12

9.6K 880 94
                                    


Sebelum mereka bertiga ke restoran sesuai janjinya, Wang Yibo membawa mobilnya menuju rumah utama sang keluarga Wang.

"Kita ke rumah Ayah dulu"

Sudah bermuram dahulu, di dalam hati Xiao Zhan sudah kecewa karena tidak jadi jalan-jalan ke mall. Dia sempat berpikir jika Yibo tidak jadi mengajaknya sarapan di luar.

"Kenapa?"

"Mengambil berkas"

Benar dugaan Zhan, kemudian wajahnya tampak lesu tidak bertenaga.

"Kau bilang tidak akan bekerja"
Adunya.

"Hanya mengambil" Elusan diberikan di atas pucuk kepalanya, setelah mengetahui si buntal sedang merajuk.

Di belakang? Xie Yun menekuk tangannya di dada. Haruskah dia melihat kebahagiaan di atas kelaparannya? Benar-benar harmonis pikir Xie Yun.

"Janji?"

"Mmn" dengun Yibo sebagai tanda setuju.

Akhirnya Zhan kembali tersenyum lebar. Matanya menyipit lucu ketika pipinya terangkat.

Di mansion Wang, Pria bertubuh kekar itu melajukan jalannya sampai ke dalam rumah diikuti dua manusia berbeda umur di belakangnya.

"Aku ke ruangan kerja dulu" ujar Yibo, setelah itu benar-benar menghilang di ruangan kerja sang ayah.

"Benar-benar tidak ada ekspresi" bisik Xie Yun bermonolog. Bibirnya mendesis karena jengkel dengan ayahnya yang kelewat serius.

"Xie Yun duduk dulu ya. Aku ingin menemui Ibu" daripada melamun lebih baik Xiao Zhan ke dapur. Biasanya sang mertua ada disana.

"Iya Momm, tentu"

Dan Xie Yun hanya mengedikan bahunya lalu duduk di sofa.

Di dapur, Xiao Zhan mengintip mertuanya sedang sibuk memasukan beberapa rempah ke dalam panci.

"Ibu"

Yang dipanggil otomatis menoleh ke belakang. Di balik tembok Xiao Zhan muncul. Ibu Wang terkejut karena tidak biasanya menantu cantiknya datang.

"Loh, menantu kesayangan Ibu datang. Dengan Yibo?"
Wanita cantik itu mendekati Xiao Zhan.

"Em" jawab Xiao Zhan.

Ingatkan wanita itu agar sadar dari keterkagumannya pada sang menantu. Memang, dan ibu satu anak itu akan terus melamun hingga lupa dengan sayurannya.

"Err, ibu... Sayurnya sepertinya matang"

"Astaga! Hahaha, karena ada bidadari jadi lupa. "

Blushh

Pipi Xiao Zhan berubah menjadi merah, setiap kali bertemu dengan ibu mertua pasti dia akan digoda, dipuji atau dielu-elukan. Padahal dia merasa biasa saja jadi manusia. Hahaha.

(please Ge. Mau tingkah mu kayak apapun keliatannya pasti HEMOOOTTSS, Gua aja jadi lebai abis liatin Gege)

"Hehe" Zhan terkekeh

"Xiao Zhan kemari dengan Wang Yibo?" dengan membawa panci berisi sayuran itu diangkat. Wanita berparas muda tersebut mengajaknya berbicara.

Xiao Zhan kembali mengangguk.
"Iya"

Wanita itu kembali menoleh, "Lalu dimana anak itu?"

"Kemungkinan dengan ayah"

"Oo, tidak sarapan disini? Ibu ambilkan"

Xiao Zhan sangat sungkan jika harus merepotkan ibu mertuanya. Jadi, dia menolak halus. Lagi pula nanti dia akan makan di luar dengan Wang Yibo.

"Tidak usah repot-repot, ibu. Aku dan Yibo akan mengantar Xie Yun ke sekolah."

Me To You (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang