Act Seven

121 19 2
                                    

"Kabar apa, Makkari?" tanya Druig menggunakan bahasa isyarat yang sangat ia kuasai.

Makkari menjelaskan apa yang terjadi dengan tergesa-gesa.

Disaat Hellios, Selene, dan Phobos tidak dapat memahami apa yang dimaksud oleh Makkari. Druig dan Niana langsung menunjukkan raut khawatir sekaligus amarah.

"Apa yang terjadi? Bisakah salah satu dari kalian menjelaskannya pada kami?" pinta Hellios kepada Druig dan Niana.

"Jadi, tujuan kami kesini sebenarnya untuk mencari kalian. Tetapi aku dan Druig memisahkan diri dari rombongan karena suatu hal"

Niana menjeda omongannya untuk menarik nafas dalam.

"Lalu, barusan Makkari mengatakan bahwa salah satu anggota rombongan mereka tiba-tiba menyerang anggota yang lainnya"

"Mahd Wy'ry?"  tanya Phobos memotong penjelasan Niana.

Niana yang tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Phobos pun hanya melirik ke arah Druig, maka yang menjawabnya kini giliran Druig.

"Bukan. Ini adalah kemauannya sendiri"

Terlihat jelas kilatan amarah di mata biru Druig. Namun, perkataan Makkari selanjutnya menarik kembali atensi orang-orang di ruangan itu.

"Lebih baik kita kesana sekarang. Banyak yang terluka"

•••

"Dimana Ajak?!"

Keempat orang yang sedang terduduk menahan sakit itu menoleh ke arah datangnya Druig bersama yang lainnya.

"Ikaris menyanderanya" jawab Kingo.

"F*ck!" umpat Druig menjambak rambutnya sendiri.

Druig merasa bersalah karena ia sudah mengetahui rencana Ikaris sejak awal tapi tidak memberitahukannya kepada Ajak.

"Sudah... jangan terlalu terbawa emosi. Ayo kita tolong mereka"

Niana mengusap punggung tegap Druig untuk menenangkan laki-laki itu.

Saat akan membantu teman-teman timnya itu. Druig menyadari sesuatu. Kenapa hanya tersisa 6 orang termasuk dirinya?

"Jika Ikaris hanya membawa Sersi dan Ajak. Lalu, dimana Gilgamesh?"

Tidak ada satu pun yang membuka suara. Empat orang yang menjadi saksi kebrutalan Ikaris hanya menundukkan kepala mereka dalam. Kecuali Thena yang menatap kosong ke arah jurang.

Druig berjalan mendekati posisi Thena berada dan mengalihkan pandangannya ke arah yang sedaritadi dituju oleh Thena.

Deg!

Betapa terkejutnya Druig melihat jasad Gilgamesh tergeletak di dasar jurang.

Druig mengetatkan rahangnya dengan mata yang memerah.

•••

Kini semua Eternals yang tersisa sedang berkumpul di rumah Hellios setelah memakamkan Gilgamesh dengan layak.

"Sebenarnya siapa Ikaris ini? Berani sekali anak itu" ucap Hellios di tengah keheningan orang-orang yang sedang berduka.

"Tapi aku yakin Ajak tidak akan selemah itu" lanjutnya.

Ya, Hellios mengenal Ajak, sebagai sesama Prime Eternal tentunya.

"Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Phastos.

"Menunggu semuanya pulih dan mencari Ikaris"

Druig akhirnya membuka suara.

"Tapi dimana?" kini giliran Kingo yang bertanya.

"Bumi. Dia pasti membawa mereka ke sana. Sebelum pergi, Ikaris mengatakan bahwa apapun yang terjadi ia tetap akan setia mengabdi kepada Arishem untuk membantu kelahiran Tiamut di bumi"

Sprite menjelaskan apa yang ia ingat tentang percakapannya dengan Ikaris pada malam sebelum terjadinya peristiwa mengejutkan itu.

"Tunggu dulu. Berarti kalian mencari kami karena kalian sudah mengetahui tugas kalian yang sebenarnya?"

Hellios kembali bertanya saat mendengar perkataan Sprite.

Akhirnya Phastos menjelaskan semuanya kepada Hellios. Terutama tentang apa tujuan mereka menjelajahi planet-planet untuk menemukan kelompok Eternals lainnya.

"Di planet ini tidak tertanam bibit Tiamut"

Kata-kata yang terlontar dari bibir Selene membuat orang-orang yang berada di ruangan itu, khususnya para Eternals bumi terkejut.

"Lalu apa yang kalian lakukan disini???"

Kingo lebih dulu buka suara di tengah kebingungannya.

"Apakah Ajak tidak memberitahu bahwa kami juga berasal dari bumi seperti kalian?"

Hellios melihat orang-orang di sekitarnya hanya menggelengkan kepala menanggapi pertanyaannya.

"Dulu... sebelum kami mengetahui semuanya"

Flashback On

"Tidak! Sampai kapanpun, aku tidak akan setuju jika harus menentang Arishem"

"Tapi jika hal itu terjadi maka semua orang-orang ini akan musnah, Arthur!"

Suasana semakin panas akibat perdebatan dua sosok Eternal itu.

"Oh well ... aku tau. Otakmu itu pasti sudah dicemari oleh kekasih buruk rupamu kan?!" ucap Arthur dengan nada mengejek.

"Arthur! Jangan memulai pertengkaran" tegur Hellios mengingatkan.

"Jadi kalian berada di pihaknya sekarang?"

Selen dan Phobos memilih untuk diam, tidak menjawab pertanyaan Arthur.

"Walaupun kita diciptakan oleh Arishem dan harus mengabdi padanya. Tapi misi kita sudah salah, Arthur. Kau seharusnya sadar jika kau masih punya hati" ucap sosok yang sejak awal beradu argumen dengan Arthur.

Sosok Eternal wanita itu bernama Nyx. Kekuatannya adalah mengendalikan cahaya. Sejak mengetahui misi yang sebenarnya diberikan oleh Arishem, ia sangat menentang misi itu dan berusaha mengajak teman-temannya untuk membantu menghalau bangkitnya Tiamut.

•••

Perdebatan antara Arthur dan Eternal lain terus terjadi. Hingga suatu kejadian terpaksa membuat Arthur kalah.

Kejadian itu pula yang membuat Phobos, Selene, dan Hellios menyingkir ke planet lain.

Flashback Off

"Aku tidak menyangka kalau Arishem kembali menciptakan Eternals untuk bumi setelah kami mengkhianatinya" ucap Hellios menutup ceritanya.

"Sepertinya ada ceritamu yang terlewat, tentang peristiwa itu, apa yang terjadi hingga Arthur kalah?"

Kingo yang penasaran dengan cerita Hellios pun menanyakan hal itu.

Namun, tanpa mereka sadari, ada salah satu diantara mereka yang merasakan getaran aneh di dalam dirinya setelah mendengar cerita Hellios.

Namun, tanpa mereka sadari, ada salah satu diantara mereka yang merasakan getaran aneh di dalam dirinya setelah mendengar cerita Hellios

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira apa ya kejadian di masa lalu itu? Dan siapa sosok yang merasa terhubung dengan kisah yang diceritakan oleh Hellios?

Ikutin terus kisah perjalanan para Eternals yang berjuang untuk kebaikan ini ya!

Prohibitos || Druig's FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang