3

15.8K 1.3K 135
                                        

Kali ini Xiao Zhan berjanji akan memasak lebih baik lagi. Kemarin dia belajar untuk membuat makanan yang tidak pedas, supaya Wang Yibo tidak tersedak. Lucu memang ketika Wang Yibo memerah karena rasa sengak dan pedas masuk ke hidung, namun Xiao Zhan lebih kasihan lagi melihat suaminya terbakar dan tersiksa dengan rasa pedasnya.

Sarapan pagi dengan telur gulung ala Xiao Zhan. Ada mie dan pangsit sebagai pelengkapnya. Hem saatnya membangunkan sang suami. Jam 8 harus ke kantor untuk rapat.

Tahu tidak?

Kegiatan favorit Xiao Zhan setiap pagi adalah membangunkan Wang Yibo. Karena dia bisa melihat bagaimana teduhnya wajah sang suami. Berbeda ketika dia bangun akan tampak wajah dingin dan angkuhnya. Tapi tenang saja, Xiao Zhan itu tahu jika memang membuat tembok tertawa itu tidak akan mungkin terjadi. Ya, coba saja berbicara dengan tembok di kamarmu. Maka kau akan dikira gila oleh orang di rumah. Kau lakukan? Menyedihkan,

Si mata rus itu menengok sedikit dari balik pintu. Benar dugaannya, sang suami tampannya tidur nyenyak. Semalam dia tahu sendiri Wang Yibo tidur di atas jam 11 malam. Itu sangat melelahkan kawan.

Xiao Zhan mengamati wajah tegas itu dari jarak yang bisa dikatakan sangat dekat. Senyuman terpancar di wajah manisnya, mengagumi sosok yang kini tampaknya sudah mulai terganggu.

"Pangeran tampan. Saatnya bangun"

Dan lagi-lagi Wang Yibo kaget melihat wajah sang istri yang sangat dekat. Dia segera menjauhkan wajahnya. Hal yang membuatnya kesal salah satunya dikagetkan dengan adanya senyum manis di wajah Xiao Zhan ketika bangun tidur.





"Hehehe"
Kekehan Xiao Zhan membuat Wang Yibo merinding, istrinya tidak sedang terkena setan bukan?

"Hm"
Hanya gumanan lirih, dan setelah itu Wang Yibo berjalan ke kamar mandi.

Jangan ditanya siapa memang yang tidak terjerembab ke dalam suara deep sang malaikat surga. Ah, Xiao Zhan menguburkan dirinya di kasur. Berguling-guling layaknya ikan paus berenang sendiri di laut yang bebas.

"Ya tuhan gemasnya"
Puppy eyesnya sangat cantik, setelah membereskan kasur dan selimut Xiao Zhan menyiapkan baju kantor Wang Yibo.

Lemarinya diacak-acak, mencari baju yang harus pantas untuk membuat Yibo berwibawa.

"Aduh, ini sudah kuno. Yang mana ya?"

Wang Yibo di dalam kamar mandi merasa ada yang berisik di luar sana. Entahlah apa yang dilakukan si manis hingga berisik seperti ayam mau bertelur.

"Manis" Wang Yibo sangat tipis mengembangkan bibirnya. Lebih baik meneruskan acara mandinya, sebagai pemimpin yang baik harus mencontohkan yang baik juga agar ditiru oleh bawahan. Yes.

Cklek

Xiao Zhan berjingkat karena mendengar suara pintu terbuka ketika sedang fokus mengobrak-abrik isi lemari.

Mata Wang Yibo memicing tidak suka, oh si manis lupa jika Wang Yibo tidak suka dengan kekacauan. Dia lebih suka kerapian. Dan Xiao Zhan yakin dia sudah tamat kali ini.

"A-ak-akan kubersihkan tenang saja. Hehe" Xiao Zhan meneguk ludahnya kasar. Tubuh sang suami sangat indah. Ah, Xiao Zhan memerah disana. Matanya tidak berani menatap karena malu.

"Terserah"

Lalu Xiao Zhan melihat si tampan itu memakai kemejanya. Jika dilihat dari ujung kaki sampai ujung kepala tidak ada yang kurang sedikitpun. Paras pria itu bisa saja membuat siapapun takluk. Termasuk Xiao Zhan.

"Ada apa?"

Deg
Kubur Xiao Zhan sekarang teman. Ayo cepat sebelum Xiao Zhan membusuk karena terkontaminasi suara bariton Wang Yibo.

Me To You (YIZHAN) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang