02 | Park Jimin, What A Beautiful Man

327 40 4
                                    


play multimedia.

miss me?

***

      "Selamat datang di tempat kami, Nona manis. Aku dengar kau tersesat dan masuk ke sini."

Aeri menoleh, seorang laki-laki berjas hitam, dengan kemeja hitam yang tampak anggun, tampak kontras di kulitnya yang cemerlang, berambut tembaga, memakai anting panjang berbentuk salib hanya di telinga sebelah kiri, dan sebuah bross Gucci menggantung indah di dada kirinya, di jari-jemari pria itu terdapat beberapa cincin, dengan seuntai kalung melingkar pas di lehernya yang jenjang tanpa cela.

Indah dan sempurna.

Presensi cantik dan tampan yang sangat luar biasa memukau, feminitas namun maskulin dan aura seksi di bercampur menjadi satu.

"Park Jimin." pria yang mengenalkan dirinya sebagai Jimin itu menunduk, memberi salam hormat pada Aeri bak pangeran kerajaan. Aeri terpana dalam keterdiamannya, alih-alih seorang mafia - Aeri seperti melihat pangeran dari sebuah kerajaan yang jauh di sana.

Gadis itu merutuk dalam hatinya, tidak adakah isi dari kumpulan mafia ini orang-orang jelek? kenapa sampai pengawalnya pun mereka tampan sekali?

"K-Kim Aeri, Tuan." Aeri balas menunduk, kikuk.

"Aigoo." suara Jimin renyah, laki-laki itu memiliki senyum sabit yang membuat kedua matanya menyipit hingga hilang ditelan pipi. Alih-alih menyeramkan seperti AGUSTD dan V, kenapa pria ini manis dan menggemaskan sekali?

"Panggil Jimin, my pleasure amore." ucapnya ramah

Aeri tidak berhenti mengedip, sebelum Jimin mengagetkannya lagi. "Mau pergi bersamaku, Nona?" Jimin tersenyum, mengulurkan tangan kanannya pada Aeri.

Pesona Jimin benar-benar membuat Aeri terdiam, gadis itu membulatkan kedua matanya. "Tuan, eh maksudku Jim ... kau benar-benar mengajakku keluar?"

"Tentu. Aku tahu kau merasa terkurung di sini." Jimin mendekati Aeri, merangkul bahunya. "Jadi mari kita pergi dan bersenang-senang."

Aeri menurut, barangkali ini adalah kesempatannya untuk bisa kabur dari tangan Selvaggio. "Tapi, jangan pernah berpikir untuk kabur, Nona. Ada lebih dari sepuluh pengawal menyebalkan yang akan memantau dan menjagamu."

Seperti dapat membaca isi pikiran, Jimin memperingatkannya. "Lupakan semuanya, Aeri." bisik Jimin lembut, "... dan selamat datang di duniaku." mengedipkan sebelah matanya, memberi presensi nakal yang mempesona.

Aeri menegang, feromon tubuh Jimin begitu kuat - memberi efek aneh yang nyaman. Aroma khas parfum mahal yang lembut dan maskulin.

"Matt, keluarkan mobil dan siapkan pengawal."

"Siap, Tuan muda." yang dipanggil Matt adalah pengawal pribadi Park Jimin, merangkap asisten pria itu. Setelah mendapat perintah, Matt segera pergi melakukan tugasnya.

Jimin membawanya keluar dari lorong yang menghubungkan ruang utama dan ruang pertemuan, hingga sampailah mereka di tempat pertama Aeri menemukan tempat ini. Tempat dimana Aeri membuat keputusan paling bodoh dalam hidupnya.

Aeri menganga, tidak menyangka di bawah gedung ini terdapat puluhan mobil yang sangat tersembunyi - ditutup dengan pintu otomatis yang anti bom dan hanya dapat dibuka menggunakan kode.

Tidak sampai tiga menit, sebuah Rolls Royce Limousin Phantom hitam mengkilap terparkir di depan mereka, jenis mobil mewah yang jumlahnya sangat terbatas di Korea - di belakang mobil itu, ada dua Mercedes Benz terbaru berisi delapan kaki tangan Selvaggio.

Possessive Mafia [SUGA BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang