7

18 4 16
                                    

"eh ada orang ketabrak tuh, lihat yuk yuk"

"Siapa yang ketabrak, eh aqila kemana kok nggak ada perasaan tadi berdiri disitu dah."

Zahra celingukan mencari keberadaan aqila yang tiba-tiba hilang gitu aja

"Jangan-jangan... astaghfirullah nggak mungkin jangan sampe, mending gue lihat dan pastiin sendiri."

Zahra lari ke kerumunan orang untuk melihat siapa yang tadi ketabrak

"Pak permisi..buk permisi saya mau lewat."

DEG

"AQILA!!!!." teriak zahra melihat aqila terbaring tidak sadarkan diri

"Dek, kamu kenal dengan anak yang ketabrak ini?"

"Iya pak dia teman satu kelas saya, minta tolong telfon kan ambulans pak buk."

"Iya dek bentar"

Setelah itu aqila dibawa ambulans ke rumah sakit terdekat, Zahra sudah menghubungi teman-temannya terutama fahri. Sebenarnya ia masih sebal dengan fahri tapi untuk sekarang keselamatan aqila yang terpenting

Sudah 30 menit Zahra mondar-mandir di depan ruang ICU menunggu kabar tentang aqila, kemudian teman-temannya pun datang

"Assalamualaikum, ra gimana dengan keadaan aqila." Tanya fahri dengan ngos-ngosan karena ia tadi buru-buru ke sini setelah mendapat kabar aqila ketabrak

"Waalaikumsalam, gue gak tau ri dokter masih di dalem belum keluar dari tadi."

"Gimana kejadiannya ra kok bisa si aqila ketabrak?" Tanya raka

Zahra menjelaskan kejadiannya dari awal sampai aqila ketabrak,
Selang 15 menit kemudian dokter keluar dari ruang ICU

"Dengan keluarga aqila?"

"Kami temannya dok" jawab mereka bersamaan

"Dok, bagaimana dengan keadaan aqila, dia baik-baik saja kan dok?" Tanya fahri dengan cemas

"Fahri begitu cemas melihat keadaan aqila, begitu kuat hubungan mereka." Batin zahra dengan senyuman yang sangat tipis sampai tak ada satupun yang tau

"Alhamdulillah pasien cuma luka ringan saja, luka di kepala nya sudah diobati juga, kemungkinan sedikit lagi pasien sadar dari pingsan nya." Terang dokter

"Alhamdulillah, terima kasih dok." Jawab zahra

Fahri lemas terduduk di bangku rumah sakit

"Bro lu gapapa?" Tanya angga saat tau fahri begitu lemas

"Qila.." lirih fahri

"Udah aqila gapapa kok, lu jangan terlalu khawatir gak baik juga buat lu." Tenang angga

"Dok, apakah kita bisa masuk ke dalam" Tanya manda

"Boleh tapi cuma satu orang, takutnya mengganggu ketenangan pasien."

"Biar saya saja yang masuk."

"Tap-"

"Biarin si fahri masuk, biar hati dia tenang." Cegah angga

"Yang lainnya tunggu diluar aja ya."

Setelah itu fahri langsung bergegas masuk ruangan untuk melihat keadaan aqila

Ceklek

Fahri lemas melihat keadaan aqila yang terbujur di kasur rumah sakit, ia merasa tidak becus dalam menjaga temannya

"Qila..." Lirih fahri

"Enghh" Aqila tersadar dari pingsannya

"Aqila!! Bentar qil saya panggil dokter dulu."

Srett

Aqila menarik baju koko fahri guna menghentikan fahri memanggil dokter
Fahri yang merasa ditarik menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah aqila

"Nggak usah ri, aku udah baik-baik aja." Lirih aqila

"Tapi qil kamu baru saja bangun dari pingsan, dokter perlu cek keadaan kamu."

"Nggak usah ri"

"Baiklah, saya kasih tau teman-teman dulu kalau kamu sudah sadar dari pingsan."

"Mereka ada disini?"

"Iya mereka semua disini."

"Baiklah, panggil mereka kesini."

"Tunggu sebentar ya saya panggil mereka dulu."

"Iya."

Ceklek

"Gimana keadaan aqila ri, dia sudah sadar apa belum?" Tanya Zahra

"Alhamdulillah qila sudah sadar dari pingsannya, kalian semua dicariin qila."

"Apa kami semua boleh masuk ri?" Tanya angga

"Boleh, asalkan di dalam jangan membuat keributan."

"SIAP!!" Kompak semua





----------------------------------------
Assalamualaikum
Hai reader
Gimana buat part kali ini??
Jangan lupa vote and comments ya biar author semangat up nya

Janji Kecil KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang