Act Six

287 48 20
                                    

"M...maaf" cicit Niana.

Akhirnya Niana membuka suara setelah berjalan sejauh beberapa kilometer bersama Druig.

Kini mereka berada di dekat tebing yang dibawahnya terdapat pemukiman warga. Mereka memutuskan untuk membangun tenda disana karena langit yang mulai gelap.

"Untuk?"

"Kehadiranku membuat kalian bertengkar"

"Sudah sejak lama aku memendam kesal pada Ikaris. Jadi bukan salahmu"

Druig memberikan sepotong daging yang sudah ia bakar untuk Niana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Druig memberikan sepotong daging yang sudah ia bakar untuk Niana.

"Terima kasih"

Druig membalasnya dengan senyuman yang sangat manis di mata Niana.

"Hm... Dru, boleh aku bertanya?"

"Ya, sure. Apa yang ingin kau tanyakan, princess?"

"Soal yang Sersi bilang tentangku sebelum kita mendarat tadi. Sebenarnya apa yang membuatmu tidak bisa mengontrol pikiranku?"

"Kalau masalah itu aku pun tidak tau jawabannya. Ini kasus pertama yang terjadi"

Jeda beberapa saat hingga Druig kembali melanjutkan ucapannya.

"Untuk seorang manusia"

"Lalu, kenapa kalian tidak membiarkanku untuk tetap di bumi?"

Niana benar-benar tidak mengerti jalan pikiran para makhluk ini.

"Dan membiarkanmu membongkar tentang keberadaan kami begitu, hm?"

Druig menyampirkan coat miliknya di tubuh Niana karena cuaca yang semakin dingin.

"Kau pikir siapa yang membuat teman-teman manusiamu itu kembali ke kota?"

Niana membelalakkan matanya.

"Oh jadi kau pelakunya?! Termasuk Ara?"

"Ara? Temanmu yang berisik itu?"

Niana mengangguk cepat. Ia khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Dia baik-baik saja. Apa yang waktu itu kau lihat sebenarnya hanya ilusi yang dibuat oleh Sprite untuk membutakanmu sesaat"

Niana menghela nafasnya lega mendengar itu. Ia pikir sahabatnya benar-benar berubah jadi kambing gurun.

"Sudah larut. Ayo tidur"

Druig bangkit untuk masuk ke dalam tenda diikuti Niana.

•••

Grep!

Niana terbangun dengan peluh keringat memenuhi wajah cantiknya.

Mimpi itu datang lagi. Potongan-potongan gambar acak yang tidak ia mengerti maksudnya.

"Hey, what happened, princess?"

Prohibitos || Druig's FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang