"Find Your Treasure💎! Annyeonghaseyo Treasure imnida!"
Intro dulu guyss :D
"RUTOO!!" Ayah mereka datang membanting pintu dengan amarah.
Lamunan Ruto yang sedang menatap langit pecah, dan Haru yang tertidur di sofa kamar rawat pun bangun terkejut.
"SUDAH KE TIGA KALINYA KAMU KECELAKAAN, KAPAN KAMU AKAN BERHENTI MEMBUAT MASALAH HA??"
Tangan ayah hampir menampar Ruto, sontak Haru yg dibelakangnya menahan tangan ayahnya.
"Ayah jangan! hentikan! Ini rumah sakit. Ayah jangan memarahi Ruto, dia sedang terluka." dengan lembut Haru berusaha menenangkan ayahnya.
"Hentikan? Bagaimana ayah tidak marah dengan kelakuan kakakmu itu. Kamu juga bisa ikut gila jika di dekat kakakmu yang br*ngsk itu!" Ayah pun akhirnya juga menegur Haru.
Disisi lain Ruto menghiraukan omelan ayahnya dan menatap langit kembali.
"Anak si*lan!! Ruto! Kamu dengar apa yang ayah katakan??!"
"RUTOO!!" Ayah pun mengangkat Ruto dari ranjang nya.
Ayah mendorong pundak Ruto membenturkannya ke tembok.
Haru bergegas memegang tiang infus Ruto yang ikut terseret hampir terjatuh.
*Plakk*
"Tatap ayah! Tatap mata ayah Rutoo!!" Ayah mendongakkan kepala Ruto yang tampak memar hampir memenuhi wajahnya.
Ruto tetap hanya tertunduk didepan ayahnya.
"RU.."
Tangan kanan Ruto menahan tangan ayahnya yg hendak menamparmya lagi.
"Ayah! Ayah tidak mengerti apa yang aku rasakan bertahun². Ayah slalu saja membandingkanku dengan Haru. Aku tau Haru lebih baik dariku, aku slalu berusaha menjadi baik, tapi apa? Ayah tidak pernah menghargaiku!" Protes Ruto.
"Berusaha menjadi baik katamu? Baik? Hahaha kapan kamu berbuat kebaikan dan membanggakan ayah?" Ayah menarik kerah baju Ruto dan menatap dekat mata Ruto yg sekarang sudah tumbuh lebih tinggi darinya.
"Oh iya, Ayah ga akan ambil motor Junghwan di kantor polisi! Kamu urus itu sendiri! Ayah malu punya anak kayak kamu!"
Ruto sudah tidak bisa berkata² lagi.
"Haru ayo pulang, biarkan kakakmu itu mengurus dirinya sendiri!" Ayah menyeret Haru hendak keluar ruangan.
"Tapi ayah..."
"Tapi apa Haru! Ayah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkanmu."
Kini ayah dan Haru sudah di depan pintu.
Haru memandang Ruto yang berdiri dipojok kamar rawat, tapi haru tidak bisa berkata². Sedangkan Ruto menatap mereka berdua yg sedang pergi dengan tatapan kosong.Di perjalanan pulang, Haru mengirim pesan singkat pada Ruto.
Namun Ruto tidak membalasnya. Ruto memang hampir tidak pernah membalas pesan dari Haru.
"Dengan siapa kamu mengirim pesan, Haru?" Tanya ayahnya yg sedang menyetir mobil disampingnya.
"Hmm..aku hanya memberi tau Yedam, Dobby, dan Jeongwoo bahwa besok ada latihan band untuk pentas seni malam tahun baru" Jawab Haru sedikit takut.
"Baguss... lakukanlah sebaik mungkin Haru. Rap nya jangan berlebihan, Semangat ya nak" tangan kiri ayahnya mengusap rambut Haru dengan lembut.
"Eumm... makasih banyak yah..."
~Bersambung
Btw kurang lama ya? Maaf banget 😭🙏
Makasih banyak untuk reader ♡
Jangan lupa vote ya :" ☆
*pov reader :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Haru-Ruto • Treasure
Roman pour Adolescents"HARU!! BANGUUN..!! Kamu harus sekolah...ini udah jam 7... Bangun Haruu!! Kali ini kita akan berangkat bersama! Ayoo!" Ruto .......... haru, haru .......... Haru ...... ........ . seandainya .........., aku ........... kakak, ayah dan bunda...