Dah langsung cekidot aja.
Mending Klian vote dulu, biar gk lupa wkwkw
Chat sebelah kanan POV yang nerima pesan.
+62
Kaka dimana ya?
gw dah di Indomaret
Oke aku masuk ya
ok
Sehun meminum minuman dingin itu, tidak haus sebenernya, hanya untuk mengurangi rasa gugupnya.
Sehun sudah memikirkan topik untuk anak kelas 12 SMA.
Untung otak'nya pintar.
"Kak Sehun?"
Suara lembut dan nyaman didengar itu mengalihkan perhatian Sehun. Sehun mengangkat kepalanya untuk menatap sang empunya suara.
"Lo Liya?"
Yang menyapa tadi mengangguk kaku, membuka maskernya sedikit. "Hai kak!" Sapanya dengan senyum, sebelum kembali menaikkan masker tadi untuk menutup mulutnya.
Sehun terdiam terkesima, "duduk" instruksi Sehun sambil menekan rasa gugupnya.
Liya mengangguk dan duduk di depan Sehun.
Wah jantungnya mau keluar.
Setelah 3 tahun, akhirnya Liya bisa ngobrol dengan gebetannya. Anjay gebetan.
"Lo mau apa?" Tanya Sehun mencairkan suasana yang tercipta karna keheningan keduanya.
"Bareng aja kak" ucap Liya yang kini ikut berdiri.
Sehun terdiam sambil menatap Liya
Seperti Liya yang ditakdirkan untuknya, tinggi keduanya sangat pas.
Jodoh gk sih?
Sehun senang karna Liya bukan tipe cewe yang ia pikir, bukan tipikal cewe ribet.
Padahal sepanjang perjalanan ke Indomaret, Sehun sudah mencoba mengingat nama-nama minuman yang tersedia di market itu.
Karna berfikir Liya akan menjawab, 'terserah'.
Kata keramat untuk kaum hawa.
Dan kata jebakan untuk kaum Adam.
Keduanya kembali duduk, dengan tenang Liya melepas maskernya dan menyeruput susu hangat yang dibeli Sehun.
"Lo beneran anak 2004?" Tanya Sehun penasaran dan sedikit tidak percaya.
Liya menoleh dan mengangguk, "jangan mikir aku anak kecil ya! Udah senior nih" ujar Liya diakhiri cengirannya.
Sehun mengangguk, tapi ya maaf aja di otaknya 2004 itu tetap anak kecil.
Perasaan, dia lahir 2000 tapi kenapa rasanya tua banget ya?
"Oh ya kak, emm ini kaka bakal kencan sama semua pesertanya ya?" Tanya Liya penasaran.
*Uhuk*
Pertanyaan Liya yang polos membuat Sehun tersedak.
"Peserta?"
Liya mengangguk, "he'em kan Kaka bilang yang daftar banyak."
Sehun melongo tak percaya, "Lo percaya?"
Liya mengangguk ragu, "emang boong?"
Sehun menggaruk alisnya dengan ujung kuku kelingkingnya. "Dari awal mana ada begituan."
Liya melotot, "eh? Terus kata kak Jaewon?"
Sehun tertawa, ekspresi Liya benar-benar bervariasi.
"Ya Lo juga aneh, mana ada orang cari pacar kek buka lowongan kerja."
Liya mengangguk setuju, "kata Anya juga gitu sih." Liya kembali menatap Sehun, "jadi aku gk ada saingan?" Tanyanya penuh harap.
"Saingan Lo mah banyak" balas Sehun santai, karna faktanya emang begitu.
Liya mengangguk.
"Lo gk khawatir?" Tanya Sehun penasaran.
Liya menggeleng, "untuk?"
"Kalau gue jadian sama yang lain?"
Liya tertawa pelan, "gk bakal."
"Lah kok gitu?" Sehun menatap Liya bingung.
Liya tersenyum percaya diri, "itu kualifikasinya aku buat gk ngasal based on truth."
Sehun hanya bisa mengerjap tak percaya.
Setelah mengatakan itu, Liya kembali menyeruput minumannya.
Berbeda dengan Liya yang tenang Sehun justru diam-diam memerah.
-
Hun kata gue sih lo harus gerak cepet 🤭Keburu ada cogan nyempil 😗🤙
Vote 90 aku nextt yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
+62 [Hunlis] ☑️
Fiksi Penggemar[Sehun and Lisa short story #3] [CERITA SELESAI DAN LENGKAP] Another chat story. Bukan kisah cowo dingin ketemu cewe bobrok. Atau cowo bobrok ketemu cewe dingin. ⚠ ALUR ASLI DARI IMAJINASI SAYA DILARANG MENJIPLAK ⚠ 28 November '21 - 5 Januari 2022