4. kehidupan baru

735 56 1
                                    

Enjoy...

Vera berjalan di dalam Lorong yang sudah lama tidak ada yang berani lewat sana, karena katanya Itu adalah bagian tempatnya Pembully, orang yang pernah dibully tidak ada yang berani berkata kepada siapapun

Vera menggunakan pakaian culun, dan menggunakan kalung kamera, agar bisa merekan kejadian yang telah terjadi

Tiba-tiba, ada yang menyeretnya masuk kedalam gudang yang gelap, namun masuh ada pencahayaan sedikit, namun masih bisa direkam walaupun hanya ada sedikit pencahayaan

"Lu kayaknya murid baru? gw belom pernah liat lu deh? Siapa nama lu?" Tanya seseorang dibalik topeng, yang bisa diduga adalah seorang perempuan. namun dengan suaranya, Vera bisa menebak siapa orang dibalik topeng

"BUKA DULU TOPENGMU" Vera bernyanyi dengan suara yang merdu namun, seperti berteriak

"Percuma gak bakal ada yang dengar, disini kedap suara. Lu mau gw buka topengnya?" pembully tersebut membuka topeng nya namun tidak membuat Vera kaget

"oh" kata itu dapat membuat 'Elsa' jengkel

"kenalin nama gw Vera" Ujar Vera sambil membuka hoodie dan maskernya, dengan menjulurkan tangannya

"What?" Elsa kaget melihat yang berada di depannya bukanlah gadis culun melainkan Vera

Vera berdiri dari tempat duduknya dan memojokan Elsa kedinding lalu mencekik nya

"KO-k  l-lu bi-bisa le-lepas ikatannya" Elsa pingsan di tempat dengan sedikit kemerahan berada di lehernya

Vera dengan cepat keluar dari gudang melalui pintu lain

Skip

Semua heboh karena Carlos sedang menggendong Elsa dengan berlari menuju UKS

Vera tersenyum kecil melihat semua yang terjadi

"uda lama gw gak bisa bersenang-senang di sekolah. Biasanya gw selalu belajar, Belajar, Belajar, dan belajar" Vera merasa ia lebih bebas disini

Vera bolos dari sekolahnya, padahal masih jam 11, namun ia malas melanjutkan pembelajaran lainnya.

"Mama, im comback" Vera berteriak memanggil mamanya sambil meletakan tasnya di sofa

"Loh kok, kamu uda pulang?" Tanya Mama sambil berjalan menuju Vera

"aku bolos mah" ujar Vera santai lalu duduk disofa dengan mengangkatkan kakinya

"yaampun, kamu ini uda biasa ya kayak gini, suka nyantai, biasanya kamu mau liatin Carlos mulu sampe pulang sore banget" Heran mamanya karena Vera berbeda dari biasanya

"Males, liatin muka jeleknya yang kayak babi" Ujar Vera santai dengan memasukan keripik kedalam mulutnya

"HEH! bilangnya suka sama dia, sekarang kok malah ngatain?" Mama Vera kepo ya?

Vera langsung duduk dengan tegap dan mengubah ekspresinya menjadi serius

"Mah, aku boleh batalin perjodohannya gak?" tanya Vera yang dapat membuat mamanya kaget

"Hah? kenapa? tapi ok, nanti mama omongin sama papa" Ujar mamanya, dan langsung membuka ponselnya untuk menelepon seseorang

Mama Vera menelepon orang tua dari Carlos, untuk membicarakan tentang perjodohan tersebut.

Tak lama dari itu, mama Carlos tiba di rumah Vera, karena mama Vera mengajaknya.

Orang tua Carlos serta Carlos duduk di sofa, mereka disuguhkan sebuah makanan, dan minuman.

"Silahkan dimakan dan diminum" Mama Vera menyuguhkan makanan dan minuman, dan ikut duduk di sofa dengan Vera

"Langsung to the point aja, gw mau batalin perjodohan ini" Ujar Vera tanpa basa basi, dan membuat semuanya melotot

Mama Vera menyenggol pelan bahu Vera, agar tidak terlalu ceplas ceplos

"Hehe" Cengir Vera, lalu ia mengambil sebuah cemilan dan tidak sengaja tangan Vera dan Carlos bertemu karena ingin mengambil makanan yang sama

"Minggir" Vera langsung menepuk tangan Carlos agar tangannya tidak mengganggu tangan Vera

"Vera ingin membatalkan perjodohan nya dengan Revvan" Ujar mama Vera to the point

"Jika boleh tahu, apa masalah nya ya? Jangan langsung membatalkan dong" Mama Carlos tidak setuju dengan pembatalan perjodohan tersebut

"Maaf ini sudah kesepakatan yang bulat" Ujar Vera, dan langsung berdiri dari sofa untuk naik ke atas

Skip...

Keesokan harinya, Vera sangat bersemangat untuk sekolah, karena... ini hari terakhir Ia bersekolah di sekolah tersebut...

"Kehidupan baru... Satu-persatu masalah mulai terselesaikan, aku hanya tidak ingin ada pengganggu dihidup yang baru" Vera curhat kepada langit di balkonnya

"NON VERA, AYO JALAN, SEKARANG UDA JAM 6:45" teriak pak Nanang alias supir Vera

Vera berlari menuju mobil, untuk berangkat karena sudah telat.

Vera terlihat terlalu bersemangat untuk memulai hari

Bersambung

Transmigration REV [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang