi tas Joongi mencari oleh-oleh untuknya.

"Hyung, kau tidak membawa oleh-oleh untukku?"

"Ada di dalam tas satunya".

Wonwoo segera membongkar tas yang dimaksud oleh Joongi untuk mengetahui apa oleh-oleh yang dimaksud oleh Joongi.

"Kenapa kau hanya membelikan aku makanan?".

"Kau mau menerimanya atau tidak, kau tidak memiliki pilihan lain selain itu".

UndecidedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang