Chapter 21 : Siapa yang Salah?

386 57 2
                                    

"Cepet kasih tau gue, sialan!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cepet kasih tau gue, sialan!!"

Yara yang baru saja keluar dari perpustakaan terkejut sampai refleks menghentikan langkah setelah mendengar suara itu.

"Oh, lo juga mau cari gara-gara sama gue?!" Suara dari orang yang sama kembali terdengar.

Perlahan Yara melangkah ke sumber suara. Seharusnya Yara tidak penasaran, lebih-lebih lagi seharusnya Yara tidak nekat mendekat.

Karena setelah tahu, Yara terdiam kaku lalu menutup mulut dengan telapak tangan.

Melita berdiri dengan raut marah, tangannya terangkat mencengkeram kuat dagu gadis di depannya yang diam membisu.

"Gue nggak cari gara-gara sama lo pun, masalah lo udah banyak kali. Nama lo juga udah jelek di kalangan murid sini. Jadi, ya, sekalian," kata gadis di depan Melita menantang meski Melita belum melepaskan cengkeramannya.

Dengan kasar Melita menjauhkan tangannya dari dagu gadis tersebut. Melita tersenyum miring lalu berkata, "Kalo gitu, jangan marah kalo setelah ini nama lo bakal gue buat jelek."

Tampak raut panik dari wajah gadis tadi.

Sementara Yara buru-buru mundur dan bersembunyi di balik tiang penyangga ketika melihat Asa berjalan mendekat.

Asa menghampiri Melita dan gadis tadi. Membuat Yara mengerutkan kening tak mengerti ada urusan apa ketiganya.

Melita menghela napas lega ketika Asa sampai di dekatnya. "Cape gue, Sa. Bisu nih anak, nggak mau jawab," kata Melita, menggerakkan dagu ke arah si gadis tadi.

Tatapan Asa tetap tenang, berusaha bersikap bijaksana. "Siapa nama lo dan dari kelas mana?" tanyanya dengan nada biasa.

"Pu-putri, 11 AP 3," ucap gadis itu gugup bahkan menunduk tak berani menatap mata Asa.

Melita mendesis sinis melihatnya, giliran Asa yang datang langsung ciut. Tadi bersama Melita sok menantang.

"Gue mau tanya sama lo. Lo jawab jujur, masalah kelar. Lo bohong atau nggak mau jawab, gue perpanjang masalahnya. Simpel," kata Asa tegas.

"Lo yang pertama kali nyebarin gosip gue pacaran sama Ica, bener?"

Setelah mendengar pertanyaan Asa, Putri hanya diam. Membuat Melita muak melihatnya.

Mengapa Melita sungguh geram? Karena setelah berita bohong bahwa Asa dan Ica berpacaran tersebar, orang pertama yang Asa cari adalah Melita. Asa mengira kalau Melita yang membuat berita bohong tersebut. Jelas Melita tidak bisa diam saja. Melita berpikir, Yara akan mendengar berita itu dan akan berpikir juga kalau Melita terlibat, mengingat jejak kelakuan Melita sebelum ini yang senang sekali menyebar gosip.

Melita tidak mau usahanya untuk berteman dengan Yara rusak begitu saja. Dan Melita jelas tersinggung ketika Asa rela mendatanginya langsung ke kelas hanya untuk masalah ini.

YARA & ASANYA | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang