: dia belajar hukum, kalau tidak salah.
-jadi, dia tertarik dengan hukum?
: entah, tapi saya tahu dia suka sepak bola.
-apa klub kesukaannya?
: itu, saya tidak tahu.
-kamu yakin, kamu menyukainya?
: ya.
-tidak terdengar begitu.
: saya suka dia. benar, saya suka dia. namun detik kosong saya tidak banyak per harinya: habis oleh kilometer demi puluhan pil untuk sebulan, habis oleh usaha demi rangkaian angka untuk setengah tahun. saya suka dia. namun saya punya kehidupan saya sendiri, yang kalau dikira sudah cukup sibuk untuk dipertahankan. saya suka dia. namun pun jika detik kosong itu ada, saya butuh lakukan kesukaan saya.
-jadi kamu menyukainya, tapi tidak sebegitunya. seperti kamu lebih menyukai dirimu sendiri.
: boleh jadi.
-jadi, apa lagi yang kamu tahu?
: saya tahu, saya menyukainya. namun pun jika saya tahu rupa sidik jarinya, tidak ada nama saya dalam memori hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurnal Rasa
PoesíaKatanya cinta itu indah? Ada juga yang bilang, cinta itu sakit. Guess who's right? Nyatanya, cinta itu perpaduan berbagai rasa yang harus seimbang tiap sisinya. Tak bisa terlalu manis, tak boleh terlalu pahit. Tak apa bersedih beberapa jenak, tapi j...