47. Lebih Dari Cukup (Epilog)

2.5K 100 43
                                    

Udah siap baca part terakhir?

Semoga ending cerita ini sesuai harapan kalian:)

Happy reading!

***

Senyum manis Alea sedari tadi terbit, rasanya sangat senang setelah lama, akhirnya ia dan sahabat - sahabat nya kembali menghabiskan waktu bersama.

Mengingat sudah jam 3 sore, Alea memilih berpamitan pulang dahulu, yang membuat lainnya kecewa karena mereka masih ingin menghabiskan waktu sampai seharian penuh. Namun dengan berat Alea meminta maaf, karena memang kemarin ia ada janji juga dengan Aldi.

Langkah demi langkah Alea berjalan menuju pintu rumah nya, tiba - tiba langkah nya terhenti saat melihat sebuah kotak berwarna merah dengan pita merah juga di atasnya.

Langsung saja Alea mengambil kotak itu, ia pikir mungkin paket ibu nya atau Bagas, namun saat membaca tulisan kecil yang tertuju untuknya. Segeralah Alea membukanya.

Dalam kotak itu ada sebuah dress berwarna navy, dan juga surat. Tanpa lama Alea membuka surat itu, yang bisa ia tebak kotak ini dari siapa.

Dipakai dress nya.
Terus dandan yang cantik.
Tapi jangan terlalu cantik.
Eh jangan. Lo jelek aja deh, biar cuma gue yang suka sama lo.

Membaca surat itu membuat Alea senyum - senyum sendiri.

"Bisa manis juga lo," monolog Alea, tanpa sadar sudah ada Bagas yang berdiri di hadapan Alea.

"Ngapain senyum - senyum sendiri lo?" Tanya Bagas curiga, takut kembarannya itu kerasukan jin atau segalanya.

Alea menatap Bagas malas, "mau tahu aja!"

Tanpa memperdulikan tatapan aneh Bagas, Alea masuk kedalam rumah dengan bersenandung kecil, senyum dibibirnya sedari tadi tak luntur.

Setelah lama bersiap - siap kini Alea sudah siap dengan balutan dress navy pemberian Aldi di padukan sepatu yang senada dengan dress nya. Rambur panjangnya ia biarkan terurai, dan tak lupa menyelipkan sebuah jepit rambut sebagai hiasan.

Sembari menunggu Aldi, Alea terus menatap dirinya dicermin. Masih mengecek sedikit riasan tipisnya, namun mampu membuat aura cantik Alea semakin kuat.

Ting!

Mendengar notifikasi ponselnya, dengan cepat Alea membuka sebuah pesan dari Aldi.

Gue udah di rumah lo, telat 10 detik gue tinggal.

Melihat pesan itu membuat Alea mendengus, bagaimana pun Aldi tetap Aldi. Si cowok pemaksa dan menyebalkan.

Saat menuruni tangga, terlihat Aldi sudah duduk di ruang tamu ditemani Bagas. Mungkin laki - laki itu berniat meminta ijin pada Bagas untuk mengajak nya keluar karena Arisa sedang tidak ada dirumah.

Aldi yang melihat penampilan Alea pun dibuat terperangah, matanya sama sekali tidak berkedip saat mengagumi gadis dengan balutan dress navy itu.

"Perlu gue colok mata lo, biar lo kedip, Al?" Celetuk Bagas saat menyadari tatapan kagum Aldi.

Aldi terkekeh lalu mulai bangkit dari duduknya, dan mengenggam tangga Alea disampingnya.

"Tangannya, Al." Protes Bagas, karena belum terbiasa melihat mereka sedekat itu.

Saat Aldi akan melepasnya, dengan segera Alea menggandeng lengan Aldi. Bagas kembali terkejut dengan sikap Alea, tak terkecuali Aldi.

ABOUT ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang